CHAPTER 09

1.7K 143 102
                                    

JANGAN LUPA SPAM SETIAP PARAGRAF 😻💐

[ CHAPTER 09 - RASA DI WAKTU YANG SALAH]

Saat mendengar pernyataan Galil seketika kening Azelya mengernyit heran, ia merasa sedikit ada yang salah dari ucapan Galil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat mendengar pernyataan Galil seketika kening Azelya mengernyit heran, ia merasa sedikit ada yang salah dari ucapan Galil.

“Cari adiknya? Mungkin maksud dia mau ketemu adiknya, bukan lagi cari adiknya,” sanggah Azelya mencoba membenarkan, ia mengira Galil salah ucap.

Namun Galil menanggapi dengan gelengan yakin. “Enggak, dia beneran bilang mau cari adik perempuannya kok, bahkan yang cerita ke aku itu murid yang satu kelas sama dia.”

“Memang siapa adiknya?” tanya Azelya tiba-tiba penasaran, padahal sebenarnya ia bukan orang yang terlalu ingin tahu urusan orang lain.

“Nah anehnya disitu, waktu ada yang nanya siapa nama adiknya, si Kaisar itu bilang nggak tau, aneh banget nggak sih Elya? Mana ada kakak yang nggak tau nama adiknya sendiri,” jawab Galil sinis.

Menengahi pembicaraan Galil dan Azelya, Divo pun menyela. “Udah Zel nggak usah dipikirin, paling juga itu cuma alasan dia aja.”

Nagara mengangguk menyetujui. “Paling juga pindah kesini karena mau jadi mata-matanya Lionel’s, secarakan semua anggota inti Pramahta ada disekolah ini,” sahutnya.

“Yaudah yuk buruan kita ke kantin, gue udah laper, belum sarapan.” Nagara merangkul bahu Azelya dan membawa gadis itu untuk kembali melangkah menuju kantin, yang kemudian diikuti oleh Galil dan Divo.

Sembari mengikuti langkah Nagara, untuk terakhir kalinya Azelya menoleh ke belakang berniat untuk melihat Kaisar dan ternyata keberadaan lelaki itu belum terlalu jauh, masih dapat dijangkau oleh penglihatan.

Seakan kebetulan yang telah digariskan, tiba-tiba Kaisar mendadak ikut menoleh menatap kearah Azelya juga, dalam jarak yang mulai menjauh mata mereka terpaku satu sama lain, ada perasaan tak menyenangkan yang tiba-tiba menyerang pikiran Azelya, hingga akhirnya Azelya memilih memutuskan kontak mata mereka.

Sesampainya di kantin, Divo menarik kursi untuk Azelya duduk, kemudian lelaki itu duduk disamping kanan Azelya dan bangku di sisi Azelya yang lain ditempati oleh Nagara, sedangkan Galil duduk berhadapan dengan mereka.

Sesaat Azelya menatap Divo yang duduk amat dekat dengannya, sebelum akhirnya gadis berambut panjang itu memutuskan untuk bangkit dan berpindah tempat disamping Galil.

Sesaat Azelya menatap Divo yang duduk amat dekat dengannya, sebelum akhirnya gadis berambut panjang itu memutuskan untuk bangkit dan berpindah tempat disamping Galil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKRASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang