CHAPTER 14

1.3K 124 72
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA CANTIK-CANTIKNYA PRAMAHTA 😋🫶🏻

[CHAPTER 14 - BENANG MERAH]

Suara tawa bahagia terdengar menggema dari ruangan yang dipenuhi oleh kaum adam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara tawa bahagia terdengar menggema dari ruangan yang dipenuhi oleh kaum adam itu. Berbeda dengan Pramahta yang sedang berduka, malam minggu ini Lionel’s sangat bersuka cita.

“Pasti Pramahta lagi kelimpungan uangnya ilang, harusnya kita minta dia untuk rekam diem-diem. Pasti seru ngeliatnya,” kata Ayzin lalu tertawa senang, membuat yang lain ikut tertawa karena membayangkan bagaimana paniknya anggota Pramahta saat ini.

Jirro menghembuskan rokok yang ia hisap ke udara, lalu sebelah tangan Jirro menepuk-nepuk bahu Geanza yang sedang duduk disebelahnya. “Rencana lo mantep banget Ge, sekali gerak langsung berhasil,” puji Jirro dengan tersenyum miring.

“Gue cuma ngasih rencana. Yang gerakin, nyusun strategi, sama nyiptain secret member kan Kaisar,” balas Geanza.

Geanza tak ingin terlalu dipuji, karena sebenarnya Geanza memberikan rencana itu bukanlah untuk Lionel’s, melainkan untuk kepentingan pribadinya yang ingin balas dendam dengan Pramahta sebab selalu memonopoli Azelya-nya.

Walaupun Geanza tahu Azelya akan turut kesulitan karena masalah ini, tapi harus tetap Geanza jalankan untuk merusak internal Pramahta perlahan-lahan sampai Pramahta hancur dan Azelya bisa benar-benar menjadi miliknya seorang.

“Iya sih, bersyukur gue karena Lionel’s punya wakil ketua kayak Kaisar. Dia ini ide-idenya briliant semua, nggak salah bokap lo ngasih nama Kaisar,” sanjung Jirro yang disetujui oleh anggota Lionel’s lain.

Tapi tak ada satupun dari mereka yang menyadari perubahan raut wajah Kaisar kala Jirro berucap demikian. Wajah Kaisar yang biasanya datar dan tak acuh dalam segala situasi, kini sekilas nampak meredup.

“Nyokap gue yang ngasih nama,” sanggahan singkat Kaisar barusan berhasil mencuri atensi seluruh anggota Lionel’s yang ada disana.

Hening menyapa sejenak, tak ada yang tahu harus menyikapi seperti apa perkataan Kaisar barusan sebab takut salah berucap. Walaupun mereka sudah bersama kurang lebih dua tahun namun tak ada yang tahu bagaimana kehidupan yang dijalani Kaisar.

Kaisar itu sangatlah tertutup, terlebih masalah keluarga. Tidak ada yang tahu siapa dan bagaimana kedua orang tuanya, jika ditanyapun Kaisar selalu membisu bahkan marah, jadi tak ada yang berniat mengorek lebih dalam lagi sebelum Kaisar mau bercerita dengan sendirinya.

Ayzin berdehem pelan saat merasa suasana menjadi canggung, lelaki beralis tebal itupun membuka suara. “Oiya Kai, gimana sekolah baru lo? Lo bilang mau pindah karena cari adek perempuan lo, udah ketemu belum?” tanya Ayzin mengalihkan topik.

Kaisar diam sejenak, sebelum akhirnya menggeleng sebagai jawaban, tak ada suara yang keluar dari mulut lelaki itu. Walaupun tak pernah bercerita, tapi anggota inti Lionel’s bisa menebak jika masalah keluarga yang dihadapi Kaisar ini sangatlah rumit.

AKRASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang