CHAPTER 17

1.3K 112 30
                                    

SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE YA✨

DAN TINGGALKAN KOMENTAF MENARIK KAMU DISETIAP PARAGRAF 💬😻

[CHAPTER 17 - SANDIWARA GEANZA]

Azelya berlari menghampiri Geanza yang masih terduduk diatas aspal dan kesulitan untuk bangkit berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azelya berlari menghampiri Geanza yang masih terduduk diatas aspal dan kesulitan untuk bangkit berdiri. Terpancar jelas kekhawatiran dimata cantik Azelya yang tanpa sadar membuat senyum Geanza semakin melebar.

“Astaga Gean, apa yang kamu pikirin sampai nabrak Nagara gini,” gumam Azelya pelan saat sudah berlutut dihadapan sang kekasih, kecemasan sudah tak bisa ia bendung lagi.

“Aku… aku tadi buru-buru,” balas Geanza dengan lirih berlagak jika ia shock, sesekali ia mendesis kesakitan agar Azelya semakin bersimpati.

Dan benar saja, lakon Geanza berhasil membuat Azelya semakin panik, terbukti gadis itu semakin risau kala mendengar desisan kesakitannya.

“Ayo aku bantu, kita kepinggir jalan dulu, jangan disini,” kata Azelya sembari meraih dengan lembut lengan Geanza dan ia lingkarkan pada bahunya.

Dengan kesusahan Azelya menuntun Geanza untuk berjalan kepinggir jalan, kesenjangan tubuh Geanza yang tinggi dan kokoh dengan badan Azelya yang mungil semakin membuat Azelya kesulitan. Azelya baru menyadari tubuh kekasihnya itu sangatlah kekar dengan dada bidang yang dihasilkan dari olahraga rutin.

 Azelya baru menyadari tubuh kekasihnya itu sangatlah kekar dengan dada bidang yang dihasilkan dari olahraga rutin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di trotoar, Azelya membantu Geanza untuk duduk sejenak. “Kamu disini ya, aku mau pinggirin motor kamu dulu,” ucapnya lalu kembali berlari ke tengah jalan. Pasalnya motor puluhan juta Geanza itu masih tergeletak begitu saja menghalangi arus lalu lintas.

Saat Azelya mendorong motor Geanza untuk dibawa ke pinggir jalan, ia merasa motor Geanza ini lebih berat daripada motor miliknya hingga sedikit membuatnya kesulitan, entah memang lebih berat atau hanya perasaan Azelya saja.

Huft,” Azelya menghela nafas kala motor Geanza sudah ia bawa ke pinggir jalan. Setelahnya Azelya langsung kembali berjongkok dihadapan sang kekasih.

AKRASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang