SEBELUM BACA, VOTE DULU YUK ⭐
KOMEN DISETIAP PARAGRAF YA 😻✴️
[CHAPTER 13 - PRAJURIT MAHKOTA HITAM]
Latar markas Pramahta terlihat penuh dengan motor-motor ninja berbagai warna dan tipe yang terparkir rapi, terdengar dari luar suara bising yang berasal dari dalam bangunan berlantai dua itu. Azelya dan Divo yang baru sampai pun bergegas menuju ke dalam, kedua tangan mereka masih full membawa barang belanjaan yang belum sempat mereka bawa ke rumah singgah.
“Ini buk wakil udah dateng.” salah satu anggota Pramahta menyapa kala melihat Azelya baru tiba di depan pintu masuk.
Beberapa anggota Pramahta yang duduk di dekat pintu masuk langsung sigap bangkit mendekat dan membantu mengambil alih seluruh belanjaan yang Azelya serta Divo bawa, setelah itu mereka menyimpannya disudut ruangan.
“Gimana uangnya bisa ilang? Bukannya kalian ada dimarkas dari tadi sore ya?” tanpa basa-basi Azelya langsung mengutarakan apa yang ada dipikirannya.
“Sini duduk dulu disamping saya, biar enak ngomongnya,” balas Bumi sembari menempuk bagian sofa yang ada disebelahnya. Walaupun belum sembuh total tapi Bumi tetap datang, sudah resiko menjadi seorang ketua harus siap sedia apapun keadaannya.
Bisa dilihat kening kiri Bumi masih terdapat kapas yang masing-masing sisinya diplaster, menandakan jika luka itu masih belum kering. Lalu karena hanya memakai celana selutut membuat luka dikaki bagian bawah Bumi terlihat, luka goresan yang masih belum membaik dan telapak kakinya yang masih diperban.
“Jadi gimana ceritanya?” ulang Azelya kala ia sudah duduk disamping Bumi, sedangkan anggota yang lain duduk melingkari mereka berdua. Sudah dipastikan kali ini akan ada rapat dadakan.
“Posisinya kita tadi ini kayak biasanya Zel, ada yang lagi main biliard, ada yang lagi main game, terus sisanya gue sama yang lain ngobrol biasa sambil ngerokok terus ngemil doang, cuma emang posisinya pada disini semua, nggak ada yang jaga lantai dua,” jawab Nagara memberitahu.
“Tapi walaupun nggak ada yang jaga, private room Pramahta udah aku kunci kok Elya, ini kuncinya sama aku.” kini giliran Galil yang membuka suara, kemudian ia mengangkat sebelah tangannya dan menunjukkan kunci dari Private room.
“Yang bikin gue heran kalau memang pencurinya orang luar, gimana dia bisa masuk? Kita semua ada dilantai satu dan deket sama pintu masuk, otomatis siapapun yang lewat bakal ketahuan, kecuali kalau dia lewat pintu belakang.” terkaan Galang barusan membuat yang lain ikut bertanya-tanya.
Azelya mengerutkan kening saat mendengarkan penjelasan barusan, ia berusaha memahami situasi sebab merasa ada sesuatu yang janggal. “Memang pintu belakang enggak kalian kunci?”
“Harusnya dikunci, kan saya sudah bilang kalau bukan keperluan mendesak pintu belakang jangan dibuka. Hari ini dari kalian ada yang buka pintu belakang?” tanya Bumi kepada para anggota yang sontak disanggah oleh mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKRASIA
Teen FictionAntara komunitas atau prioritas, Azelya dan Geanza tak bisa jika harus memilih salah satunya. Pramahta dan Lionel's adalah dua komunitas geng motor yang sudah terikat permusuhan sejak awal generasi pertamanya. Tetapi sayangnya Azelya dan Geanza mala...