CHAPTER 10

1.8K 178 160
                                    

SELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠✧⁠*⁠。

[ CHAPTER 10 - OBSESI GEANZA II]

Jalanan malam kota Jakarta kini ramai dipenuhi pasangan yang akan berkencan sebab malam ini adalah Saturday night atau biasa disebut para anak remaja dengan istilah malam mingguan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalanan malam kota Jakarta kini ramai dipenuhi pasangan yang akan berkencan sebab malam ini adalah Saturday night atau biasa disebut para anak remaja dengan istilah malam mingguan.

Tak ingin kalah, Geanza pun ingin menghabiskan waktu dengan Azelya di malam ini. Lelaki itu kini sudah berdiri didepan rumah sang kekasih dengan sebuket bunga indah yang ia bawa ditangannya, kali ini adalah bunga mawar putih.

Bunga dengan makna ketulusan dan cinta sejati itu adalah bunga yang sudah lama berada di list bunga yang ingin ia berikan pada Azelya, perempuan tercintanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunga dengan makna ketulusan dan cinta sejati itu adalah bunga yang sudah lama berada di list bunga yang ingin ia berikan pada Azelya, perempuan tercintanya.

Sebuah senyuman lebar terpatri tulus dibibir Geanza, ia benar-benar tak sabar untuk bertemu dengan Azelya setelah beberapa hari tak bersua. Dan dengan perasaan riang, Geanza mengetuk pintu rumah sang kekasih.

Tak berselang lama pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita 30 tahunan. “Eh nak Gean, mau malmingan sama Azel ya?” Annira menyambut dengan senyuman hangat, khas seorang ibu penyayang.

“Yuk masuk, Azel nya masih siap-siap tuh,” imbuh Annira sembari membawa Geanza untuk masuk ke dalam rumah.

Geanza pun mengikuti Annira dari belakang, dalam diam Geanza mengamati ibu dari sang kekasihnya itu, wajah teduh dan perlakuan penuh lemah lembut yang wanita itu berikan membuat Geanza terkadang berfikir andai saja Mamanya seperti Annira juga.

Tapi tak apa, di masa depan akan Geanza pastikan jika Annira akan menjadi mamanya juga, lebih tepatnya akan menjadi mama mertuanya. Karena apapun yang terjadi, baik sekarang ataupun di masa depan, Azelya adalah milik Geanza seutuhnya.

Saat Geanza telah sampai diruang makan secara bersamaan Banyu turun dari tangga hendak ke ruang makan juga. “Eh nak Gean datang, pas sekali om sama tante mau keluar nge-date,” sambut Banyu dengan sumringah.

“Om titip Azel ya,” ujar Banyu lagi setelah ia berada dihadapan kekasih putrinya itu.

Menanggapi dengan senyuman tipis, Geanza mengangguk dua kali. “Siap Om, Azel aman kalau sama Gean. Om sama tante nggak perlu khawatir, enjoy the moment aja,” balasnya.

AKRASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang