CHAPTER 19

1.5K 111 14
                                    

SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA (⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠)

[CHAPTER 19 - KITA YANG BERBEDA]

Keheningan menyapa sejenak kala Kaisar tiba-tiba membela Azelya, Lelaki yang memiliki hati keras layaknya batu itu selalu saja tak acuh dengan apapun yang terjadi, lantas mengapa kali ini mengambil tindakan? Apa yang ada dipikiran Kaisar sampai be...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keheningan menyapa sejenak kala Kaisar tiba-tiba membela Azelya, Lelaki yang memiliki hati keras layaknya batu itu selalu saja tak acuh dengan apapun yang terjadi, lantas mengapa kali ini mengambil tindakan? Apa yang ada dipikiran Kaisar sampai berani melawan Darpa hanya demi melindungi Azelya?

“Jangan berani sentuh dia?” Darpa bergumam pelan menirukan penuturan yang tadi diucapkan Kaisar. Kening Darpa menukik dalam, matanya menyorot tajam, dan rahangnya mengeras. “Maksud lo apa Kai?!” seru Darpa tak terima dan mengempaskan tangan Kaisar yang mencekalnya kuat.

“Ngapain lo belain cewek murahan ini?” perkataan Darpa yang sudah kelewatan batas itu membuat Kaisar naik pitam, wajahnya merah padam menahan amarah yang meletup-letup.

“JAGA UCAPAN LO SIALAN!” bentak Kaisar tak terima lalu ia mendorong Darpa hingga membuat Darpa terhuyung keras kebelakang.

Ayzin yang berada disamping Darpa langsung mencengkram lengan Darpa agar lelaki itu tak terjerembab akibat kuatnya dorongan dari Kaisar. “Lo kenapa sih Kai? Bisa-bisanya lo giniin sahabat lo sendiri cuma buat bela cewek yang jelas-jelas wakil ketua Pramahta, musuh kita. Lo suka sama dia?!!” cecar Ayzin sarat akan kemurkaan, tatapannya menelisik Kaisar menuntut kejelasan.

Tangan Kaisar mengepal kuat dan rahangnya bergemelatuk, amarah Kaisar layaknya lahar panas yang siap melebur segala hal yang ada disekitarnya, kakak mana yang tak geram mendengar tuduhan tak baik mengenai adik perempuan satu-satunya?

Perkataan Darpa dan Ayzin begitu tajam, Kaisar takut jika perasaan Azelya menjadi buruk ketika mendengarnya. Azelya sudah banyak menderita karena kehadiran Kaisar di dunia ini dan Kaisar tak ingin Azelya lebih menderita lagi sebab perkataan yang menyakitkan dari sahabat-sahabatnya.

Ingin murka rasanya, namun Kaisar memilih menahan amarah dengan cara memejamkan mata dan mengembuskan nafas perlahan, jika Kaisar semakin meledak dan emosional, pasti Darpa, Ayzin serta Geanza akan bertanya-tanya, pun Azelya—sang adik pasti akan turut merasa kebingungan akan sikapnya.

”Nanti kita bicara lagi,” putus Kaisar akhirnya. Walau nada bicaranya sudah mulai melunak, tapi raut wajah Kaisar masih terlihat tak baik.

“Gue anter dia keluar dulu, kalian mending dinginin kepala kalian yang penuh amarah itu,” tandas Kaisar dengan menggenggam tangan Azelya dan menariknya untuk melangkah keluar ruangan.

“Gue anter dia keluar dulu, kalian mending dinginin kepala kalian yang penuh amarah itu,” tandas Kaisar dengan menggenggam tangan Azelya dan menariknya untuk melangkah keluar ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKRASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang