CHAPTER 24

1.4K 129 224
                                    

ALLO PEMBACA KESAYANGAN AMA, SEBELUM BACA JANGAN LUPA PENCET BINTANG DIPOJOK KIRI YA (alias vote xixixi 😻🧚🏻‍♀️)

SELAMAT MEMBACA 📖📄

[CHAPTER 24 — LARA YANG MASIH DIRASA]

Dengan sorot mata yang siap menghunus lawannya, Geanza berlari tanpa pikir panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan sorot mata yang siap menghunus lawannya, Geanza berlari tanpa pikir panjang. Kepala lelaki itu sudah dipenuhi kabut emosi yang siap melingkupi Kaisar saat ini juga.

“Lo apain Azelya, bangsat?!” dengan persekian detik Geanza sudah menerjang tubuh Kaisar dengan kencang.

Kaisar yang mendapatkan serangan mendadak tentu tak memiliki pertahanan diri, lelaki itu jatuh meringkuk di tanah karena dorongan Geanza.

Belum sempat Kaisar melakukan perlawanan, Geanza sudah terlebih dulu menindih tubuh lelaki itu dan menjatuhkan sebuah tinjuan dipipi sebelah kirinya.

“Anjing lo! Apa yang lo lakuin ke pacar gue?! Mati lo sialan!” teriak Geanza, lalu tangannya bergerak mencekik leher Kaisar dengan kuat. Akal sehat Geanza sudah benar-benar dikikis oleh amarah yang berkobar.

Mata Azelya membola melihat apa yang terjadi dihadapannya ini, keberadaan Geanza begitu cepat dan tak terduga layaknya terpaan angin yang melintas. Gadis itu masih mencerna apa yang terjadi, hingga akhirnya memekik keras ketika melihat Geanza mulai menyerang Kaisar dengan brutal.

Dengan segera Azelya bangkit dan mencoba melerai kekasihnya yang sedang gelap mata. “Geanza cukup! Stop!” pekik Azelya, tangannya ia gunakan untuk menarik Geanza dari atas tubuh Kaisar.

Geanza terlampau marah hingga membuat suara Azelya tak bisa ia dengar dengan jelas, lelaki itu seperti tuli, tak menghiraukan teriakan Azelya yang berkali-kali memohon untuk berhenti.

Geanza baru melepaskan cekikan pada leher Kaisar kala melihat wajah sahabatnya itu sudah amat memerah sebab kehabisan napas. Kaisar yang telah terlepas dari jerat Geanza langsung terbatuk-batuk dan segera menghirup oksigen dengan rakut. Dadanya naik turun, nafasnya terengah-engah.

Kaisar benar-benar tak bisa mencerna keadaan. Dibanding bertemu Geanza, kini Kaisar merasa sedang bertemu dengan seorang monster.

Seakan tak memberikan jeda pada Kaisar, Geanza bangkit dan kembali menarik kerah baju Kaisar dengan kasar. Kaisar yang tak berdaya pun mau tak mau bangkit karena kuatnya tarikan Geanza.

“Lo apain Azelya sampai dia nangis, brengsek?!” cerca Geanza dengan mengguncang tubuh Kaisar. Nafas Geanza tersengal sebab dadanya terasa sesak dipenuhi rasa geram.

Geanza kembali mendorong Kaisar dengan kuat hingga Kaisar jatuh tersungkur untuk kedua kali, tindakannya seakan tak memberikan kesempatan Kaisar untuk menjawab. “Bangun setan! Sini lawan gue! Jangan beraninya lawan cewek gue! Pengecut lo, bajingan! Jangan harap kali ini lo bisa lolos dari hajaran gue!” murka Geanza tak terkendali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKRASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang