CHAPTER 12

1.4K 125 25
                                    

ADA YANG BEGADANG? YUK KOMEN DISINI DULU KAMU BACA CHAPTER INI JAM BERAPA? (⁠☞⁠^⁠o⁠^⁠)⁠ ⁠☞

[CHAPTER 12 - TEROR KOMUNITAS]

Setelah mendapatkan telepon dari sang ayah, Azelya bergegas pulang kerumah dengan menaiki ojek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapatkan telepon dari sang ayah, Azelya bergegas pulang kerumah dengan menaiki ojek. Saat sesampainya dihalaman rumah ia bisa melihat ada Divo, Galil dan Nagara yang tengah berdiri didepan pintu rumahnya yang tertutup.

“Zel, lo darimana aja?” tanya Nagara kala melihat Azelya yang baru turun dari motor.

Ketiga lelaki itu lantas mendekat dengan raut panik. “Ditelpon nggak diangkat, kita ketok pintu rumah juga enggak ada jawaban, kita khawatir lo kenapa-napa,” sahut Divo menambahkan.

“Iya, aku khawatir banget sama Elya, nggak biasanya hp Elya nggak aktif.” kini giliran Galil yang membuka suara.

Gadis yang menjadi sumber kecemasan ketiga lelaki itu hanya menyengir sembari mengangkat sebelah tangannya yang menenteng sebuah kresek putih. “Ini tadi aku keluar sebentar untuk beli martabak, hp-nya lupa aku bawa,” balas Azelya.

Membeli martabak hanyalah sebuah alibi semata agar tak membuat ketiga sahabatnya itu curiga, Azelya sengaja membeli martabak ketika diperjalanan pulang. Ide itu terlintas begitu saja.

“Cuma beli martabak kenapa lama sekali? Elya nggak kenapa-napa, kan? Nggak ada yang jahatin Elya, kan?” serbu Galil dengan memegang kedua bahu Azelya, memeriksa kondisi gadis itu.

Azelya tertawa pelan melihat ekspresi cemas Galil yang lucu, seperti anak kecil. “Nggak kenapa-napa kok, aman. Aku lama karena tadi ngantri banget, maaf ya udah bikin khawatir, lain kali aku akan bawa hp terus. Maaf juga ya Ivo, Naga,” ujar Azelya kepada Galil, Divo, juga Nagara.

It's okay, lain kali harus selalu bawa hp ya?” pinta Divo sembari mengusap singkat pucuk kepala Azelya dan gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

“Zel, hari ini lo keliatan cakep banget deh,” puji Nagara saat baru sadar dengan penampilan Azelya yang sedikit berbeda dari biasanya. Nagara tadi terlalu khawatir sampai tak memperhatikan penampilan gadis itu.

Mendengar penuturan Nagara, Galil dan Divo pun refleks turut memperhatikan penampilan Azelya dari atas sampai bawah. Dress yang indah, jepit pita yang terpasang lucu dirambut, dan flat shoes yang tak kalah gemas pula. Aura feminim Azelya menguar, penampilan yang tidak biasa, seperti hendak berkencan.

Dapat dilihat mata Galil berbinar kagum melihat Azelya, jika dianimasikan mungkin akan menampilkan love-love. “Nagara pakai tindik keliatan buluk, Elya cantik pacaran yuk?” pantun Galil tiba-tiba.

Pantun itu terpintas begitu saja dipikiran Galil kala melihat penampilan cantik Azelya, juga ketika melihat tindik baru milik Nagara yang terpasang ditelinga kiri, lelaki itu memang baru dua hari yang lalu memasang tindik.

AKRASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang