Lisa terbangun dengan nafas tersengal-sengal dan peluh yg membanjiri tubuhnya, kedua tangannya mencengkeram kuat.
"Mimpi sialan itu lagi" lirih Lisa menatap ke sisi sebelah ranjangnya dimana Jennie masih tertidur pulas.
Menatap kearah jam dinding di kamarnya yg sudah menunjukan pukul 6 pagi.
Hari ini Lisa shift malam tapi ada sesuatu yg harus Lisa kerjakan pagi ini.Ke pantai.....
Hal yg selalu Lisa lakukan ketika ingat mendiang mamanya, mamanya suka laut dan Lisa selalu ingat mama saat menatap laut.
"Mama.....Lisa kangen...."
"Maaf Lisa nggak bisa penuhi permintaan terakhir mama" lirih Lisa menatap hamparan laut berpasir putih."Lisa.....is that you?" panggil seseorang dari belakang Lisa dan membuat Lisa menoleh.
Menyipitkan matanya, karna matahari yg terlalu silau membuat Lisa tidak bisa jelas melihat siapa yg baru saja memanggilanya."Biasanya orang ke pantai Mau liat sunset, kamu kenapa tengah hari seperti ini malah kesini? Terik banget tau" Yuta mendudukan diri di sebelah Lisa yang masih dengan tatapan mencoba mengenali.
"Kamu tidak mengenaliku?" tanya Yuta, dan Lisa menggeleng pelan dengan sedikit mengerucutkan bibirnya.
"Ah aku kecewa kamu bahkan tidak mengingatku, jadi sekarang aku baru percaya ucapan Jennie kalau dia yg memposting foto itu dari twitter mu"
"Ah........Yuta?"
"Maaf wajahmu berubah ubah, aku susah mengenali" Lisa nampak canggung"Wajahku berubah ubah?"
"Berubah dari apa menjadi apa memanggnya?" Yuta terbahak"Eh? Bukan begitu, maksudku....saat pertama bertemu di pesawat, kamu memakai masker jadi aku tidak terlalu melihat"
"Tapi kamu melihatku tanpa masker saat konser kemarin"
Tidak mungkin Lisa berkata bahwa dia tidak bisa fokus melihat wajah Yuta kemarin karena........shock konsep mereka terlalu......
Sexy...."Emmm itu....penampilanmu saat di stage berbeda dengan penampilanmu saat ini" Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Pressure (Lalisa-Park Jisung)
FanfictionKau tidak mengingatku? Kau pernah memberiku coklat dan sepucuk surat di depan pesawat -Jisung Tentu saja aku ingat, kau Jisung NCT Dream, tapi...bagaimana kau bisa menginggatku? -Lalisa