Paris

295 51 8
                                    

Pagi hari, Jisung dan Renjun sudah bersiap untuk ke gedung SM sebelum berangkat ke Incheon airport.
Hari ini mereka terbang ke Paris karna ada schedule Mcountdown disana.
Tapi untuk kali ini Member NCT Dream hanya 5orang karna Mark dan Haechan masih promosi comeback terbaru NCT 127 Fact Check











"Lisa, kamu sudah tau tugasmu bersama Dream untuk kedepannya?"

"Ne....sunbae"

"Bahasa Inggrismu bagus, mereka tidak akan tersesat selama terus bersamamu"











🐹🐹

"Nuna yg bersama kami hari ini?"

"Iya..."

"Woah.....jangan sampai tebar keuwuan di hadapanku ya" Renjun terkekeh tapi Lisa dan Jisung justru terlihat asing.

"Jie....boleh ngobrol sebentar?" lirih Lisa.
Hati Lisa mencelos saat Jisung melewatinya seperti makhluk tak kasat mata.

Bahkan selama di dalam mobil, hanya diam dengan airpods yg menyumbat di kedua telinganya dan mata tertutup.

Lisa tau Jisung tidak benar tertidur, dia hanya menghindari berinteraksi dengan Lisa.

"Nuna mau duluan?" tawar Jaemin mempersilahkan Lisa untuk berbaris di belakang Jisung saat check in agar Lisa bisa duduk di sebelah Jisung saat di pesawat.

"Nggak....aku di sini aja, mengawal kalian" Lisa tetap berdiri di barisan paling akhir.







"Asing, canggung, tidak ada Yuta, Seorina, atau Haechan, tidak ada yg Lisa kenal, tidak ada yg pernah Lisa ajak ngobrol"
"Bahkan Renjun yg notabennya satu dorm dengan Jisung, Lisa tidak pernah ngobrol dengan Renjun tanpa ada Jisung"

Lisa ingat dia pernah ke backstage di konser Dream pun saat itu Lisa hanya mengobrol dengan Haechan.

Semuanya diam, tidak ada yg mengisengi Lisa hanya untuk memulai percakapan, atau karna mereka menang sifatnya lebih pendiam daripada 127, meski semua itu berkecamuk di fikiran Lisa saat ini, tapi jauh lebih menyakitkan melihat punggung orang yg saat ini berjalan di hadapan Lisa terasa begitu dingin.

"Apa semuanya sudah masuk?" tanya Lisa memastikan semua member Dream sudah duduk di kursi mereka masing-masing sekaligus mencari dimana tempat duduk Lisa yg tertulis di tiket yg Lisa pegang saat ini.

Lisa mengulang membaca seat number pada tiket di genggamannya, dan melihat siapa yg duduk di sebelah, dahi Lisa mengkerut.

"Bagaimana bisa?" ucap Lisa menoleh kearah tempat duduk Jaemin yg sedang terkekeh.

"Jadi ulah Jaemin yg sengaja menyuruh untuk mengumpulkan tiket dan passport saat check in, untuk ini?" lirih Lisa mendudukan diri di kursi tepat di sebelah Jisung yg sedang menghadap keluar jendela.

"Kalo nggak suka bisa tuker tempat, case close" lirih Jisung tanpa menoleh kearah Lisa.

"Apa aku terlihat olehmu? Ah....syukurlah, aku fikir hari ini aku berubah jadi arwah yg tak kasat mata" celetuk Lisa terlihat kesal tapi sebenarnya sangat senang setidaknya Jisung sudah mau berbicara dengannya.

Tapi senyum Lisa kembali menguap saat Jisung lebih memilih meringkuk menghadap jendela dan kembali menganggapnya tembus pandang.

Pressure (Lalisa-Park Jisung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang