"Yuta Hyung, tolong telfon polisi ke apartement Lisa, sekarang!"
"Kamu kesana sendirian?"
"Aku tidak punya pilihan lain Hyung"
"Otw!"
🐹🐹
Dengan cepat Lisa mengambil kaosnya dan berlari keluar secepat mungkin.
Tapi.....nyatanya Lisa kalah cepat.Plak satu tamparan kuat membuat tubuh Lisa terjatuh ke lantai, dan dengan mudah orang itu menyeret Lisa dan menghempaskan tubuh Lisa ke atas ranjang.
"Kenapa terus menyakitiku? Aku pernah salah apa denganmu?" lirih Lisa terisak.
"Menyakitimu? Salahmu?"
"Aku menyukaimu Lalisa, sangat....tapi kamu tidak pernah mempercayainya dan itu membuatku marah""Aku minta maaf jika membuatmu marah, tapi tolong lepaskan aku, aku ingin hidup dengan tenang"
"Hanya itu yg bisa kamu ucapkan Lisa?"
"Kamu sudah menghancurkan seluruh hidupku lalu apalagi yg ingin kamu dengar dariku?" Lisa mulai menangis histeris.
"Kenapa kamu pergi saat itu? Kenapa lebih memilih mengaborsi bayiku" Kris kembali tersulut emosi.
"Kamu bisa mencariku, meminta pertanggungjawaban ku dan aku akan menjadi suami dan ayah yg baik untukmu dan bayi kita""Kamu gila? Mana ada orang yg mempertahankan bayi hasil sebuah perkosaan?" teriak Lisa histeris.
"Lalu kenapa kamu bisa melakukannya dengan bocah itu dan berharap mengandung bayinya hah?"
"Lisa yg dulu lugu sekarang sudah tau enaknya making love? Sudah menjadi budak sex?"
"Lihat dirimu, tanda merah di lehermu, sudah menjadi jalang sekarang hah?"
"Lalu apa bedanya bocah itu denganku? Kami sama-sama menginginkan tubuhmu" teriak Kris yg masih menindih tubuh Lisa dan mencekik leher Lisa."Aku....men...cintai....nya" ucap Lisa terbata.
"Persetan dengan rasa cintamu, kamu hanya milikku, tidak ada seorangpun bisa memilikimu, dan jika saat itu kamu membunuh bayiku, akan aku buatkan bayi lagi dan lagi untukmu sampai akhirnya kamu menyerah dan memilih membesarkan anak kita"
"Lebih baik aku mati" sinis Lisa yg membuat Kris semakin gelap mata.
............
Bruk.......
Kris jatuh tersungkur dari atas ranjang karna ada seseorang yg menendangnya dari arah belakang."Oh wow......ada yg sok jagoan ternyata" ucap Kris dengan smirknya saat melihat orang yg barusaja menendangnya adalah Jisung.
Lisa menangis terisak, tubuhnya luruh ke lantai, Lisa terduduk memeluk kedua lututnya
"Sudah lama aku ingin membunuhmu, dan hari ini datang juga" ucap Jisung setelah menyelimuti tubuh Lisa dengan selimut.
"Bocah sepertimu bisa apa?"
"Brengsek" ucap Jisung kembali menendangnya Kris hingga membentur tembok dan meninju wajah Kris.
"Shit...." umpat Kris menyeka sudut bibirnya yg mengeluarkan darah.
Jisung hanya wajah saja yg masih bocah, tapi Judo bareng Yuta, Karate bareng Jaehyun, dan nge-gym bareng Jeno, sudah menjadi kegiatan sehari-hari Jisung. Jadi jangan menganggap Jisung bocah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pressure (Lalisa-Park Jisung)
FanfictionKau tidak mengingatku? Kau pernah memberiku coklat dan sepucuk surat di depan pesawat -Jisung Tentu saja aku ingat, kau Jisung NCT Dream, tapi...bagaimana kau bisa menginggatku? -Lalisa