Another side

332 50 10
                                    

"Jangan bengong terus....ngeri beneran kesurupan ih, mana udah tengah malam lagi" ucap Yuta bergidik ngeri.

"Ya trus mesti ngapain? Suruh liatin kamu makan?" protes Lisa mengernyitkan alis

"Tinggal ikut makan"

"Enggak ah...."

"Kenapa? Takut gendut?"

"Ckk....cuma males makan, bukan karna takut gendut"

"Ya kenapa males makan?"

"Ya males aja, emang harus ada alesannya?"

"Bilang aja kepikiran rumor nggak bermutu itu" cibir Yuta.

"Ckk....sok tau..."

"Seriusan nggak mau makan?"

"Enggak...." lirih Lisa.

"Yaudah ayo ikut...." ucap Yuta mengakhiri makan tengah malamnya, berdiri Dan berjalan meninggalkan Lisa.

"Kemana lagi coba? Udah tengah malem tau...." Lisa mau tidak mau berjalan mengekori Yuta.

"Iya tau....."

"Besok pagi kan kamu ada schedule"

"Iya kan schedule nya besok bukan malam ini?"

"Ya emangnga nggak istirahat dulu? Kamu tuh syutingnya film action, tanpa stundman pula yg bener aja tanpa istirahat?" protes Lisa.
"Bisa sakit, nanti aku yg kena marah sajangnim"

"Justru aku perlu ke tempat ini biar nggak sakit" ucap Yuta tersenyum tipis sebelum melajukan mobilnya.






🐹🐹

"Ke rumah abu? Tengah malam begini?"
"Se-random inikah?"
"Perasaan film action kenapa malah jadi sehoror ini sih" gerutu Lisa yg mau tidak mau turun dari mobil dan mengekori langkah Yuta memasuki rumah abu, meski berbentuk rumah mewah dengan banyak pencahahayaan, tetap saja itu tempat orang yg sudah mati.

"Mau ngapain?" cicit Lisa menarik lengan baju Yuta sebelum membuka pintu.

"Main"

"Pabo....mana ada orang main ke rumah abu tengah malam gini" protes Lisa menahan lengan baju Yuta.

"Ada....buktinya sekarang kita di sini"

"Pabo....." umpat Lisa.

"Stttttt.....jangan berisik....nanti mereka terganggu"

Diawal Lisa fikir Yuta anaknya random dan suka melakukan hal tak terduga, tapi kali ini Lisa fikir Yuta sengaja mengerjainya dengan membawanya tengah malam ke rumah abu.
Bukan sesuatu hal yg lucu jika ini terbukti hanya untuk menakuti Lisa.

Lisa sudah siap-siap mengumpat jika tiba-tiba Yuta berteriak menakutinya.
Tapi niat mengumpat Lisa sirna saat melihat Yuta justru tertegun di hadapan sebuah guci abu, dengan sebuah foto gadis cantik di sebelahnya.












 Tapi niat mengumpat Lisa sirna saat melihat Yuta justru tertegun di hadapan sebuah guci abu, dengan sebuah foto gadis cantik di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pressure (Lalisa-Park Jisung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang