"Wagyu....untuk Lisa, makan yg banyak Li" ucap Yoshino memberikan satu porsi daging wagyu di hadapan Lisa tanpa sadar seseorang yg duduk tepat di hadapan Lisa kini menatap sengit kearahnya.
"Eh....thanks Yosh, ucap Lisa sedikit melirik kearah Jisung.
"Aku fikir karna hari ini tidak ada scene ku bersama Yuta, aku tidak akan bisa bertemu Lisa"
"Tapi ternyata kita bertemu disini, bukankah takdir Tuhan itu susah ditebak Li?""Kenapa? Gerah ya?" bisik Yuta menggoda Jisung yg wajahnya mulai memerah.
"Kebanyakan makan daging juga nggak baik untuk kesehatan" celetuk Jisung membuat yg lainnya menoleh kearahnya.
"Iya memang...segala sesuatu yg berlebihan emang nggak baik"
"Tapi...sekarang kan kita berada di resto yakiniku, memang main menunya daging" ucap Yoshino."Tetap harus makan sayur juga" ucap Jisung memberikan satu mangkuk kecil sawi putih yg sudah dia rebus kearah Lisa.
"Thanks...." Lisa tersenyum kikuk.
"Seru nih..." Yuta cuma cengengesan melihat kedua laki-laki di hadapannya sedang adu argument.
"Aku...paling suka daging merah slice yg sedikit ada lemaknya" celetuk Yoshino.
"Hmm setuju....lebih juicy kalau yg fat, rasanya lumer di mulut" ucap Lisa antusias.
"Kamu juga suka Lisa?" tanya Yoshino
"Banget....apalagi kalau dibumbu lada hitam"
"Di Korea, saat aku ke restaurant yakiniku bersama Jennie, aku bisa menghabiskan banyak porsi daging merah""Woah.......banyak juga ya porsi makanmu" Yoshino terkekeh.
"Tapi....Jennie siapa?""Jennie....sahabatku di Korea"
"Oh....bestie?"
"Nextnya bolehlah ajak bestie kamu kesini, kita adu cepat makan daging merah""Call" Lisa menyambut tawaran Yoshino dengan senyuman lebar.
"Yg kalah yg traktir berarti?""Woah....kalau taruhannya itu aku lebih baik mengalah Li"
"Hmm? Kenapa bisa gitu?" tanya Lisa
"Kapan lagi bisa traktir kamu makan coba?"
"Kecuali ada undangan khusus dari kamu yg mengijinkan aku bisa traktir kamu makan sih" "Tapi kalo bisa kita berdua aja sih""Uhuk....." Lisa yg kebetulan sedang mimum sampai tersedak.
"Semakin memanas......" bisik Yuta makin cengengesan melirik seseorang di sebelahnya yg kini telinganya sudah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pressure (Lalisa-Park Jisung)
FanficKau tidak mengingatku? Kau pernah memberiku coklat dan sepucuk surat di depan pesawat -Jisung Tentu saja aku ingat, kau Jisung NCT Dream, tapi...bagaimana kau bisa menginggatku? -Lalisa