Kushina oleng saat dia akan memasuki kereta kuda. Minato mendukungnya dan dia roboh di dada Minato. "Ratu, anda sakit?"Mikoto melihat itu dan merasa cemburu. Dia meremas tangan erat. membentuk tinju yang membuahkan urat biru di sekitar telapak tangannya.
Kushina terengah-engah. "Aku tidak tahu. Sudah tiga hari aku muntah-muntah. Oh... kandunganku sudah lima bulan, tapi kenapa aku muntah lagi."
"Kita tunda kepulangan kita,"Minato memutuskan. "Pelayan! Panggilkan tabib!"
Minato mengangkat tubuh Kushina. Mereka masuk lagi ke istana.. pelayan dengan sigap menata kembali kamar mereka.
Mikoto menggelar futon mereka, dan Minato membaringkan Kushina di atasnya. "Dia bergerak," kushina merasa mual, lalu muntah di samping futon.
"Ratu Kushina." Minato mendesah. Mikoto mencari pel dan baskom lalu membersihkan muntahan Kushina.
"Hiks...Apakah bayiku baik-baik saja?" Kushina menangis kemudian, "Aku mohon agar dia baik-baik saja. "
"Tenanglah, ratu semua baik-baik saja. Dia bergerak!" Minato memegang perut Kushina.
Kushina menangis sesenggukan. Mikoto merasa kasihan padanya. Minato menghela nafas.
"Dia pasti merindukan ayahnya. Nak, tenanglah. Kau akan segera bertemu dengannya." Kushina mengatakan itu sambil memegangi perutnya.
Wajah Minato seketika merah padam. Dan Mikoto melihat itu, menyentuh punggung Minato, menenangkannya tanpa dilihat oleh Kushina.
Tabib datang. Dia memeriksa denyut nadi Kushina dan merasa heran. "Bisa buka kimononya? Saya ingin melakukan pemeriksaan rahim.
"Baik," Minato segera melepas Obi Kushina dan menyingkap kimono Kushina ke atas. Mikoto menyelimuti Kushina agar kakinya tidak terekspos.
Tabib memegang perutnya dan merasa heran. Kasus yang hanya bisa terjadi satu dari dua ribu manusia.
"Ada apa, tabib!?Aku mohon jangan membuatku takut!" Kushina semakin ketakutan.
"Maaf... bisa saya... melihat.."
"Apa?" Minato frustasi.
"Saya tidak bisa mengatakannya."
"Katakan saja!" Minato frustasi.
"Vagina... vagina ratu."
Minato mencengkeram kerah tabib. "Kau jangan macam-macam!"
Tabib ketakutan, "Anda melihatnya, tapi... anda mungkin tidak bisa tahu. Hanya bisa dibandingkan!"
"Apa maksudmu!"
"Ratu memiliki rahim ganda. Rahim kedua terisi janin dengan usia lebih muda. Sekitar tiga minggu."
"Kau mengada-ada. Bagaimana bisa wanita punya dua rahim? Jika dia punya, kenapa baru ketahuan sekarang dan olehmu? Ini adalah kehamilannya yang kedua, tabib di istana tidak ada yang tahu."
"Hanya satu yang bisa membuktikan. Ratu memiliki rahim ganda. Dia juga memiliki vagina ganda. Ya... tapi saya tidak bisa melihatnya. Anda bisa... tapi tidak bisa membandingkan. Jadi... harus ada pembanding.
"Maksudmu aku harus melihatnya dan membandingkannya dengan punya orang lain?"
'Ada apa sebenarnya? Kalian benar-benar membuatku takut!"
Minato mendekati Kushina, menggenggam tangannya,"Ratu... anda ... anda mengandung... bayi saya."
"Apa? Bagaimana bisa? Aku sedang mengandung bayi Neji."
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire Of Kingdom
FanfictionTak ada yang tahu sampai di mana desiran hati itu berakhir