"Selir... Nezumi... Ugh...!"
Tenten meringis kesakitan saat Nezumi menjambak rambutnya.
"Diam, kau! Ini adalah balasan setimpal untukmu. Dasar janda kegatelan tak tahu diri!"
"Selir Nezumi... jangan.... selir Mitarashi sedang mengandung!" Maid Tenten memohon untuk majikannya.
"Diam, kau! Pelayan, ringkus orang rendahan itu."
"Selir... Hempfh," Maid Tenten berontak saat dibekap oleh Maid Nezumi.
Tenten merasakan ketakutan hingga kontraksi terasa. Nyeri dan panas mulai menyebar ke punggung dan tulang panggulnya.
"Selir... uh...saya... mohon."
"Selir? Karenamu aku harus menyandang gelar itu. Dasar sundal!"
Tenten semakin kesakitan. Apalagi saat dia merasakan sesuatu keluar dari organ intimnya, membuat pahanya basah.
"Selir... Ugh.... "
"Yang mulia ibu suri tiba!"
Pengawal di luar pintu mengumumkan hal itu.
Tenten menjerit sembari mengejan saat merasakan bahwa kepala bayi sudah diujung. Nezumi terkejut sehingga melepaskan rambut Tenten. Ibu suri yang mendengar langsung masuk dan kaget melihat Tenten sudah berbaring di lantai dengan tangan terikat.
"Selir Nezumi? Ya ampun... selir Mitarashi," Ibu suri langsung bersimpuh di samping Tenten.
"Ibu suri... Tolong... Eeeerrrrrgggghhhh!!!"
"Tidak mungkin... ini tidak mungkin..." Nezumi ketakutan sendiri.
Ibu suri menekan perut Tenten. "Selir, kau akan melahirkan?" Dia menoleh pada maid,"Kalian, kenapa diam saja! Cepat panggil tabib!"
Maid segera memanggil tabib. Meninggalkan maid Tenten sehingga dapat mendekati majikannya.
"Selir Mitarashi."
"Tolong.... bayiku..."
Maid segera membuka Kimono Tenten. Semua terkejut melihat kepala bayi sudah keluar sepenuhnya dan menyembul di selangkangan Tenten. Tenten mengejan kuat.
Bayi keluar seutuhnya dari tubuh Tenten, menangis keras. Ibu suri menggendong bayi itu sementara maid berusaha melepaskan tali yang mengikat tangan Tenten. Dia diletakkan di dada Tenten setelah tangan Tenten bebas untuk memeluk bayinya. Seorang bayi laki-laki yang sehat. Tenten merasa bahagia, menangis dan menciuminya.
Ibu suri menatap Nezumi dengan tatapan tajam. "Kau benar-benar tak masuk akal, Nezumi. Apakah penurunan pangkatmu belum cukup? Kau mau ditendang dari istana ini?"
"Ibu suri... saya... saya..."
Para maid Nezumi datang bersama tabib. Tabib segera memeriksa kondisi Tenten. Ibu suri menatap Tenten dan semua orang yang ada di ruangan itu. "Rahasiakan semua ini. Jika ada orang lain yang tahu bahkan baginda raja, aku tidak segan-segan menghukum kalian."
Tenten terkejut mendengarnya. Hatinya terasa perih. Seseorang mencelakainya namun dia tidak bisa menuntut keadilan. Nyata benar bahwa dia hanya orang rendahan di kerajaan ini.
Hingga akhirnya dia dan bayinya diangkut ke istananya. Isamu menyambutnya dan merasa senang karena adik bayinya telah lahir. Gaara juga mendengar kelahiran sang bayi dan langsung menemuinya.
"Aku ada audiensi penting siang ini sehingga tak bisa berkunjung. Tak kusangka kau melahirkan siang ini. Wah, bayinya tampan sekali."
"Terima kasih, baginda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire Of Kingdom
FanfictionTak ada yang tahu sampai di mana desiran hati itu berakhir