29

90 5 0
                                    

Tenten keluar dari kamarnya. Semua maid sudah bersujud padanya dan serempak berkata, "Selamat, Nyonya Mitarashi."

Keningnya berkerut mendengar itu. Dia merasakan kontraksi sehingga membungkuk dan menekan perutnya. Pelayan itu berdiri lalu memapahnya untuk duduk di atas tatami.

"Apakah sudah waktunya anda melahirkan, Nyonya?"

Tenten menggeleng. "Hanya kontraksi palsu."

"Anda bisa beristirahat. Beginda sudah membebaskan anda dari tugas."

"Aku harus bekerja."

"Tapi,"

"Siapkan air mandi untukku. Aku harus mengawasi pembangunan lumbung itu."

"Baiklah, Nyonya."

Tenten tetap bekerja walau pun Gaara memerintankannya untuk istirahat. Selepas dia mencium dahi Isamu, dia pergi menuju areal pembangunan lumbung. Menteri ketahanan pangan langsung membungkuk hormat. Tenten mengernyit bingung namun sang Menteri langsung berkonsultasi dengannya tentang pembangunan lumbung.

Seketika dia lupa akan keheranannya. Namun, ketika istirahat siang. Dia kembali ke istananya dan sepanjang jalan dia mendengar kasak-kusuk tentang pemakzulan permaisuri. Namanya bahkan di sebut sebagai penyebabnya. Dengan keheranan dia bertanya,"Apa hubunganku dengan pemakzulan permaisuri?"

Maid di sampingnya menjawab,"Nyonya, keluarga permaisuri memiliki bisnis haram yang disembunyikan. Anda disekap di sana. Tempat itulah bisnis haram itu sehingga baginda merasa bahwa permaisuri tidak layak."

"Bisnis itu milik keluarganya. Lagipula rumah bordir itu sudah lama ada. Kenapa baginda baru bertindak sekarang?"

Maid itu menunduk,"Mungkin... karena mereka menahan anda di sana."

Tenten menghentikan langkahnya dan menatap maid itu. "Sepertinya kau tahu sesuatu. Katakan !"

"Ada yang mendengar pertengkaran raja dan permaisuri. Raja sudah berniat mengangkat anda sebagai permaisuri."

Tenten membekap mulut maid itu. "Jangan lanjutkan lagi."

Maid itu mengangguk. Dan Tenten meneruskan langkahnya sembari berpikir. Dia tak terasa sampai di istananya.

Pengawal raja sudah ada di depan pintu. Dia tahu bahwa Gaara sudah ada di dalam sehingga segera masuk. Dan benar saja. Raja itu sudah duduk dan memangku Isamu. Tenten duduk bersimpuh dan berusaha bersujud.

"Baginda raja."

"Kita makan bersama. Kau pasti sudah lapar." Kata Gaara.

"Baiklah."

Tenten bangkit dari bersujud. Lalu mulai mengambil nasi dan meletakkannya di mangkuk Gaara. "Apakah anda berselera dengan sup ikan?"

Gaara mengangguk.

Tenten meladeni Gaara dengan menuangkan sup ikan di mangkuknya.

"Silahkan di makan, Baginda."

"Hem, kau juga makan."

Tenten mengangguk. Dia merentangkan tangannya lalu memanggil Isamu. "Isamu, sini. Ibu suapi."

"Maid!" Gaara memanggil.

Maid pengasuh Isamu mendekat.

"Suapi putra Nyonya Mitarashi."

Maid itu melakukan perintah Gaara.

"Baginda, setelah ini, Isamu masih perlu saya untuk menyusu."

"Pikirkan itu nanti. Kau makan dulu. Kau harus memikirkan anak dalam kandunganmu."

Desire Of KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang