Note : Fanfiction ini di tulis berdasarkan cerita fiksi, tidak ada kaitannya dengan idol real life!
Siang siang, Karina hari ini berencana untuk mengecek kandungannya lagi. Sudah bulan ke tiga, Karina jadi semakin menerima kehadiran anak itu.
Tentunya karena Karina akan mengurus anak ini dengan Winter, dan Winter menerima anak ini bahkan menginginkan anak ini.
Karina sudah berkali kali berbicara tentang aborsi, berbicara tentang anak ini akan di berikan pada Jeno, namun Winter bersikeras ingin menjadi orang tua.
Perlahan Karina mulai memikirkan, ia menerima anak ini, anaknya sendiri seperti Winter menerima anak ini menjadi anaknya sendiri.
Karina menunggu Winter untuk pulang dari kuliahnya. Tidak ada kerjaan dan bosan menonton televisi, Karina menuju balkon utama dan mulai menyiram dan mengelap daun daun tanaman.
Akhir akhir ini ia ingin berkebun dan meminta Ningning ikut merawat tanaman bersamanya. Ia meminta saran tanaman yang bisa di tanam di balkon, hingga Ningning menyarankan tanaman kaktus berakhir pukulan dari bumil Yaaaaa🦖 satu ini.
Akhirnya bocah amboyeo menyarankan menanam tanaman lavender dan menggantung beberapa anggrek.
Bocah taro juga datang menjenguk bersama Minju dan Somi membawa bibit tomat yang juga di tanam oleh Karina.
Saat ini Karina terlihat asik menyiram dan mengelap tanamannya dan tidak menyadari bahwa Winter sudah datang dan menyandarkan tubuhnya di pintu masuk balkon sambil memasukan tangannya di saku jeansnya.
Winter mengerutkan keningnya, namun senyumannya semakin mengembang. Ia masih merasa aneh, kakak kesayangannya menjadi kekasihnya, semakin cantik setiap harinya.
Aura dewasa Karina semakin memancar, sifat keibuan dan perhatian, juga manjanya bertambah. Apakah Winter merasa kerepotan?
Tentu saja tidak! Ia malah menyukai ini, ia telah menunggu lama untuk ini. Winter diam tenang menatap Karina yang masih bersenandung pelan, hingga akhirnya kakinya melangkah pelan.
Sepelan mungkin ingin mengagetkan Karina. Perlahan Winter peluk Karina dari belakang secara tiba tiba.
Namun anehnya Karina tidak terkejut sama sekali. Winter mengerutkan keningnya saat Karina malah semakin menyandarkan tubuhnya kebelakang dan tangan satunya mengeratkan tangan Winter di perutnya.
"Udah pulang, kelasnya gimana?" tanya Karina mengusap pipi Winter di belakangnya.
"Kelasnya... biasa aja, aku cuma mikirin kamu dirumah" ucap Winter.
Karina terkekeh dan kembali menyiram tanaman sambil menyenderkan tubuhnya.
"Kamu kok gak kaget?" tanya Winter mengerutkan keningnya.
Karina terkekeh pelan lalu meletakkan selang airnya dan membalikan tubuhnya mengalungkan lengan di leher Winter.
"Aroma kamu, semenjak hamil penciumanku sensitif. Waktu aku cium aroma kamu, aku nungguin kamu ngedeket" jawab Karina.
"Emang iya? bau ya?" ucap Winter mengendus dirinya sendiri.
Karina terkekeh pelan dan mengecup pipi Winter mengendus leher Winter dan bahu gadis itu membuat Winter kegelian.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry that I Love You
FanficWinter yang memendam perasaan pada si homophobic Karina...