✧・゚: *✧・゚:*
Jangan lupa votmen!
BENAR-BENAR BERBEDA
--------------------------------------------Wanita itu tersenyum kala melihat kejadian yang menurutnya sangat memuaskan terjadi di depan matanya, bibirnya menyeringai penuh kemenangan membuat pemuda yang melihatnya menatapnya dengan penuh arti.
"Lo kek seneng banget?" wanita itu tersentak untuk sesaat lalu menoleh menampilkan senyuman yang sama pada si pemuda.
"Karna ini yang gw mau.. Jalang itu terlalu bodoh lihat kedepannya semua bagal pergi dari pihaknya ngebuat ia semakin lemah dan buat gw lebih mudah ngedekatin mereka dan perasaan habis kekayaan mereka dan gw bakal jadi yang pertama" ucapnya dengan seringai, pemuda itu terdiam memilih menghabiskan makanannya.
....
"Masih sakit?" pemuda itu tersenyum lembut lalu menggeleng tangannya terangkat mengelus surai yang lebih muda.
"Ini gak ada apa apanya kok sans"
"Gak ada apanya? Ini lebam lo Jen ish" kesalnya menekan lebam di pipi si pemuda membuatnya meringis lalu kembali tersenyum.
"Sudah bermesraan nya?" keduanya menoleh pada gadis lain yang ada di ruangan itu, mereka tersenyum.
"Hehe maaf soalnya Jenderal nih"
"Kok aku sih?"
"Pokoknya lo soalnya cewek selalu benar"
"Iyadeh yang selalu benar.. "
"Oh iya ayo makan" Nia meraih makanan yang ia letakkan di atas nakas lalu mendekat dan duduk di sofa. Jenderal mengangguk lalu beranjak dari brankar dan duduk di samping Nia, posisinya Nia berada di tengah antara Jenderal dan Weili.
Selanjutnya terasa hening mereka makan dalam keheningan karna itulah kebiasaan mereka setelah bertemu dengan Nia memberi mereka sedikit pengetahuan tentang gadis itu.
"Abis ini ada pelajaran apa?" Jenderal bersuara setelah mereka menghabiskan makanan mereka.
"Sejarah.. Ugh ngebosenin tau gak.. Bolos aja yuk"
"Eh anak kecil gak boleh bolos bolos"
"Is apaan sih.. Lagian males kalo harus denger guru ngoceh di depan bukannya paham makin buntu nih otak"
"otak kamu aja yang lambat" Nia menoleh menatap Weili memang yah gadis ini pendiam namun sekali berbicara kok kerasa nyelekit yah?.
Hening kembali Jenderal memilih memejamkan mata, Weili memilih bermain ponsel sedangkan Nia menatap langit langit UKS dengan Cia yang berbicara dengan nya.
"Jadi bagaimana kelanjutannya tuan?"
"Biarin kek gini Ci lagian gak buruk buruk amat" Nia menoleh pada Jenderal.
"itung itung belajar buat skinship gak mungkin gw sendiri seumur hidup dan pastinya banyak interaksi dan gw gak mau ngerasa jijik di waktu gak tepat, gw juga pengen kek manusia normal lainnya"
"Tapi tuan apakan anda tak menyadarinya?" Nia mengangkat sebelah alisnya penasaran.
"Sejauh ini anda berhasil, dan setelah saya amati anda hanya merasa jijik jika memang orang itu menjijikkan dalam artian tuan hanya merasa jijik pada orang yang cenderung sering berbuat hal yang.. Anda pasti mengerti" kali ini Nia mengangguk toh analisa Cia tak mungkin salah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry Be Happy (END)
FantasyTentang Laila Kineta gadis 23 tahun yang ingin membalas dendam kala ia hidup kembali setelah 25 tahun kematiannya, bertemu dengan orang dari masa lalu dan mulai hidup dengan diri dan identitasnya yang baru. Sorry kalau gak sesuai dengan deskripsi n...