✧・゚: *✧・゚:*
Jangan lupa votmen!
MENENANGKAN
--------------------------------------------"Mau keluar?" Nia menoleh mendapati Jenderal yang menatapnya sambil bersedekap bersandar di pintu apartemen.
"Hooh mau ngumpul ama anak DG (Dari Green)" Nia menjawab lalu kembali pada aktifitas nya menggunakan sepatu.
Kini ia hanya menggunakan celana selutut, kaos putih di balut hoodie hitam, sepatu sneakers hitam, topi dan masker udah kek anak tongkrongan. Jenderal mengangguk karna sudah mengenal orang yang di maksud.
"Jangan pulang larut.. " ucapnya karna tahu kebiasaan Nia jika sudah berkumpul dengan mereka hingga tak kenal waktu.
"Iya iya abis ngumpul gw balik" Nia berdiri setelah selesai mengikat sepatunya.
"Gw duluan" ia melangkah.
"Tiati"
"Iyadah sahutnya sedikit berteriak. Jenderal menggeleng geleng lalu masuk mengabaikan orang yang menatapnya terpesona. Ia hanya mengenakan kaos putih polisi dan celana training dan rambut birunya yang acak acakan. Jenderal baru saja bangun maklum weekend akan ia gunakan untuk rebahan santuy di kamar.
....
"Udah lama kita gak ngeliat bos ikut ngumpul bareng kita"
"Ck buat apa nyariin dia? Dia gak bakal mikirin kita bahkan dia milih pindah ke Jepang"
"Demi apa?"
"Malu tuh udah ngebelain jalang, minta maaf malah gak di perduliin, tinggal di indo juga cuman buat dia malu kalo ketemu ama Tasya, lagian dia gak bakal bisa ngeliat keuwuan mereka" ia melirik dua sejoli yang tengah bermesraan.
"Enak yah yang gak jomblo bisa suap suapan" merasa di bicarakan mereka menoleh.
"Lo bedua kan punya pacar di mana mana ya nggak ay"
"Hm.. " jawabnya lalu mengelus surai si gadis.
"Wah... Emang bener bener lo bedua" ucapnya dramatis.
"Cie yang es kutub dah meleleh bucin lagi"
"Ck" decaknya lalu beralih pada gadis yang menyandang gelar sebagai kekasih nya itu kembali mengelus surainya.
Mereka yang di abaikan pun berdecak laku beralih pada lima orang yang sejak tadi diam. Keduanya mengerutkan kening bingung.
"Tumben kalian diem.. Lu juga Bi" merasa namanya terpanggil Bianca mendongak.
"Cerewet salah, diem salah, jadi serba salah gw di mata kalian" kesalnya.
"Ya kan gak biasanya.. "
"Lagi sariawan gw, ini juga makannya susah bener" keduanya saling menatap lalu menahan tawa.
"Twins tumben diem"
"Lagi mikirin ceweknya nih.. " Axel menjawab sambil menyenggol Lino.
"Pacar gw minta putus cok... " mereka menatap Lino nanar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry Be Happy (END)
FantasíaTentang Laila Kineta gadis 23 tahun yang ingin membalas dendam kala ia hidup kembali setelah 25 tahun kematiannya, bertemu dengan orang dari masa lalu dan mulai hidup dengan diri dan identitasnya yang baru. Sorry kalau gak sesuai dengan deskripsi n...