07

1.8K 87 2
                                    

✧・゚: *✧・゚:*


Jangan lupa votmen!

APAAN?
--------------------------------------------

Kening itu mengerut secara perlahan ia mengerjabkan kan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk dalam retinanya.

Perlahan mata itu terbuka menampilkan mata biru jernih bak kristal miliknya. Mata itu bergulir melihat sekeliling ruangan putih dengan bau obat obatan di mana mana.

"Kau sudah bangun.. " segera pria itu mendekat dan memencet tombol yang ada di samping ranjang rumah sakit.

"Apa ada yang terasa sakit? Atau kau membutuhkan sesuatu?" perlahan ia menggeleng.

"A-aku di mana?" ucapnya serak. Pria itu menyodorkan air dengan pipet.

"Di rumah sakit. Maafkan saya karna tak hati hati dan menabrak mu.. " akhirnya setelah sekian lama perlahan ia menyambungkan ingatan terakhir dengan apa yang terjadi sekarang.

"Tidak apa.. "

"Syukurlah.. Dokter bilang kau mendapat goresan yang cukup dalam di perut dan jahitan nya akan di ganti 2 kali seminggu, kau istirahat lah sampai benar banar sembuh" Nia mengangguk dan tak lama kemudian pintu terbuka dan masuklah sang dokter untuk memeriksa.

....

Nia terduduk bosan dan pria yang mengaku orang yang menabraknya tadi sedang keluar untuk menelpon seseorang.

Di tatap nya TV yang menayangkan kartun yang Nia tak suka di sana dan berakhirlah Nia mematikannya. Dan yah dimana ponselnya? Setidaknya jika ada ponsel tak kan terlalu membosankan.

Cklek

Pintu terbuka dan masuklah pria dengan mata biru menatap nya dengan lembut mereka sempat berkenalan beberapa waktu yang lalu yang ternyata ia bernama Radit Chandra Griselda Yup tebakan kalian benar dia adalah orang tua si kembar, definisi dunia benar-benar sesempit daun kelor.

"Hei kenapa duduk, berbaringlah lukamu masih belum kering.. "

Peria itu mendekat membantu Nia berbaring dan di belakangnya seorang wanita yang Nia duga adalah istri Radit ikut mendekat sampai Nia bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Deg

"G-gak mungkin kan?"

"Perkenalkan saya Latifa putri Griselda saya istri orang di samping mu itu.. " Nia memandang sendu sosok di depannya. Nia tak menyangka sosok di depannya, sosok yang paling ia kenal bahkan melebihi dirinya sendiri. Netra abu abu itu, pantas saja Nia merasa tak asing.

"Anak gw.. Eh tapi gw kan sekarang jadi 10 tahun.. Ternyata Lala gw udah besar sekarang.. Huaaa gw dah punya cucu"

Yup! Orang di depan Nia saat ini adalah anak nya, lebih tepatnya anak angkat. Latifa atau biasa ia panggil Lala ini adalah anak perempuan 6 tahun yang ia temukan di pinggir jalan dalam kondisi yang kurang baik, dan entah dorongan apa yang membuatnya mau mengangkat Lala menjadi bebannya.

"Dia tumbuh jadi perempuan yang cantik"

Nia tersentak kala merasakan bahunya di tepuk oleh Latifa. Nia kembali ke dunia nyata. Ia menatap Latifa lamat lamat.

"Entah mengapa aku merasa tak asing dengan anak ini.. " Latifah memandang Nia sendu.

"Andai kami menemukannya... Hiks bagaimana kabarnya sekarang? Apa dia tumbuh dengan baik?"

Don't Worry Be Happy (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang