24

1K 48 0
                                        

✧・゚: *✧・゚:*

Jangan lupa votmen!




INIKAH AKHIR KU?
--------------------------------------------



Keadaan Nia saat ini tak bisa di katakan baik baik saja. Tubuhnya bak bermandikan darah bahkan rambutnya kini nampak lepek akibat keringat yang membasahi.

Ia berhasil menghabisi mereka tentu dengan cara licik membunuh mereka dalam diam satu persatu tanpa menimbulkan suara tapi tak atal luka yang di dalamnya, bahkan luka sebelumnya kembali mengingat membuatnya meringis dan kembali mengonsumsi obat pereda nyeri.

Ini belum berakhir bahkan ini baru anak buahnya tapi biarkan lah ia beristirahat sekejap. Nia terduduk lemas tak ada yang bisa melihatnya membuat sedikit leluasa.

"Gilak hah.. Hah... Udah lama gw gak kek gini.. Seinget gw... Hah gw dalam kondisi kek gini setaun sebelum mati deh.. Hah hah.. " nafasnya tersendat sendat tak bisa di katakan baik.

Wajah dan badannya penuh dengan cipratan darah, bersyukur ia memiliki persiapan walau kalah dengan mereka namun Nia handal dalam membunuh secara sembunyikan sembunyi dan itulah yang ia lakukan saat masih menjadi tentara, bahkan ia sudah biasa berada dalam keadaan mendesak seperti sekarang.

Nia tak bodoh ia tahu apa yang terjadi di luar sana bahkan tanpa Dia beri tahu sekalipun. Suara tembakan terdengar dimana mana pertanda ini bukanlah sekedar urusannya namun sudah berurusan dengan negara.

Nia menghela nafas urusan ini akan semakin besar jika didiamkan lebih lama, ia akan menyelesaikan ini secepatnya dan akan membantu di luar sana walaupun ia tahu Sagara tak selemah itu.

"Oke Nia fighting!" ucapnya menyemangati diri dan kembali beraksi.

....

Zavier berdiri dengan gusar di sini ia di ruang bawah tanah yang ayah. Ia meruntuki sangat ayah yang mengurung nya di sana dan melarangnya keluar sebelum semuanya selesai.

Ia hanya bisa diam mencari jalan keluar pun percuma. Ia benar benar cemas saat ini perasaan nya tak enak menyangkut Nia.

"Semoga kau baik baik saja di luar sana, semoga kau berada di tempat yang aman... Sial saya tak bisa tinggal seperti ini.. Untuk apa latihan dan kerja keras saya jika hanya untuk di kurung di tempat ini" ia mengusak rambutnya frustasi kembali ia berdiri ia bertekad tak akan berhenti sebelum bisa keluar dari tempat menyebalkan ini.

Zavier berjalan mondar mandir bohong jika ia tak tahu apa yang terjadi sekarang bahkan sejak tadi TV di ruangan itu terus mengoceh tentang kejadian yang terjadi di luar.

Di sisi lain anak geng Lion dan DG memilih diam duduk dengan tenang. Jika di bandingkan dengan mereka, mereka bukan lah apa apa, hanya sekelompok anak yang menyita perhatian warga karna sikap baik mereka. Mereka tak seperti orang orang yang di luar sana berjuang dengan mengorbankan nyawa mereka.

Mereka tak seberani itu mereka takut kehilangan nyawa mereka tak siap. Di luar sana suasana semakin memanas hanya berdoa yang bisa mereka lakukan untuk keselamatan masing masing. Berfikir mereka hanya lah sekelompok orang yang saling membunuh untuk sebuah kekuasaan semata tanpa memikirkan keselamatan orang lain.

Sedangkan di sisi Sagara kini ia berhasil menghabisi bagiannya namun terlalu cepat untuk merayakan ini bahkan hanya sebagian kecil dari kemenangan. Mereka berbuat licik maka ia akan berbuat lebih licik lagi, Sagara akan memukul mundur tanpa ampun dan segera mencari Nia dan membantunya.

Don't Worry Be Happy (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang