✧・゚: *✧・゚:*
Jangan lupa votmen!
ANCAMAN
--------------------------------------------Brak
Pintu terbuka dengan kasarnya namun tak membuat wanita yang duduk di salah satu kursi di dalam sana terkejut bahkan wanita itu kini menampilkan seringai nya.
"APA MAU LO BANGSAD?" teriaknya menggema di ruangan itu.
"Wow wow sorry hahah" ia tertawa mengejek membuat sosok itu semakin mengeram marah tak lama kemudian seorang pemuda masuk kedalam ruangan itu mendekat untuk menenangkan sosok yang kini menatap tajam wanita di depannya.
"Stop main main ama gw"
"Hm? Gak kok ini cuman coba coba doang dan lo taukan apa yang terjadi kalo lo gak nurut?" seringai nya semakin lebar memancing amarah orang di depannya sangatlah menyenangkan.
"Jangan ganggu keluarga gw, mereka gak tau apa apa.. Lo dan pemikiran kotor lo.. " ia menunjuk wajah wanita itu yang masih duduk dengan tenangnya.
"Ra sabar.. " ucap pemuda itu.
"Gimana mo sabar... Dia udah buat abang gw masuk rumah sakit dengan nyabotase motornya!" ia semakin menatap tajam wanita itu.
"Haha itu bahkan baru permulaan ingat apa yang gw bilang.. Jauhi geng Pheonix atau gw buat keluarga baru lo sengsara" sosok itu semakin mengeram marah.
Melihat suasana yang semakin memanas, pemuda itu menarik sosok itu dengan lembut keluar dari ruangan itu. Ia tak mau sosok itu semakin terprovokasi dan menghancurkan tempat tadi.
"Tenang Ra.. Kita udah di luar" pemuda itu menenangkan.
"Hah.. Lelah gw kalo mesti kek gini Jen" pemuda yang di panggil Jen itu tak lain adalah Jenderal dan pasti kalian tahu siapa sosok itu? Yup dia adalah Nia namun di panggil Rara oleh Jenderal.
"Sabar gak lama lagi.. "
"Dan di saat itu tiba gw harap lo nepatin janji dan sumpah lo" Jenderal terdiam lalu mengangguk. Setelahnya mereka pergi dari sana tujuannya kali ini adalah apartemen Jenderal tempat tinggal Nia akhir akhir ini.
....
Tap
Tap
Tap
Tap
Suara langkah itu terdengar mengalihkan atensi orang orang yang ada di sana. Sosok itu berjalan dengan santainya bahkan tangannya ia masukkan kedalam hoodie biru yang ia kenakan mengabaikan tatapan beberapa orang yang penasaran dengan nya dan menanggapi sapaan beberapa orang yang mengenalnya.
Ting
Kakinya melangkah masuk kedalam lift tujuannya kali ini adalah lantai teratas ruang CEO. Beberapa waktu dan akhirnya ia sampai, kaki nya kembali melangkah menuju ruangan CEO itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry Be Happy (END)
FantasyTentang Laila Kineta gadis 23 tahun yang ingin membalas dendam kala ia hidup kembali setelah 25 tahun kematiannya, bertemu dengan orang dari masa lalu dan mulai hidup dengan diri dan identitasnya yang baru. Sorry kalau gak sesuai dengan deskripsi n...