06

847 100 6
                                    

"Tae??" Ucap jisoo dengan nada menggigil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Tae??" Ucap jisoo dengan nada menggigil.

"Untuk apa kau lakukan ini kim jisoo??" Tanya taehyung.

"Tae aku mohon, maafkan aku" Ucap jiso.

"Ck! Sudahlah lebih baik kau kembali kehadiran mu tidak lagi aku harapkan, soal kontrak sudah kubilang aku tidak akan melanjutkan kerja sama ini" Ucap taehyung menaikan nada bicaranya.

"Tae setidaknya dengarkan penjelasan aku dulu" Ucap jisoo.

"Penjelasan apa lagi kim jisoo!!! Tidak puaskan kau dulu menyakiti ku!!! Cukup jis aku sudah muak dengan dirimu!!" Teriak taehyung.

"Tae, maafkan aku hiks" Ucap jiso.

"Menangislah kim jisoo! Sesali seluruh perbuatan mu! Dan kembalilah aku tidak akan melanjutkan kerjasama ini" Ucap taehyung hendak pergi meninggalkan jisoo.

Bruk!!!

Tubuh jisoo terbanting, jisoo ambruk karena tidak sanggup menahan dinginnya air, badannya lemas seolah tidak berdaya, jisoo pingsan.

"Jisoo!!" Teriak taehyung.

"Jisooyaa??!!" Teriak taehyung berusaha menyadarkan jiso.

Taehyung mengangkat tubuh jisoo membawanya kedalam mansionnya, taehyung meletakkan jisoo kedalam kamar tamu.Menidurinya diranjang ukuran king size.

"Ajuma, tolong gantikan pakaiannya dengan pakaian mamah" Ucap taehyung memanik.

"Baik tuan" Ucap ajuma.

"Kenapa kamu senekat ini jis" Ucap taehyung menggigit jarinya.

Taehyung hanya mondar mandir didepan pintu, memegang keningnya yang pusing dengan kejadian yang baru saja terjadi, jujur taehyung khawatir dengan jisoo.

"Tuan sudah saya gantikan bajunya dengan baju nyonya" Ucap ajuma.

Taehyung masuk kedalam kamar tersebut melihat jisoo yang masih tidak sadar, mata taehyung tidak bisa berbohong, air matanya keluar melihat gadis yang dicintainnya masih tergeletak lemah.

"Entah wanita macam apa dirimu jis, ternyata ketangguhanmu tidak pernah berubah, kau tetap menjadi wanita yang kekah dengan pendirian, bahkan ketika aku sudah menolak tawaranmu berkali kali" ucap taehyung membelai rambut jisoo yang menutupi wajah cantiknya.

"Ajuma, tolong siapkan teh hangat untuknya, jika dia sadar tolong bawa dia keluar, suruh supir mengantarkannya pulang" Ucap taehyung.

"Baik tuan" Ucap ajuma.

Beberapa menit kemudian jisoo sadarkan diri, dirinya berada disebuah kamar dengan ukuran cukup besar, kamar ini kamar tamu milik kim taehyung.

"Nona?? Kau sudah sadar??" Tanya ajuma.

"Ajuma?? Taehyung dimana??" Tanya jisoo.

"Maaf non, tuan kim sudah pergi mendadak dirinya ada urusan, saya disuruh menggantikan pakaian nona dan tuan berpesan untuk nona segera kembali, saya sudah menyiapkan sopir untuk mengantarkan nona" Ucap ajuma.

"Setidak ingin itukah tae medengarkan penjelasan ku" monolog jisoo.

"Tidak usah ajuma aku akan kembali naik taksi, terimakasih sudah megantikan pakaianku" Ucap jisoo.

Jisoo meninggalkan mansion milik taehyung, taehyung tidak benar benar pergi dirinya memandangi jisoo dari jendela kamar miliknya, melihat jisoo yang berjalan keluar dari mansion miliknya tersebut.

"Kenapa masih keras kepala jisooyaa? Apa aku sanggup memendam lebih lama lagi perasaan ini, lalu bagaimana dengan jennie?" Ucap taehyung memperhatikan jisoo.

Taehyung mengacak ngacak rambutnya, berdecak marah meraup wajahnya dengan kasar, sungguh kacau dirinya malam ini.

"Mau bagaimana pun dirimu jis aku masih sangat menyayangimu" Ucap taehyung.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah keluar dari mansion milik taehyung, jisoo kembali dengan berjalan kaki menuju halte terdekat.

Dimalam itu ternyata sedaritadi ada yang diam diam mengikuti jisoo, jisoo yang sadar akhirnya berlari meninggalkan orang yang berusaha mengikutinya.

Jisoo berusaha kuat untuk berlari lebih kencang namun orang tersebut jauh lebih kencang dalam berlari.

"Mau apa kalian?!!" Ucap jisoo.

"Temenin kita yuk" Ucap salah satu pria.

"Kalian jangan macam macam ya!!" Ucap jisoo menyodorkan sepatunya kepada dua orang pria.

Saat salah satu pria ingin maju mendekati jiso.

Bruk!!!!

"Jungkook aa!!" Teriak jisoo.

"Rupanya ada yang ingin ikut campur dengan kita" Ucap pria.

"Jangan berani kau sentuh dia!!" Ucap jungkook.

Perkelahian diantara ketiganya terjadi, sedangkan jisoo hanya terisak memandang perkelahian tersebut, perkelahian tersebut dimenangkan oleh jungkook, membuat para pria tersebut lari meninggalkan jisoo dan jungkook.

"Jis?!! Lo gapapa??" Tanya jungkook.

"Hiks!! Jungkook!!" Teriak jisoo langsung memeluk jisoo.

"Jis??" Ucap jungkook menepuk nepuk punggung jisoo.

"Hiks!! Harusnya gue yang nanya lo gapapakan kook?? Makasih kookie kalo gak ada lo gue gak tau apa yang bakalan terjadi hiks" Ucap jisoo melepas pelukannya.

"Gue gapapa jis, justru gue khawatir sama lo kalo sampe preman tadi nyentuh lo" ucap jungkook.

"Yaampun jungkook aa, lo terluka" Ucap jisoo memegang wajah jungkook.

"Akkhhh!!! Jis pelan pelan, gue gapapa kok" Ucap jungkook tersenyum pada jisoo.

"Ayo ke apotek, gue obatin" Ucap jisoo menarik tangan jungkook.

Tiba disebuah toserba yang dekat dengan apotek tidak jauh dari tempat kejadian perkelahian antara jungkook dan preman yang mengganggu jisoo.

"Akkhh!! Pelan pelan jis" Ucap jungkook merintih kesakitan diwajahnya.

"Mian" Ucap jisoo memelankan pergerakannya.

"Lagian lo ngapain malem malem gini jis jalan sendiri?? Kenapa lo gak naik taksi atau minta jemput gue??" Tanya jungkook.

"Mian, gue abis nemuin client,dan gue juga gak tau malem ini pengen jalan jalan aja kookie" Ucap jisoo.

"Mian, gue abis nemuin client,dan gue juga gak tau malem ini pengen jalan jalan aja kookie" Ucap jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Tbc.

I Love You 103%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang