07

808 100 15
                                    

"Bahaya jis, gimana kalo gue gak dateng tepat waktu kaya tadi?? Apa yang bakalan terjadi sama lo" Ucap jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Bahaya jis, gimana kalo gue gak dateng tepat waktu kaya tadi?? Apa yang bakalan terjadi sama lo" Ucap jungkook.

"Maaf jungkook, dan makasih udah nolongin gue" Ucap jisoo.

"Jis??" Tanya jungkook memegang tangan jisoo penuh harap.

"Iyaa kookie??" Tanya jisoo.

"Kita sampai kapan begini jis?? Udah bertahun tahun lama nya setelah kepergian taehyung lo sama sekali gak mau buka hati lo buat gue, gue beneran serius ngajak lo nikah, ya walaupun gue keliatan kagak serius"Tanya jungkook.

"Gue belum siap kookie, udah yaa kita pulang, hari udah mulai larut" Ucap jisoo mengalihkan pembicaraan.

Jungkook langsung lemas dengan jawaban jisoo, harusnya dari dulu dirinya menyadari bahwa dirinya memang sangat menyukai jisoo, seharusnya sebelum jisoo bertemu dengan taehyung dirinya bisa mendapatkan jisoo, belum lagi saingannya bukan hanya bayang bayang taehyung tapi juga bosnya.

Jisoo dan jungkook akhirnya kembali, jungkook mengantarkan jisoo kerumahnya, lalu pergi tanpa masuk kedalam karna hari sudah terlalu larut.
.
.
.
.
.
.
.
.
Disisi lain taehyung masih belum bisa tidur, dirinya memikirkan jisoo, malam ini dirinya benar benar diselimuti rasa bersalah pada jisoo.

Taehyung selalu berusaha menepis rasa bersalahnya namun rasa bersalah itu terlalu kuat, mungkin jisoo dimasalalu pernah menyakitinya namun taehyung belum bisa memaafkan kejadian 4tahun lalu.

"Jis, bahkan hingga saat ini aku belum bisa mencintai wanita lain, sebesar apa aku mencoba melupakanmu namun bayangmu selalu datang, bahkan sudah banyak wanita yang mengemis cinta padaku, namun kaulah pemilik hati ini" Ucap taehyung.

"Apa aku harus menyerah jis?? Apa aku harus memohon padamu untuk kembali pada ku??tapi jennie? Apa yang harus ku katakan padanya? Dia pasti sangat kecewa"Tanya taehyung pada dirinya sendiri.

"Aku sangat merindukanmu jis, ingin rasanya aku memelukmu kembali, menciummu seperti dulu, aku tidak ingin kau pergi lagi" Ucap taehyung.

Malam ini taehyung sama sekali tidak bisa tidur, karna memikirkan jisoo, fikirannya hanya tertuju pada sosok gadis dimasalalu nya, gadis yang merupakan cinta pertamanya dan perebut ciuman pertamanya tersebut.

Drett!!

"Oppa? Bagaimana kabar mu disana?? Aku sangat merindukanmu? Aa aku akan berlibur kekorea" Ujar jennie.

"Apa kau sudah pulih? Lalu bagaimana mama? Apa dia akan ikut?" Tanya taehyung.

"Entah lah, tapi dokter bilang bahwa kondisiku mulai membaik,oppa apa kau tidak merindukan ku?" Tanya jennie.

"Baguslah jika kau sudah pulih, jennie aa aku rasa ini sudah terlalu larut malam besok oppa harus meeting pagi" ucap taehyung.

" baiklah oppa" jawab jennie telvon tertutup.

.
.

"Bagaimana?? Apa taehyung baik baik saja sayang?" Tanya ibunda taehyung.

"Sepertinya dia baik ma, tapi dia masih sama, dirinya masih dingin" ucap jennie.

"Sayang kamu harus sabar, taehyung bukanlah pria yang mudah ditaklukan, kamu harus semangat untuk penyembuhanmu dan segera laksanakan pernikahan kalian" ucap ibunda taehyung.

"Iyaa ma" ucap jennie.

.
.
.
.
.
.
.
Pagi pagi sekali jisoo sudah berada dikantornya, tidak jadwal hari ini dirinya tidak akan menemui taehyung dulu.

"Haciyaa!!!" Batuk jisoo.

"Lo kenapa jis? Perasaan masih pagi udah batuk batuk aja?" Tanya naeyon.

"Iyaa nih gue kayanya masuk angin, semalem abis keujanan" ujar jisoo.

"Eh gue denger lo harus ngebujuk tuan kim?" Tanya naeyon.

Jisoo hanya mengangguk.

"Gila kenapa gak gue aja gitu, ganteng banget ternyata tuan kim haha siapa taukan kalo gue yang bujuk jadi nyonya kim" ujar naeyon.

"Ngaco lo" ucap jisoo.

"Jis? Keruangan saya" ucap sehun.

Suara tersebut mehentikan aktifitas jisoo dan naeyon yang tengah menggosipi tuan muda kaya raya kim taehyung.

"Permisi pak" ucap jisoo masuk ke ruangan sehun.

"Berkas meeting kemarin sudah direvis" belum sempat melanjutkan ucapannya dihentikan oleh jisoo yang bersin.

"Hajiyaa!!! Maaf pak" ucap jisoo.

"Kamu sakit? Tunggu sebentar" ucap sehun membuka kotak obat miliknya.

"Diminum, kalo belum makan kamu boleh makan dulu, jangan sampai perut kosong" ucap sehun.

"Terimakasih pak" ucap jisoo.

"Kalau benar benar sakit lebih baik kamu izin pulang, biar semua dihandle sama naeyon atau yang lainnya" ucap sehun.

"Saya gapapa kok pak, saya masih sanggup" ucap jisoo.

Brukk!!!

Tubuh jisoo terjatuh, badannya benar benar panas, seluruh tubuhnya kaku dia benar benar sakit sekarang.

"Jisooyaa?!" Teriak sehun.

Sehun langsung menggendong jisoo membawanya ke rumah sakit terdekat dari kantornya.

Saat sadar dirinya ditemani oleh bosnya.

"Jis? Kamu gapapa??" Tanya sehun.

"Pak saya dimana?" Tanya jisoo dan hendak untuk berdiri.

"Kamu dirumah sakit jisoo, kamu pingsan diruangan saya, jangan bangun dulu kamu belum pulih, semua udah dihandle sama naeyon, kamu fokus kepemulihan kamu" ucap sehun.

"Pak maaf ngerepotin" ucap jisoo merasa tak enak.

"Maaf pak, apa bapak gak sebaiknya kembali kekantor?? Pasti perkerjaan bapak banyak, saya bisa kok telvon teman saya buat jemput" ucap jisoo.

"Saya gak terlalu sibuk jadi saya bisa temanin kamu" ucap sehun.



"Saya gak terlalu sibuk jadi saya bisa temanin kamu" ucap sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote komen lah biar semangat authornya🥲

Huuuuwaaa!!!!
Kalian tim mana nih??
Author udah oleng aja sama jungkook diawal eh pas diakhir oleng sama pak sehun.

Maklum lah yaa author labil kalo bisa tiga kenapa harus satu? Yakan hahaha.

Tbc.

I Love You 103%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang