part 1

4.8K 294 59
                                    

"Mew, apa kau bahagia hidup bersamaku?"

"Tentu saja karna kau istriku, kenapa kau menanyakan itu hhmm?"

"Tidak ada, aku hanya takut kau bosan denganku?"

"Aku tidak akan pernah bosan denganmu, aku hanya mencintaimu,"

"Mew, maafkan aku karna aku belum bisa memberimu seorang anak, meski kita sudah tiga tahun lebih menikah,"

"Tidak apa-apa, bukankah kita sudah berusaha? Mungkin Tuhan memang belum menghendaki kita memiliki buah hati,"

"Terimakasih Mew karna kau sudah mau merimaku dan kekurangan ku, jangan tinggalkan aku,"

"Aku tidak akan meninggalkan mu dalam keadaan apapun,"

Mereka saling berpelukan saling menyalurkan rasa yang mereka punya, pernikahan yang sudah memasuki usia empat tahun namun Mew dan Zoom belum memiliki seorang anak, terkadang membuat mereka kesepian.
.
.
.

"Rain, dimana kamu sayang, ayo cepat kesini papa punya sesuatu untuk mu nak,"

"Papa,"

Bocah berusia enam tahun itu berlari ke arah papa nya, dan memeluk papa nya dengan sayang.

"Astaga, pelan-pelan sayang nanti jatuh,"

"Kenapa papa lama?"

"Maaf sayang, tadi papa banyak pekerjaan di kantor,"

"Papa bawa apa?"

"Ini kesukaan Rain, kue doraemon,"

"Wahh..Rain mau pa,"

"Ayo kita ke meja makan,"

"Baunya sangat enak sekali, Rain sudah tidak sabar,"

"Ayo, makanlah selagi masih hangat,"

Tentu saja Rain sangat menyukainya, dari sebelum lahir Rain sudah tingal di Jepang bersama papa nya mereka tingal bersama Mild, Gulf adalah korban pemerkosaan tujuh tahun lalu, saat dia pulang kuliah dia tidak sengaja bertemu dengan sekawanan pemuda yang tengah mabuk, karna menungu sang sopir yang tak kunjung datang menjemputnya akhirnya Gulf memutuskan berjalan ke arah halte namun nahas untuknya saat melewati tempat yang gelap dan sunyi tiba-tiba ada yang menariknya ke arah semak-semak, dan disanalah terjadi Gulf di perkosa oleh laki-laki yang tak iya kenal, walaupun sudah menangis memohon laki-laki itu tetap melakukan aksi bejatnya melecehkan Gulf, setelah puas melecehkan laki-laki itu pergi begitu saja dan meninggalkan Gulf dengan keadaan tak sadarkan diri.

"Kau kenapa?"

"Aku tidak apa-apa,"

"Dimana Rain?"

"Biasa, sedang berbicara dengan kakeknya,"

"Apa ayah mu masih belum ingin bicara padamu?"

"Dia akan hanya bicara dengan cucunya, mungkin karna dia masih sangat kecewa dengan ku,"

"Apa kau benar-benar tidak bisa mengingat wajah laki-laki biadab itu?"

"Aku tidak bisa Melihatnya dengan jelas Mild, walau di terangi cahaya bulan,"

"Apa kau mengenali ciri-cirinya?"

"Entahlah aku tidak yakin, tapi yang pasti dia tinggi dan bertubuh sedikit besar, aku hanya mengenali aromanya saja seperti mint bercampur vanila,"

Sejak dimana Gulf mendapat pelecehan itu dua minggu kemudian dia di nyatakan hamil, tentu saja saat itu Gulf tidak Terima dan ingin mengakhiri hidupnya, tuan Alex yang mengetahui kejadian itu sangat marah dan kecewa pada Gulf dan memutuskan untuk mengirim putranya itu ke jepang, sejak hari itu senyuman Gulf hilang setiap hari dia akan hanya menangis beruntung tuan Alex mengirim Gulf ke tempat Mild karna memang hanya Mild yang bisa iya andal kan, tuan Alex bukanya tidak ingin mengurus Gulf namun dia tidak tau harus berbuat apa bahkan dia tidak tau siapa yang sudah berani membuat anaknya menjadi seperti ini.

"Jika suatu saat kau bertemu dengannya, apa yang akan kau lakukan?"

"Aku akan membunuhnya, dan tidak akan memberitahu jika Rain adalah putranya,"

"Sabar Gulf, karma pasti berjalan dan aku yakin laki-laki itu pasti akan merasakan akibatnya,"

Tentu saja Gulf sangat membenci laki-laki itu, laki-laki yang sudah menghancurkan masa depan dan masa mudanya, karna ulah bajingan itu Gulf harus di asingkan oleh ayah nya karna ayah nya tidak ingin semua orang tau jika anaknya mempunyai anak tanpa menikah atau memiliki suami.

"Sekarang tidurlah sudah malam, bukankah besok kau harus bekerja?"

"Mild, tolong pesankan aku tiket ke thailand untuk penerbangan lusa,"

"Kau akan pulang kesana?"

"Ayah yang menyuruhku, dia ingin bertemu Rain,"

"Aku akan ikut,"

Tujuh tahun Gulf berjauhan dari ayah nya, tapi biarpun begitu tuan Alex selalu memantau keadaan Gulf, dia tidak lepas tangan begitu saja dan hanya ingin anaknya hidup layak disana, tuan Alex hanya takut jika Gulf tingal bersamanya akan mendapat cemooh dari orang-orang sebab dari itu iya memilih mengirim Gulf ke jepang.



Di kediaman tuan jong

"Mew, kapan kau akan memberi cucu kami? Ini sudah hampir empat tahun kau menikah tapi kau belum memberi cucu pada Mama,"

"Sabar Ma, Mew juga sudah berusaha tapi memang belum di beri oleh tuhan,"

"Ini pasti karna kau dulu banyak berbuat dosa, jadi kau susah untuk punya anak,"

"Apa yang Mama katakan?"

"Jangan pura-pura bodoh kau Mew, dan berapa orang yang sudah kau perkosa dulu hmm? Inilah Mew yang Mama takutkan kau akan mendapat karmanya karna kau dulu suka mabuk-mabukan dan melecehkan banyak orang,"

"Demi Tuhan Ma, Mew hanya melakukan sekali dan itu juga sudah sangat lama, tujuh tahun yang lalu,"

"Mana Mama tau kau jujur atau tidaknya, karna kau melakukannya saat mabuk sudah pasti kau tidak sadar,"

"Ma, Mew tidaklah seperti yang Mama pikirkan Mew tidak sebejat itu,"

"Mama tidak mau tau, kau harus secepatnya memberi Mama cucu jika tidak Mama tidak akan menganggap mu putra ku lagi,"

Mama j pergi begitu saja dari hadapan Mew dan suaminya, Mew merasa apa yang di katakan Mama nya ada benarnya juga, Mew berharap jika suatu saat dia akan bertemu dengan laki-laki yang dulu pernah iya lecehkan, dan dia akan berlutut dan meminta maaf.

"Sabar Mew, kau maklumi saja sikap Mama mu,"

"Terimakasih Pa, karna Papa selalu mengerti Mew,"

"Sekarang pulanglah sudah malam, kasian istri mu pasti sudah menunggu mu di rumah,"

"Mew pamit Pa, sampaikan salam ku pada Mama,"

Akhirnya Mew pulang, sejak sore Mama nya tidak berhenti mengomeli dirinya dan selalu membahas masa lalunya yang memang kelam, Mew ingin bertemu dengan laki-laki itu dan meminta maaf, walau saat itu tidak terlalu jelas bagaimana rupa laki-laki itu, namun Mew masih ingat betul jika laki-laki itu sangat manis dan cantik di bawah sinar rembulan yang menyinari wajahnya Mew bisa melihat bagaimana rupa itu, dan bau tubuh itu pun Mew tidak lupa bau yang sangat wangi seperti bau stroberi bercampur vanila dan itu sungguh sangat memabukan untuk Mew.







Bersambung..

❤️❤️

Tes kalo rame lanjut..

 Orang ketiga (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang