part 33

1.8K 210 11
                                    

"Apa kau tidak bisa mengetuk pintunya terlebih dulu sebelum masuk? Ini kantor bukan milik mu yang sopan bisa bukan,"

"Dasar laki-laki jalang,"

"Yang kau sebut laki-laki jalang ini, adalah istri dari mantan suamimu, apa kau tidak punya rasa malu mendatangi laki-laki yang sudah beristri?"

"Hmm..kenapa aku harus malu? Yang harusnya malu itu adalah kau karna sudah merebut suamiku,"

"Aku tidak merebut siapapun, jika kau tidak percaya kau bisa bertanya pada suamiku,"

Gulf membersihkan bumbu yang menempel pada bibir Mew, lalu dengan sengaja Gulf mengecup bibir Mew membuat Zoom merasa kesal tentu saja.

"Dasar tidak tau malu,"

"Yang harusnya tau malu itu adalah kau, untuk apa kau datang kesini? Apa kau akan meminta pada suamiku agar kalian rujuk? Jika Phi Mew mau silahkan,"

"Sayang, apa yang kau katakan?"

"Aku hanya ingin dia tau apa jawaban mu, apa kau masih ingin kembali dengannya?"

"Aku hanya mencintaimu, dan tidak ada orang lain bahkan aku tidak ada niatan untuk kembali padanya,"

"Apa kau yakin? Kau sekarang berkata seperti itu, nanti lain lagi saat aku tidak ada,"

"Sayang, apa kau tidak percaya padaku? Sumpah Demi Tuhan hanya kau yang aku cintai bahkan sampai nanti sampai aku tiada pun hanya kau yang aku cintai,"

"Bagaimana, kau sudah dengar sendiri bukan apa jawaban suamiku? Jadi lebih baik kau pergi dari sini,"

Zoom semakin kesal mendengar jawaban Mew, dia sudah rela datang seperti pengemis cinta namun malah seperti di rendahkan.

"Kalian benar-benar menjijikan, pasangan gay yang tak tau malu,"

"Jaga ucapan mu Zoom aku masih bisa sabar, kau ingin uang bukan dariku? Katakan berapa yang kau minta dan setelah itu jangan muncul lagi di hadapan ku,"

Mew geram setiap mendengar ucapan Zoom yang selalu menghinanya dan Gulf, jika dirinya tak mengapa namun jika itu istrinya tentu saja Mew tidak akan Terima.

"Berikan cek kosong padaku Phi, biar aku yang menulis nominalnya, jika perlu aku akan membeli harga dirinya,"

"Dasar sialan, kau pikir aku serendah itu?"

"Jika kau bukan rendahan, kau tidak akan mendatangi suamiku hanya karna uang, ini cek untukmu sudah cukup bukan untuk membeli harga dirimu? dan jangan pernah sekalipun kau tanpakan wajahmu itu di hadapan suamiku, apa kau mengerti?"

Setelah itu Zoom pergi dari ruangan Mew, dia tidak Terima dengan hinaan yang Gulf katakan padanya namun saat melihat nominal cek yang Gulf tulis membuat Zoom tertawa senang.

"Setidaknya aku mendapat uang sebanyak ini, dan aku bisa pergi keluar negeri,"

Zoom mendekati Mew tujuanya memang karna uang, dia ingin pergi bersama teman-temannya ke Paris

"Dasar wanita tak tau diri, dan bisa-bisanya Mama dan Papa dulu punya menantu seperti itu,"

"Sayang i-itu karna dulu a-aku,"

"Aku apa? Sangat mencintainya begitu,"

"Itu dulu sayang sudah sangat lama, bahkan aku sudah lupa,"

"Jika aku tidak ada disini hari ini, dan kalian sering bertemu tidak mungkin bukan rasa itu akan kembali karna rasa kasihan mu,"

"Jangan marah-marah terus, aku hanya mencintaimu sayang,"

"Akhhh.."

"Sayang, kau kenapa?"

 Orang ketiga (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang