Ting..Tong..
"Pa, tolong buka pintunya, pasti itu Alex yang datang,"
Tuan Jong pergi ke arah pintu dan benar saja yang datang tuan Alex dan cucunya.
"Kalian hanya berdua?"
"Tidak, aku membawa putraku dan Sing,"
"Dimana mereka?"
"Masih di mobil, karna putraku sedang tidak enak badan,"
"Benarkah? Kasihan sekali,"
Tidak lama Gulf dan Sing datang, dan Gulf melihat laki-laki paruh baya seumuran ayah nya disana.
"Nah Jong ini putraku, Gulf ayo beri salam pada paman Jong,"
"Selamat malam paman, aku Gulf anak dari ayah Alex,"
"Putramu suguh sangat berbeda Lex, istriku jika tau pasti dia akan sangat terkejut melihatnya ayo kita masuk,"
"Siapa Pa yang datang?"
"Nenek, ini Rain datang bersama Papa,"
"Aihhh..cucu ku sudah datang? Ayo sini ajak Papa mu masuk,"
Gulf tidak mengerti sejak kapan Rain seakrab ini dengan keluarga Jong, bahkan ayah nya baru sekali mengajaknya berkunjung namun Rain seperti sudah biasa dan sangat akrab.
"Apa ini Papa mu?"
"Iya Nek ini Papa Rain,"
Mama Jong rasanya ingin menangis saat melihat Gulf, rasa bersalah di hatinya semakin besar saat melihat senyum Gulf yang begitu manis bagaimana bisa putranya melakukan hal buruk pada laki-laki seperti Gulf dan menghasilkan anak yang tak berdosa, lalu sekarang Mama J harus bersikap seperti apa? Tidak mungkin bukan dia tiba-tiba meminta maaf pada keluarga tuan Alex Mama J akan menunggu waktu yang tepat dan akan meminta maaf pada tuan Alex dan Gulf.
"Selamat malam Bibi, aku Gulf,"
"Jangan pangil aku Bibi, kau boleh memangilku Mama,"
"Tapi!"
"Tidak apa-apa, aku dan ayah mu sudah seperti saudara jadi tidak perlu sungkan,"
"Baik Bi, maksud Gulf Mama,"
"Sudah ayo kita makan malam dulu, makanan sudah siap,"
Mama J mengiring keluarga tuan Alex ke arah meja makan dan tidak lama Mew datang bersama istrinya, karna memang Mama J yang menyuruhnya datang.
"Nak Mew, ayo sini kita makan malam bersama,"
Jantung Gulf berdebar saat ayah nya memangil nama Mew, Gulf baru tau jika ayah nya mengajaknya berkunjung di kediaman Mew dan saat Mew di hadapannya Gulf di buat tak percaya jika Mew datang bersama istrinya membuat Gulf memudarkan senyumannya.
"Selamat malam paman,"
"Bagaimana kabar mu dan istri?"
"Kami baik paman,"
"Semoga semakin harmonis hubungan kalian,"
"Terimakasih atas doa nya paman,"
Entahlah saat ini Mew tidak bisa mengambarkan bagaimana wajah kecewanya Gulf dan Rain, bahkan mereka tidak ingin melihat ke arahnya.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Sing yang melihat perubahan wajah Gulf.
"Tidak!"
"Kau harus kuat, karna ini resiko untukmu,"
"Aku mengerti, dan akan baik-baik saja Phi,"
"Aku yakin kau kuat, jika tidak kau bisa meningalkanya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang ketiga (Diterbitkan)
Romansa"Gulf, maafkan aku," "Pergilah Phi, dan jangan pernah lagi kau menemuiku dan Rain,"