Saat ini keluarga kecil itu tengah menikmati waktunya di taman kota, Mew dan Rain tengah asik bermain bola sedangkan Gulf dan baby nya berteduh di bawah pohon yang rindang, melihat bagaimana senangnya Rain saat bermain bola dengan suaminya membuat Gulf ikut senang, jarang sekali mereka menghabiskan waktu seperti ini.
"Daddy, kita minum dulu yuk, Rain haus dad,"
Mereka berlomba berlari ke arah Gulf, dan tentu saja Rain yang menang karna secara fisik Mew akan kalah dari putranya.
"Yee..Rain menang daddy kalah, Papa haus,"
"Huhh..lelah nya.." Keluh Mew.
Mew merebahkan diri di belakang Gulf, dan memeluk Gulf dari belakang dia tengah mengatur nafasnya karna kelelahan.
"Sini sayang, ini untuk Phi Rain ayo di minum,"
"Sayang, aku juga haus,"
"Phi ambil sendiri saja na,"
"Tidak mau, ambilin,"
"Ya sudah Phi nya duduk sini, dan pangku baby nya,"
"Sini berikan baby pada ku,"
Gulf memberikan baby Hana pada Mew, setelah itu Gulf membuka semua bekal yang sudah mereka bawa dan menyuruh putra nya untuk makan.
"Papa, Rain mau rotinya,"
"Ambil sayang, Papa juga membawa nasi goreng, kau mau,"
"Nanti saja Pa,"
"Phi Mew mau makan apa Phi?"
"Apa saja sayang, kalau kau yang menyuapi pasti rasanya akan semakin nikmat,"
"Makan sendiri?"
"Suapi sayang,"
"Banyak orang loh disini,"
"Biarkan saja,"
Mau tidak mau Gulf menyuapi suaminya, satu sendok dua sendok tiga sendok Gulf melihat wajah Mew berkeringat dan memerah membuat Gulf bertanya ada apa dengan suaminya.
"Phi kenapa?"
"Apa nasi goreng nya pedas sayang?"
"Tidak!"
"Tapi ini sangat pedas,"
Gulf mencoba nasi goreng yang iya buat ternyata benar rasanya sidikit pedas.
"Maafkan aku Phi, mungkin karena tadi terburu-buru aku salah memasukan bubuk cabai,"
"Tidak apa-apa sayang,"
Gulf menyeka keringat suaminya dia merasa bersalah, suaminya ini memang tidak suka makan pedas dan lihatlah kini wajahnya terlihat memerah.
"Maafkan aku, lain kali aku akan lebih teliti dan hati-hati lagi,"
"Sudah tidak apa-apa, sekarang gantian kau yang makan mumpung baby anteng,"
"Ini berikan pada baby Phi, sepertinya dia haus,"
Bayi kecil itu hanya bisa mengecap saat melihat orang di sekitarnya makan, Gulf belum berani memberi makan pada Hana cukup asi nya yang melimpah sudah cukup untuk baby nya.
"Papa, setelah ini kita jadi ke rumah nenek?"
"Iya sayang jadi, dan kebetulan disana juga ada kakek Alex,"
"Benarkah? Rain rindu kakek,"
"Kakek juga merindukanmu sayang,"
Setelah puas bermain di taman kini waktunya mereka pulang, hampir satu hari mereka berada di taman bahkan baby Hana tidak rewel membuat mereka betah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang ketiga (Diterbitkan)
Romance"Gulf, maafkan aku," "Pergilah Phi, dan jangan pernah lagi kau menemuiku dan Rain,"