Semenjak pertemuannya dengan bocah kecil itu Mew tidak bisa tidur nyenyak, dia selalu teringat saat bocah itu tertawa lepas tanpa beban, tawanya dan senyumannya membuat hatinya tenang bahkan dia seperti memiliki ikatan batin dengannya.
"Kenapa aku selalu memikirkannya, apa seperti ini jika memiliki seorang anak?"
Mew tidak pernah bosan melihat foto Rain yang tersimpan rapih di ponselnya, Diam-diam saat mereka makan siang Mew mengambil foto Rain yang tengah menyuap nasi dan saat Rain tertawa, entah mengapa tawa Rain membuat Mew sangat suka mungkin setelah ini Mew akan sering mendatangi kantor tuan Alex hanya untuk sekedar bertemu dengan Rain.
"Sayang, hari ini tidak usah ikut kakek ke kantor,"
"Tapi Pa, kalo hanya di rumah Rain bosan, kalo di kantor Rain bisa main bersama uncle disana Rain banyak temanya,"
"Tapi kau akan hanya menggangu uncle Sing dan kakek jika kau ikut,"
"Tidak, karna Rain punya teman baru Pa, namanya uncle tampan,"
"Uncle tampan? Siapa itu?"
"Rain juga baru kenal Pa, tapi dia baik sekali dia membelikan ice cream dan banyak makanan pada Rain,"
"Benarkah? Apa dia teman uncle Sing?"
"Rain tidak tau, tapi yang Rain tau uncle itu mengobrol dengan kakek dan juga uncle Sing,"
Gulf berpikir apa dia rekan bisnis ayah nya, karna kalo dia dengar dari jawaban Rain sudah pasti laki-laki itu adalah rekan bisnis ayah nya.
"Hari ini Papa mau jalan-jalan ke taman kota bersama uncle Mild, kau mau ikut tidak?"
"Mau Pa, tapi setelah itu antar Rain ke kantor kakek,"
"Sudahlah Rain tidak usah ikut Papa saja, kalo ujung-ujungnya minta di antar ke kantor kake juga,"
Tidak lama tuan Alex datang dan ikut sarapan bersama Gulf dan juga Rain.
"Selamat pagi ayah,"
"Pagi!"
Walaupun sudah hampir satu minggu tingal di satu atap, namun sikap tuan Alex masih sama dingin terhadap dulf tak jarang membuat Gulf menangis.
"Kakek, nanti Rain ikut kakek lagi boleh?"
"Boleh sayang kenapa tidak,"
"Apa tidak merepotkan ayah jika Rain ikut?"
"Tidak, dan kau mulai sekarang belajarlah mengelola perusahaan, aku sudah tua dan tidak akan bisa jika harus mengurus perusahaan sendiri,"
"Ada phi Sing yang membantu ayah, aku tidak berani jika harus mengantikan ayah,"
"Sebab itu belajar, jika kau seperi ini terus bagaimana bisa kau mengelolanya,"
"Maafkan Gulf yah,"
"Terserah kau saja, Rain mau ikut kakek tidak?"
"Bolehkan Pa?"
"Tidak usah bertanya padanya, ayo kita berangkat,"
Gulf bukanya tidak ingin membantu ayah nya mengelola perusahaan, namun dia tidak ingin di buat pusing dengan urusan kantor dan berkas-berkas itu yang tidak akan pernah ada habisnya.
Hening tentu saja setelah kepergian ayah nya dan putranya tentu menjadi sepi karna Gulf akan di rumah sendiri hinga sore hari.
"Lebih baik aku keluar sebentar, bosan aku di rumah,"
Akhirnya Gulf memutuskan untuk jalan-jalan, sudah hampir satu minggu Gulf berada di thailand namun tidak pernah keluar rumah, Gulf masih takut jika mengingat kejadian tujuh tahun lalu Gulf takut jika sewaktu-waktu bertemu denganya dan laki-laki itu mengenali dirinya, tapi bukan kah bagus jika itu terjadi Gulf bisa tau bagaimana rupa laki-laki yang sudah membuatnya seperti sekarang.
.
.
."Kit, apa jadwal hari ini untukku?"
"Tidak ada Phi, kau kosong sampai lusa,"
"Tolong hubungi Sing, aku ingin ke kantor tuan Alex,"
"Untuk apa?"
"Aku ingin menemui Rain, entah mengapa aku selalu merindukannya,"
Kit sangat paham pasti Phi nya sangat merindukan sosok anak kecil yang memangilnya dady, menikah dengan Zoom selama hampir empat tahun belum diberi momongan pasti membuatnya kesepian.
"Aku akan mencoba menghubunginya,"
Kit menghubungi Sing dan setelah mendapat kabar yang sesuai lantas Kit memberi tahu Mew.
"Bagaimana? Apa hari ini Rain ada di kantor?"
"Iya Phi, dia ada di kantor,"
"Aku akan kesana, jangan lupa Kit kau harus membeli apapun yang dia suka, ayo kita berangkat,"
Saat akan pergi tiba-tiba Zoom datang, membuat Mew harus menunda untuk bertemu Rain.
"Zoom, tumben kau kesini?"
"Kenapa Mew? Apa tidak boleh?"
"Bukan seperti itu tapi.."
"Aku kesini ingin mengajakmu makan siang, apa kau sibuk?"
"Tidak, kebetulan aku sedang tidak ada jadwal meeting,"
"Jadi kau bisa kan? menemaniku makan siang?"
"Baiklah, ayo kita pergi,"
Karna tidak ingin berdebat akhirnya Mew mengajak makan siang Zoom di restoran dekat taman kota, agar nanti dia lebih dekat jika harus pergi ke kantor tuan Alex.
Setelah menempuh waktu lima belas menit kini Mew dan Zoom sudah sampai di restoran yang mereka tuju.
"Kau mau pesan apa Mew?"
"Apa saja,"
Saat tengah melihat-lihat Mew tidak sengaja melihat siluet wajah Gulf, Mew memperhatikan bagaimana saat Gulf tersenyum dan tertawa bersama temanya sunguh sangat manis, namun satu detik kemudian Mew mengingat wajah itu wajah yang pernah iya lihat tujuh tahun lalu wajah yang ketakutan dan menangis kesakitan saat dirinya menyetubuhinya secara paksa, Mew ingin berlari ke arah Gulf dan meminta maaf namun tentu saja Mew tidak berani apa lagi saat ini mereka di tempat keramaian.
"Mild aku ingin pulang,"
"Nanti saja Gulf, kita baru juga selesai makan,"
"Aku takut ayah melihat ku bepergian, nanti dia bisa mengamuk,"
"Baiklah, tungu sebentar aku akan membayar makanannya lebih dulu,"
Mild pergi ke arah kasir sedangkan Gulf masih duduk menunggu Mild, dan tidak lama Mild datang dan akhirnya mereka pun pulang, saat melewati dimana tempat Mew duduk tidak sengaja ada anak-anak yang berlarian dan menabrak Gulf membuat Gulf hilang keseimbangan dan dia pun jatuh tepat di pangkuan Mew dan seketika Mew mencium bau harum tubuh Gulf.
"Gulf, kau tidak apa-apa?" Ucap Mild.
"Tidak Mild, tuan maafkan saya,"
"Tidak apa-apa, pasti kau juga tidak sengaja,"
"Terimakasih, dan sekali lagi aku minta maaf Tuan dan Nona,"
Setelah mengatakan itu Gulf pergi tanpa melihat wajah orang tersebut Gulf merasa tidak enak karna sudah menggangu kenyamanan orang lain, sedangkan Mew seperti orang terhipnotis dengan bau harum yang menguar dari tubuh Gulf, bau tubuh yang pernah iya hirup tujuh tahun lalu itu masih sama aromanya,walaupun saat itu wajah Gulf terlihat samar tapi Mew tetap bisa mengenalinya dan lihatlah ternyata laki-laki itu sangat manis dan lugu dan juga sangat polos.
Bersambung..
❤️❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/343329215-288-k192042.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang ketiga (Diterbitkan)
Romansa"Gulf, maafkan aku," "Pergilah Phi, dan jangan pernah lagi kau menemuiku dan Rain,"