sepesial part

1.2K 98 3
                                    

Lima tahun sudah berlalu, selama itu rumah tangga Mew dan Gulf sangat harmonis mereka selalu berbagi cerita suka dan duka.

"Daddy sudah mau berangkat?" Tanya Hana saat melihat Daddy nya sudah rapih.

"Iya sayang! Baik-baik di rumah jangan nakal ya,"

"Tidak Dad, Hana tidak nakal,"

"Anak Daddy sangat pintar,"

Cup..

"Phi! Ini sapu tanganmu, kau mau sarapan di rumah atau membawa bekal?"

"Sarapan di kantor saja, sepertinya aku kesiangan,"

"Makanya kalau di suruh bangun jangan malas,"

"Iya maaf sayang! Sudah ya aku berangkat,"

"Nanti siang kau ada di kantor tidak?"

"Semoga saja aku tidak keluar,"

"Kalau jadi nanti aku akan menjemput Rain, dan sekalian mampir ke kantor,"

"Hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut,"

"Iya sayang nya aku,"

"Awasnya nanti malam,"

"Apasih!"

Mew menarik Gulf dalam pelukanya lalu ia mencium nya tanpa berpikir jika Hana tengah ada di sana.

"Kenapa semakin hari kau semakin mengemaskan, kau tau rasanya aku ingin mengurung mu di kamar seharian,"

"Jangan macam-macam, ada putri mu disini,"

"Hari minggu nanti anak-anak kita titipkan di rumah Mama, agar kita bisa menghabiskan malam panjang,"

"Katanya sudah telat? Sudah sana berangkat,"

"Cium dulu, untuk menambah energi sayang,"

"Phi! Kau ini,"

Tetap saja Gulf tidak bisa menolak, karna ia tidak ingin suaminya berangkat dalam keadaan merajuk.

"Sudah berangkat sana, dan hati-hati di jalan,"

"Tuan putri! Daddy berangkat ya sayang, ingat jangan nakal dan harus menurut dengan Papa,"

"Siap Dad!"

"Aku berangkat sayang, sampai jumpa nanti siang,"

"Hati-hati di jalan, aku mencintaimu,"

Setelah kepergian suaminya keadaan menjadi sepi, hanya tinggal Gulf dan Hana putri kecilnya yang kini berusia lima tahun.

"Sayang! Ayo kita mandi setelah itu kita pergi kerumah Nenek,"

"Kerumah Nenek Pa?"

"Kerumah Nenek jemput Phi Rain,"

"Mau Pa!"

"Ya sudah kita mandi oke,"

Dengan senang hati bocah kecil itu berlari kekamar mandi, sudah hampir satu minggu ia tidak bertemu dengan Phi nya, jika rindu mereka akan hanya bicara lewat panggilan video.

"Nah sekarang sudah cantik, Hana diam disini dulu tidak boleh keluar Papa mau mandi sebentar,"

"Boleh pinjam ponsel Papa?"

"Hana ingin bicara dengan siapa?"

"Daddy!"

"Nanti saja! Daddy pasti belum sampai kantor,"

"Mau bicara dengan Daddy Pa,"

"Iya sayang! Sebentar ya,"

Mau tidak mau Gulf menghubungi suaminya, putri nya ini memang sangat dekat dengan Daddy.

 Orang ketiga (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang