part 2

2.3K 261 26
                                    

"Kakek,"

Gulf dan Rain akhirnya pulang ke thailand setelah tujuh tahun lamanya, dan tentu saja karna permintaan ayah nya yang ingin Gulf dan Rain tingal di thailand, awalnya Gulf menolak namun sang ayah tidak mau tau.

"Cucu kakek, sini sayang kakek sangat merindukan mu,"

"Rain juga rindu kakek,"

"Bagaimana perjalanan mu, melelahkan tidak?"

"Tidak, karna Rain hanya tidur dan tidur di pesawat,"

"Mulai sekarang kau tingal sama kakek disini, nanti Rain sekolah disini juga kakek sudah dapat sekolah terbaik untuk mu,"

Rain melirik ke arah papanya, tanda dia minta penjelasan tentu saja Gulf mengiyakan.

"Jadi Rain tidak perlu ke Jepang lagi?"

"Tidak, kakek sangat kesepian jika harus jauh darimu lagi,"

"Yeee..Rain sayang kakek,"

Hati Gulf rasanya sangat senang karna sang ayah sudah mau menerima semuanya, namun tetap saja sikapnya pada dirinya masih terlalu dingin, mungkin sang ayah belum bisa memaafkan dirinya karna kecerobohanya pada saat itu dan mengakibatkan dirinya seperti sekarang.

"Sekarang istirahatlah di kamar mu, ayo kakek antar,"

"Ayah,"

Saat ingin beranjak Gulf memangil ayah nya, bukannya apa-apa Gulf juga sangat merindukan laki-laki paruh baya itu, tujuh tahun berjauhan dan tidak pernah mendapat pelukan ayah nya membuat Gulf rindu tentu saja, bahkan setiap malam Gulf hanya bisa menangis karna merindukan ayah nya.

"Pergilah ke kamar mu dan istirahat,"

"Apa ayah tidak merindukan ku?"

"Tidak,"

Tangisan Gulf pecah saat itu juga mendengar jawaban ayah nya, apakah ayah nya tidak bisa memaafkannya bahkan ini semua bukanlah kesalahanya, dia hanyalah korban yang bahkan Gulf tidak tau siapa orang yang sudah membuatnya menjadi seperti ini.

"Kakek, kenapa papa menangis?"

"Tidak apa-apa sayang, ayo kita ke kamar saja dan kau harus istirahat,"

Tuan Alex membawa Rain pergi dari hadapan Gulf membawanya ke kamar yang sudah iya siapkan untuk cucunya, kamar itu tuan Alex desain sebagus mungkin agar cucunya betah di rumah.

"Gulf,"

"Phi Sing,"

Gulf menghambur kepelukan Sing, karna saat ini sudah pasti hanya Sing yang akan memeluknya.

"Kenapa kau menangis disini hmm? Ayo aku antar ke kamar mu,"

"Phi, apa aku begitu kotor hinga ayah tidak ingin memeluk ku?"

"Apa yang kau katakan? Percayalah Gulf paman juga sangat merindukanmu hanya saja dia sedikit gengsi, kau tau bahkan setiap hari paman selalu memandangi foto mu dan Rain,"

"Tapi kenapa ayah tidak ingin memeluk ku?"

"Kau harus sabar, dengan seiringnya waktu nanti paman pasti akan memaafkan dan memelukmu lagi,"

"Ini sudah tujuh tahun lamanya, tapi sikap ayah masih sama,"

"Bukan masalah waktu Gulf, tapi mungkin paman sedikit canggung terhadap mu, dan mungkin saja paman masih merasa bersalah padamu karna sudah menyuruhmu tingal di jepang,"

"Kau tau phi? saat aku di Jepang ayah menghubungi ku hanya menanyakan bagaimana kondisi Rain, sekali saja ayah tidak pernah menanyakan bagaimana keadaan ku, apa sesulit itu untuk ayah mengatakan jika dia merindukan ku?"

 Orang ketiga (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang