"RAIN!"
"Papa!"
Rain lekas-lekas menghampiri Papa nya saat mendengar suara Papa nya memanggilnya, Rain tidak ingin Papa nya marah karna melihat dirinya tengah berbincang dengan uncle tampanya.
"Sedang apa kau? Sudah Papa katakan jangan pernah bicara lagi denganya,"
"Tapi Pa, uncle hanya menemani Rain, karna teman-teman Rain semuanya sudah pulang, Rain takut jika sendiri disini,"
"Kau bisa menunggu di dalam bukan?"
"Maaf Pa, tapi Rain lebih suka di temani uncle,"
"Kau ingin membantah Papa? Apa kau sudah tidak menyanyangi Papa lagi?"
"Tidak Pa, Rain sangat menyanyangi Papa, maafkan Rain Pa,"
Mew yang melihat Gulf memarahi Rain pun tidak suka, dan akhirnya menghampirinya.
"Kau tidak perlu memarahinya, disini aku yang salah,"
"Bukankah sudah aku katakan, jangan menemui anak ku lagi,"
"Apa salah jika aku hanya menemuinya dan mengajaknya bicara? Aku tidak ada niatan sedikit pun membawa anak mu pergi atau menculiknya,"
Gulf terdiam harusnya dia bersukur dan berterimakasih karna ada Mew Rain seperti ada yang menjaganya, namun Gulf takut jika Rain akan selalu bergantung pada Mew.
"Tetap saja aku tidak suka,"
"Apa kau akan tega, melihatnya menunggumu disini terlalu lama?"
"A-aku hanya takut Rain akan bergantung padamu, sebab itu aku melarang mu mendekatinya,"
"Tidak apa-apa, aku tidak akan keberatan, dan maafkan aku saat dia sakit aku tidak bisa datang karna saat itu aku sedang ada pekerjaan di luar kota,"
Mew akan mencoba bersikap baik pada Gulf, dia ingin menebus kesalahanya di masa lalu dan dia akan selalu ada untuk Rain hinga nanti hinga daddy nya Rain kembali.
"Aku minta Maaf, dan aku harus kembali ke kantor,"
Gulf membawa Rain pergi dari hadapan Mew dan berjalan ke arah halte, Gulf tidak membawa mobil karna saat di tengah jalan mobilnya mogok, Mew yang melihat itu pun tidak ingin membuang kesempatan dan akan mengantarkan Gulf dan Rain ke kantor.
Tin..tin..
"Biar aku antar,"
"Tidak perlu,"
"Jangan menolak kasihan Rain,"
"Pa, Rain lelah,"
"Sabar sayang, sebentar lagi bis nya datang,"
"Apa tidak lebih baik kita di antar uncle saja, kalo menungu bis Rain lelah Pa berdiri terus,"
"Ayolah Gulf, kasihan putra mu, apa kau akan tega melihat Rain berdesakan di dalam bis?"
Sejenak Gulf berpikir dan pada akhirnya dia mengiyakan ajakan Mew.
"Baiklah,"
Mew senang tentu saja, karna dengan begini dia bisa sedikit demi sedikit dekat dengan Gulf.
"Pa, Rain mau duduk di depan,"
"Di belakang saja sama Papa,"
"Tidak apa-apa, biarkan dia duduk di depan,"
Mengalah itulah yang Gulf lakukan, dan pada akhirnya dia duduk di jok belakang seorang diri.
Krukk..krukk..
"Perut siapa yang bunyi?"
"Rain lapar uncle,"
"Memangnya Rain tidak membawa bekal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang ketiga (Diterbitkan)
Romance"Gulf, maafkan aku," "Pergilah Phi, dan jangan pernah lagi kau menemuiku dan Rain,"