part 29

1.9K 222 18
                                    

Ting..tong..

Mew segera keluar kamar dan membuka pintu karna sejak tapi bunyi bel tidak berhenti, saat melihat jam ternyata sudah jam tujuh malam.

"Siapa yang datang malam-malam seperti ini?" Gumam Mew.

Ceklekk..

"Mau cari siapa?"

"Phi Mew!"

"Gulf!"

"Maaf Phi, apa aku mengangumu?"

"Tidak, ayo masuklah,"

Gulf masuk dan Mew pun menyuruh Gulf untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Apa ada yang kau butuhkan? Kenapa tidak menghubungiku saja biar aku yang kesana,"

"Apa tidak boleh aku datang kesini?"

"Bukan seperti itu, kau tengah mengandung aku tidak ingin kau lelah,"

"Aku kesini menaiki mobil di antar oleh Mild, dan sudah pasti aku tidak lelah, apa Phi sudah makan?"

"Belum, karna aku baru bangung, apa kau lapar biar aku pesan kan makanan,"

"Tidak perlu, aku kesini membawa makanan untuk Phi,"

"Kenapa kau repot-repot,"

"Karna baby ingin makan bersamamu,"

"Benarkah? Boleh aku menyapanya?"

"Kenapa tidak? Dia anak Phi juga,"

Mew menyapa calon bayinya, dan lihatlah bayi itu sangat senang seperti biasa bergerak lincah membuat Gulf sedikit kesakitan.

"Phi, Mew!"

"Ada apa?"

"Jangan tingalkan aku dan anak-anak, aku membutuhkan mu phi, hiksss.."

"Jika kau yang meminta aku akan tetap tingal, jangan menangis aku tidak suka melihatnya,"

Mew membawa Gulf ke dalam pelukan hangatnya, pelukan yang sudah lama Gulf rindukan.

"Kenapa Phi sudah tidak memangil ku dengan sebutan sayang lagi? Apa karna aku pernah melarang mu waktu itu?"

"Larangan mu adalah perintah untuk ku, jika kau menyuruh ku memangil mu sayang akan aku lakukan,"

"Maafkan aku Phi, maaf karna ku kau menderita,"

"Penderitaan ku tak sebanding dengan apa yang kau rasakan, harusnya aku berlutut di kakimu dan meminta maaf,"

Gulf memandang wajah Mew, wajah tampan namun terlihat begitu tirus seperti tak terawat, sunguh hati Gulf rasanya sakit saat melihat keadaan Mew seperti ini.

Chup..

"Aku merindukan mu Phi, merindukan sentuhan lembut tangan mu bau tubuhmu yang begitu membuat ku candu, aku merindukan saat bibir ini selalu mengecup mesra bibir ku dan membisikan kata-kata cinta yang begitu mesra, aku merindukan semua yang ada di dirimu, enam bulan rasanya begitu sesak dan menyiksa saat aku setiap saat merindukanmu, namun ego tentu saja mengalahkan segalanya,"

"Sayang!"

"Saat aku sampai disini satu minggu kemudian aku drop tubuhku terasa tak memiliki tenaga, kepala ku rasanya pusing dan perut ku rasanya sangat sakit, saat itu aku tidak tau aku sakit apa? setelah tiga hari dirawat aku mulai baikan dan Mild memberi tau ku jika aku tengah mengandung, kau tau apa reaksi ku saat itu? aku marah aku berteriak dan melempar benda apapun karna aku tidak Terima dengan semua ini, namun lambat laun aku menerima karna biar bagaimana pun dia juga anak ku, Mild yang tak pernah bosan merawat dan menasehati hinga hampir dua minggu dia tidak bekerja karna takut aku melakukan hal yang tidak-tidak,"

 Orang ketiga (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang