part 15

1.8K 228 14
                                    

"Tumben sekali Mama menyuruhku datang kesini,"

"Ada yang Mama ingin bicarakan padamu,"

"Tentang apa Ma?"

"Tentang korban mu dulu, Mama ingin tau yang kau gauli itu seorang perempuan atau laki-laki?"

"Kenapa tiba-tiba Mama menanyakan itu?"

"Jawab saja Mew, tidak usah kebanyakan bertanya,"

"Di-dia laki-laki Ma,"

Deg...

Jantung Mama J rasanya sangat berdebar dia takut jika yang semalam dia pikirkan itu adalah nyata.

"Apa kau mengenali wajahnya?"

"Ya, Mew mengenali wajahnya bahkan saat ini Mew tengah dekat denganya dan putranya,"

"Apa maksudmu?"

"Nanti akan Mew ajak kesini jika sudah saatnya, untuk sekarang tolong biarkan seperti ini Ma,"

"Kau sudah mempunyai istri Mew,"

"Tapi aku mencintai nya Ma,"

Mama J tidak percaya dengan apa yang Mew katakan, dia sangat paham bagaimana putranya yang begitu mencitai istrinya namun saat ini mungkin dia salah dengar jika putranya sedang dekat dengan seseorang, apa karna Mew merasa bersalah dan dia pura-pura mencintainya? Tidak ini salah harusnya tidak seperti ini harusnya Mew jujur.

"Mama tidak tau apa yang terjadi padamu Mew, namun pesan Mama tolong jangan permainkan hati seseorang hanya untuk kesenangan mu, apa lagi dia yang sudah kau rusak masa mudanya bagaimana jika dia mengenalimu? Kau akan menyakitinya dua kali,"

"Mew serius denganya Ma bahkan kami saling mencintai, seiring jalanya waktu Mew akan memberi taunya namun tidak sekarang Mew akan menunggu waktu yang tepat,"

"Terserah kau saja, Mama tidak ingin ikut campur urusan mu,"

Tiba-tiba ponsel milik Mew berdering, dan saat iya melihat siapa yang mengbunginya Mew lekas-lekas menerima pangilan itu.

"Halo uncle!"

"Ada apa sayang?"

"Apa uncle tau dimana papa?"

"Kenapa? Apa papa mu tidak pulang?"

"Papa tidak pulang sejak semalam uncle, tolong cari papa Rain, hikss.."

"Jangan menangis, uncle akan membawa papa mu pulang,"

"Terimakasih uncle,"

Sambungan terputus dan Mew pun bergegas menuju apartemennya, dia yakin jika Gulf masih berada di sana.

Saat sudah sampai Mew menuju kamar yang bahkan pintunya tak tertutup, dan dia melihat Gulf tengah tertidur di bawah selimut tebalnya.

"Gulf!"

Mew membuka selimut yang menutupi tubuh Gulf namun yang iya temukan Gulf tengah meringkuk dengan keadaan mengigil bahkan tubuhnya terasa begitu panas membuat Mew panik.

"Gulf, heiii bangun,"

Tidak ada jawaban dan Mew pun akhirnya membawa Gulf dalam pelukanya.

"Aku mohon jangan lakukan itu padaku, hikss..kau boleh mengambil barang-barang ku tapi tolong jangan lakukan itu, ayah tolong aku,"

"Gulf bangun ayo buka matamu, tolong jangan seperti ini aku minta maaf,"

"Kau bajingan aku membencimu, a-aku sangat membencimu,"

 Orang ketiga (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang