part 9

1.7K 228 18
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul delapan malam namun Mew belum mengantar Rain, saat tengah kalut dengan pikirannya tiba-tiba ponsel Gulf berdering nyaring saat melihat ke arah layar ponsel yang menghubunginya nomor yang iya tak kenal, namun karna merasa penasaran akhirnya Gulf mengangkat pangilan itu.

"Papa!"

"Rain,"

"Iya Pa ini Rain,"

"Sayang, kenapa kau belum kembali ke kantor? Papa sudah menunggu mu,"

"Maaf Pa, Rain baru bangun tidur, sekarang Rain sedang di apartemen milik uncle,"

"Apartemen?"

"Jika pekerjaan Papa sudah selesai, Papa kesini saja nanti kita makan malam bersama, uncle sudah masak banyak pa untuk kita,"

"Tapi.."

"Apa pekerjaan mu sudah selesai?"

"Baru selesai, dan kau dapat nomor ku dari siapa?"

"Aku memintanya pada Sing,"

"Jadi sejak tadi Phi Sing menayakan pekerjaan ku sudah selesai atau belum  itu kau yang menyuruhnya?"

"Tidak ada pilihan lain, aku kasihan jika Rain harus menunggumu terlalu lama, jika kau sudah selesai datang lah ke apartemen nanti akan aku kirim alamatnya,"

"Tidak bisa aku akan langsung pulang ke rumah, dan tolong antar Rain pulang sekarang juga,"

"Gulf, sekali ini saja aku hanya ingin mengajak mu makan malam,"

Mew berharap jika Gulf tidak menolak ajakan makan malam nya, supaya hubungan mereka lebih dekat lagi.

"Kirimkan saja alamatnya,"

Tentu saja Mew tersenyum senang karna rencananya berhasil, Mew benar-benar lupa dengan statusnya dia tidak memikirkan apa dampaknya jika Gulf dan Rain tau jika dirinya sudah beristri, saat ini yang terpenting untuk nya bisa dekat dengan Gulf dan Rain karna saat bersama mereka Mew merasa nyaman.

Tidak butuh waktu lama tiga puluh menit Gulf sudah sampai apartemen milik Mew, senyum merekah menghiasi wajah Rain dan juga Mew saat Gulf datang Gulf seperti di sambut oleh anak dan suaminya, bahkan kini Gulf merasa jika dirinya merona karna ulah dua manusia beda usia itu.

"Papa ayo Pa masuk,"

Rain membawa Papa nya masuk dan menyuruhnya duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Mew pergi ke dapur untuk menyiapkan menu yang sudah iya buat.

"Papa pasti lelah, sebentar Rain ambilkan minum dulu na,"

Gulf memperhatikan Rain dan dia melihat jika Rain sudah berganti pakaian.

"Ini Pa minumnya,"

"Terimakasih sayang, apa Rain sudah mandi?"

"Rain sudah mandi Pa, dan uncle sudah menyiapkan banyak pakaian untuk Rain di kamar,"

"Untuk apa?"

"Kata uncle kalau Rain mau menginap, Rain tidak perlu membawa baju ganti karna uncle sudah menyiapkan semuanya,"

Gulf tidak mengerti dengan sikap Mew, untuk apa dia menyiapkan itu semua apa dia ingin mengambil putranya.

Mew membeli apartemen itu baru dua mingu yang lalu dan dia pun sudah mengisi semua perlengkapan di dalamnya termasuk baju milik Rain, tentu saja saat dia membeli apartemen itu tidak satu orang pun yang tau termasuk istri dan orang tuanya.

"Makanan sudah siap, Rain ajak Papa mu kesini kita makan bersama,"

"Baik uncle, Papa ayo Pa kita makan Rain sudah sangat lapar,"

 Orang ketiga (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang