part 7

1.9K 235 32
                                    

"Maaf Phi aku sedikit terlambat,"

"Tidak apa-apa, masuklah dan hari ini kau akan menepati ruangan ini,"

"Tapi aku akan mengerjakan tugas apa Phi?"

"Kau akan menjadi sekertaris ku, dan kau akan mempelajari semua berkas ini,"

"Ini semuanya?"

"Ayah mu yang menyuruh, aku hanya mengikuti perintahnya,"

"Baiklah tidak apa-apa, akan aku kerjakan,"

"Semangat adik ku tersayang, aku yakin kau bisa mengerjakan ini semua,"

Gulf mencebikan bibirnya, tanda dia tidak suka dengan pujian Phi nya.

"Tidak lucu,"

"Sangat mengemaskan,"

"Phi, jangan mengoda ku,"

Sing tertawa melihat kelakuan Gulf, ingin rasanya dia mencubit pipi itu tapi yang ada nanti berkas yang ada di meja Gulf lempar semua.

"Selamat bekerja,"

Karna tidak ingin menggangu Gulf akhirnya Sing pergi keruanganya, agar adiknya itu mengerjakan tugas yang di berikan oleh ayah nya.

"Aiihh..aku harus memulai dari mana ini, belum apa-apa sudah membuat ku sakit kepala, kalo seperti ini lebih baik aku menjadi istri yang hanya akan duduk di rumah dan menungu anak pulang sekolah dan menyambut suami saat pulang kerja,"

Entahlah bagaimana bisa Gulf bisa memiliki pikiran seperti itu, namun bukankah enak jika menjadi istri akan hanya mendesah di bawah dan tidak pusing mencari uang.

"Apa yang aku pikirkan, dasar bodoh,"

Dengan berat hati akhirnya Gulf mengerjakan tumpukan kertas itu, dan tak terasa waktu sudah menjelang siang dan saatnya Gulf untuk menjemput Rain, namun pekerjaanya masih menumpuk dan kebetulan Sing akan keluar dan sekalian akan menjemput rain.

"Untung Phi sing bisa menjemput Rain, tapi aku merasa bersalah karna sudah janji akan menjemputnya tapi aku masih sibuk dengan kertas-kertas ini, maafkan Papa sayang,"

Gulf melanjutkan lagi pekerjaannya dia harus menyelesaikan sebelum Rain kembali, agar dia bisa makan siang bersama putranya.

Saat tangah asik dengan pekerjaannya Gulf mendengar suara putranya dan dengan senang hati Gulf menyambut Rain dengan pelukan hangat.

"Papa, Rain pulang,"

"Sayang, maafkan Papa karna tidak bisa menjemput mu na,"

"Tidak apa-apa karna tadi yang menjemput Rain uncle Sing dan uncle tampan,"

"Uncle tampan? Apa sekarang dia ada di kantor kakek?"

"Hmm..katanya uncle rindu dengan Rain karna sudah satu mingu kita tak berjumpa,"

"Apa dia sebaik itu?"

"Uncle baik Pa, dan sekarang uncle membelikan banyak makanan untuk makan siang kita, ayo Pa kita keruangan uncle Sing,"

Karna rasa penasaran akhirnya Gulf pun ikut dengan Rain ke ruangan Sing, dia sangat penasaran bagaimana rupa laki-laki itu sampai anaknya memujinya.

Ceklekk..

"Uncle!"

"Dimana Papa mu?" Tanya Sing pada Rain.

"Papa sedang berjalan ke arah sini uncle,"

"Rain,"

"Papa sini Pa,"

Gulf masuk ke dalam ruangan Sing, dan saat melihat siapa yang datang membuat jatung Mew berpancu sangat kencang,  Mew tidak akan pernah menyangka Papa nya Rain adalah laki-laki yang sudah pernah iya lecehkan dulu, Mew ingin meminta maaf tapi sekarang bukan waktu yang tepat tentu saja.

 Orang ketiga (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang