Enam bulan sudah berlalu kehidupan Gulf atau Mew masih sama saja, bahkan Mew pernah di rawat selama satu bulan karna kekurangan cairan dan masalah lambung karna pola makan yang tidak teratur beruntung saat itu Kit menemukan Mew dalam keadaan pingsan di kantor jika tidak mungkin saja Mew tidak tertolong, tuan Alex dan Sing yang melihat kondisi Mew saat itu benar-benar tidak tega, bahkan tuan Alex memohon pada Gulf untuk kembali dan menemui Mew namun Gulf menolak mentah-mentah dan pada akhirnya tuan Alex dan Sing berhasil membujuk Gulf untuk membawa Rain kembali ke Thailand untuk menemui daddy nya yang terbaring di rumah sakit.
"Gulf makan lah,"
"Aku sedang tidak ingin Mild,"
"Kenapa? Apa kau merindukan Rain?"
"Hmmm..!
"Kau merindukan Rain atau daddy nya?"
"Apa yang kau katakan? Jangan pernah kau menyebut laki-laki itu di hadapan ku, aku tidak sudi mendengar namanya,"
"Gulf, apa kau tidak bisa memaafkan nya? Maksudku tak mengapa kau tak ingin kembali dengannya setidaknya pikiran nasib tentang Rain dan calon bayi mu, apa kau tidak kasihan kepada mereka?"
"Anak-anak ku tidak membutuhkannya, aku bisa merawatnya sendiri,"
Setelah satu minggu tingal di Jepang Gulf di rawat di rumah sakit karena kondisinya tiba-tiba drop dan ternyata Gulf di nyatakan hamil tiga minggu, awalnya Gulf tidak percaya dan Gulf menangis histeris karna tidak Terima dengan keadaan dirinya, namun dengan seiring nya waktu Gulf menerima bayi itu dan Mild pun tidak pernah bosan menasehati Gulf, jangan tanyakan bagaimana kondisi tuan Alex saat tau kondisi Gulf saat itu, tentu saja dia marah besar namun dia tidak bisa berbuat apa-apa dia hanya bisa menangisi nasib buruk yang selalu menimpa putranya.
"Aku ingin ke supermarket sebentar, kau mau menitip sesuatu atau tidak?"
"Tolong belikan aku susu Mild, sepertinya di kulkas sudah mau habis,"
"Ada lagi tidak? yang kau butuhkan?"
"Aku ingin makan omelet jadi tolong belikan telur,"
"Ya sudah, jika masih ada yang ingin kau beli kirim saja pesan padaku,"
Setelah kepergian Mild suasana menjadi hening, Gulf merindukan putranya karna sudah hampir satu minggu putranya di bawa oleh ayah nya pulang ke Thailand, selama enam bulan tingal di Jepang sudah tiga kali Rain pulang ke Thailand tentu saja bocah itu senang karna bisa bertemu dengan daddy nya.
"Papa dan baby merindukan mu sayang, kau sedang apa disana?"
Saat tengah kalut tiba-tiba ponselnya berdering ternyata yang menghubunginya Sing.
"Halo phi!"
"Kau sedang apa Gulf?"
"Aku sedang merindukan putra ku, kapan dia kembali kesini?"
"Besok pagi dia akan pulang ke Jepang di antar oleh paman, apa kau ingin bicara dengannya?"
"Berikan ponselnya padanya Phi, aku ingin bicara denganya,"
Sing memberikan ponselnya pada Rain yang tengah berbincang dengan kakek nya, karna dia baru saja pulang dari rumah keluarga Jong, tentu saja saat itu tidak mudah untuk tuan Alex memaafkan Mew namun karna setiap hari tuan Jong dan istrinya selalu mendatanginya pada akhirnya tuan Alex luluh dan memaafkan Mew.
"Rain, Papa mu ingin bicara sayang,"
"Papa!"
"Sayang kau sedang apa! Papa dan baby merindukan phi Rain,"
"Rain baru pulang dari rumah nenek pa, oh iya nenek titip sesuatu untuk papa,"
"Apa itu sayang?'
"Nanti papa akan tau saat Rain sudah sampai jepang,"
"Baiklah..!
"Pa, hari ini daddy mengajak Rain jalan-jalan ke tempat yang biasa kita datangi, kita membeli ice cream dan kami berbelanja banyak barang, daddy juga membeli sesuatu untuk papa""
Gulf tersenyum getir saat mendengar Rain bercerita tentang semua itu, rasanya hatinya sesak karna jujur saja dia juga sangat merindukan Mew apa lagi dengan keadaannya seperti ini sudah pasti dia juga butuh perhatian dari Mew, namun rasa bencinya tentu saja tidak bisa hilang begitu saja.
"Sayang, sudah dulu ya Papa mau makan dulu, nanti kita sambung lagi, Rain jangan lupa istirahat ya sayang,"
"Iya Pa, by papa,"
Pangilan terputus dan setelah itu Gulf menangis sedih, hatinya sedih saat mengingat kenangan bersama Mew bagaimana Mew yang begitu perhatian padanya, bahkan apapun akan Mew lakukan untuknya jika saat ini Mew tau Gulf tengah mengandung sudah pasti Mew tidak akan membiarkan Gulf kelelahan.
"Phi Mew, a-aku merindukan mu aku dan baby sangat merindukan mu mengapa begitu sesak rasanya hatiku, tapi aku juga sangat membencimu, hiksss.."
Terkadang Gulf berpikir rasanya dia ingin sekali pulang ke Thailand menemui Mew dan memeluknya erat.
"Maafkan Papa sayang, karna kau harus berjauhan dengan daddy mu,"
Gulf mengusap perut buncit nya, sunguh sangat berat apa yang iya jalani saat ini, dengan kondisinya seperti ini dia merasa jika kejadian tujuh tahun lalu terulang kembali.
"Mengapa hidupku seperti ini, kenapa Tuhan senang sekali mempermainkan hidupku,"
Gulf mengambil ponselnya yang jarang iya pakai, yang tentu saja iya tidak pernah gunakan karna ada nomor Mew yang masih tersimpan rapih bahkan Mew pun masih sering menghubunginya mengiriminya pesan setiap hari, foto Mew yang masih tersimpan rapih pun masih Gulf pandangi setiap hari, Gulf merasa sedih saat membaca setiap pesan yang Mew kirimkan padanya setiap hari perhatian dan ucapan selamat pagi siang atau malam bahkan Mew lakukan setiap hari, kata-kata cinta yang tak pernah bosan Mew ucapkan membut Gulf merasa sangat terluka.
"Mengapa kau lakukan semua ini Phi? jangan membuat ku luluh akan kata-kata yang kau ucapkan setiap hari padaku,"
Saat tengah terisak tiba-tiba ponselnya bergetar membuat Gulf sedikit terkejut, Mew menghubunginya namun Gulf engan untuk menjawabnya, hinga saat detik terakhir Gulf menjawab pangilan itu.
"Gulf, apa kabar mu sayang? Aku merindukan mu, kau baik-baik kan disana? Terimakasih karna kau sudah mengizinkan Rain mengunjungi ku,"
Mew merasa senang tentu saja karna Gulf mau menerima panggilannya setelah sekian bulan, bahkan saat ini Mew menangis karna bahagia walau Gulf hanya diam dan hanya terdengar suara hening namun Mew masih bisa mendengar suara isakan kecil dari Gulf.
"Kau tau? hari ini aku dan Rain mengunjungi tempat yang biasa kita kunjungi dan aku membelikan sesuatu untukmu, aku berharap jika suatu hari nanti kita bisa pergi bersama lagi seperti dulu, Gulf maafkan atas kesalahan ku aku melukaimu untuk yang kesekian kali tapi sunguh aku sangat mencintaimu sayang, namun jika kesalahan ku tidak bisa kau maafkan tak mengapa setidaknya kau mengizinkan aku bertemu dengan Rain dan itu lebih dari cukup,"
Gulf tetap diam dia hanya mencerna apa yang Mew katakan tentu saja dengan air mata yang tak berhenti mengalir.
"Baiklah kalau begitu, jangan lupa istirahat dan makan dengan baik aku tidak ingin kau sampai sakit, sekali lagi maafkan aku jika aku sudah menggangu waktu mu, aku mencintaimu,"
"Aku merindukan mu Phi,"
Terlambat karna pangilan sudah lebih dulu terputus, tidak bukan ini yang Gulf inginkan namun dia masih terlalu engan untuk memaafkan Mew dan bicara padanya walau rasa rindu begitu menyiksanya sangup kah Gulf menahanya lagi?
Bersambung..
❤️❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/343329215-288-k192042.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang ketiga (Diterbitkan)
Romance"Gulf, maafkan aku," "Pergilah Phi, dan jangan pernah lagi kau menemuiku dan Rain,"