Emhhhh..
"Phi Mew, sshhhh...ahhhh.."
"Sayang,"
"Terus phi i-iya disana ahhhh..le-lebih dalam Phi,"
Sejak dua jam lalu mereka bercinta, dan Mew pun tidak berhenti memasukkan miliknya dalam-dalam membuat Gulf terus menjerit karna nikmat.
Setelah mengantar Rain pulang dan menitipkanya pada Sing Gulf pergi menuju apartemen milik Mew dan disana Mew sudah menungu sejak sore namun jam delapan malam Gulf baru sampai membuat Mew sedikit kesal tentu saja.
"Phi aku lelah, aku ingin tidur,"
"Tidurlah sayang, aku akan ke kamar mandi dulu membuang kondomnya,"
"Jangan di sebut juga, aku malu dengarnya,"
"Kenapa harus malu, bahkan aku sudah melihat semua,"
"Kalo itunya udah habis jangan meniduriku Phi,"
"Kenapa?"
"Aku belum siap untuk memberi adik pada Rain, karna status mu masih milik orang lain,"
"Tidak sayang, aku janji kau tenang saja,"
"Jika Phi malu membeli alat pengaman, Phi bisa membelikan ku obat pencegah kehamilan,"
"Apa ada sayang?"
"Banyak, tapi Phi harus beli yang mahal,"
"Besok aku akan membelikan untukmu,"
"Hmmm..Phi sampai kapan kita seperti ini?"
"Maafkan aku, secepatnya aku akan bicara dengan istri ku,"
"Sudah hampir satu tahun kita seperti ini, terkadang aku ragu dengan hubungan ini hubungan yang seperti tak ada kepastian, jika kau berat meninggalkan istrimu katakan saja Phi, biar aku yang akan mengalah,"
Tentu saja Mew tidak ingin kehilangan Gulf dan Rain, di dalam hidupnya Mew merasa sempurna saat bersama Gulf namun jika bersama Zoom dia tidak merasa bahagia seperti ini.
"Jangan tingalkan aku, aku mohon,"
"Tapi aku juga butuh kepastian Phi, namun jika kau tidak bisa memilih aku yang akan mundur,"
"Beri aku waktu sayang,"
"Aku sudah memberi mu banyak waktu, dan mungkin saja aku yang bodoh karna masih berharap padamu,"
"A-aku!"
Ponsel Mew berdering dan ternyata Mama nya yang menghubunginya, dan Mew pun segera menekan panggilan itu.
"Iya Ma, ada apa?"
"Kau dimana?"
"Aku di rumah teman, ada apa Ma?"
"Bisakah kau pulang? Istrimu sedang sakit,"
"Apa? Zoom sakit?"
"Iya, cepatlah pulang,"
"Mew akan segera pulang,"
"Mama tungu,"
Pangilan terputus dan Mew pun segera pergi ke kamar mandi, namun saat dia keluar kamar mandi dia sudah tidak mendapati Gulf di atas ranjang.
"Gulf, sayang kau dimana?"
Mew mencari ke dapur dan ruang tamu, bahkan Mew mencari di kamar lain namun dia tidak menemukan Gulf dimana pun.
"Kemana perginya dia,"
Mew mengusak rambutnya dengan kasar lalu dia bergegas pergi untuk mencari Gulf, saat sudah di lobby Mew melihat Gulf tengah menaiki taksi Mew pun mengejarnya namun sudah pasti Mew kalah cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang ketiga (Diterbitkan)
Romance"Gulf, maafkan aku," "Pergilah Phi, dan jangan pernah lagi kau menemuiku dan Rain,"