[18] Pernyataan Cinta

99 13 0
                                    

"Gimana caranya supaya aku bisa sembuhin luka yang ada di hati kamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana caranya supaya aku bisa sembuhin luka yang ada di hati kamu?"

Nata terdiam, menatap wajah Raina lekat dan sangat dalam. Tatapan khas elangnya seketika sirna saat Raina menatapnya seperti itu.

"Nat?" panggil Raina dengan lembutnya.

Pria itu hanya berdeham, saat Raina kembali berbicara, tubuhnya seketika membeku tak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Nat, aku... Aku suka sama kamu," ujar Raina tersenyum tipis, "Engga bukan suka, melainkan aku sayang dan cinta sama kamu Deonata Lio Bagaskara," ucapnya kembali seraya masih tetap menatap pria itu dalam.

Jantung Nata berdegup kencang, dirinya tidak pernah menyangka bahwa Raina akan senekat ini untuk menyatakan perasaan padanya.

"Lo udah gila ya nyatain perasaan malam-malam, nggak ada waktu lain apa?" ketus Nata dengan membuang wajahnya ke arah lain.

Raina tersenyum, lalu menjauh beberapa cm dari pria itu.

"Aku nggak minta jawaban kamu kok Nat, aku cuma mau kamu tahu kalo aku cinta sama kamu dari sejak pandangan pertama."

"Kenapa tiba-tiba gini?" tanya Nata salah tingkah, namun tidak terlihat raut wajahnya yang seperti itu dihadapan Raina.

Hening, Raina sempat terdiam sejenak untuk memikirkan jawabannya.

"Karena kapan lagi aku bisa seberani ini," jawab Raina tersenyum tanpa dosa.

"Lo emang harus dijuluki cewek gila," ucap Nata seraya tersenyum miring.

Raina mendekati Nata kembali, lalu berbicara sesuatu yang membuat Nata terenyuh dengan perkataannya.

"Iya, kayaknya aku udah gila deh Nat, tapi tenang aja, kalo kamu emang nggak bisa balas perasaan aku juga nggak papa. Tapi izinin aku untuk terus berada di sisi kamu supaya suatu saat aku bisa menyembuhkan luka yang ada di hati kamu."

Nata tidak menjawab lagi, melainkan ia langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Gue ngantuk, gue duluan ya," pamit Nata seraya melemparkan jaketnya ke wajah Raina.

Setelah Nata masuk ke dalam tendanya, Raina hanya tersenyum sambil menatap dan memeluk jaket itu dengan hangat.

"Aku tahu ini berat buat kamu Nat, tapi kamu berhak buat bahagia. Aku janji aku akan terus di sisi kamu."

•••

Matahari pun terbit dengan cahaya hangatnya, menandakan pagi yang cerah pun tiba. Semua murid-murid sudah berkumpul di depan tendanya masing-masing setelah mandi, makan dan kegiatan lainnya untuk menyambut petualangan yang akan diadakan oleh guru-guru.

"Semua udah siap anak-anak?"

"Siap!" jawab murid serentak.

A Game of Fate [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang