"Mama udah nggak papa kan? kepalanya masih pusing?" tanya Nata setelah 3 hari menunggu sang Mama dirumah sakit untuk melihat hasil CT Scan nya baik.
Nila tersenyum, lalu mengelus rambut Nata lembut.
"Kamu kan udah liat hasilnya kalo Mama baik-baik aja."
"Iya makanya aku nanya, takut masih ada yang sakit," jelas Nata khawatir.
"Enggak, Mama udah sehat kok. Yuk kita pulang! Besok kan kamu harus sekolah , udah 3 hari loh izin" ucap Nila seraya mengambil tas yang berisi bajunya.
Nata terdiam, heran dengan ucapan Ibunya.
"Pulang ke rumah itu?" tanya Nata.
Nila mengangguk, mengiyakan pertanyaan anaknya.
"Ada suatu hal yang harus Mama atasi."
Lagi-lagi raut wajah Nata terheran, 'Atasi Masalah.' Apa yang akan dilakukan Ibunya.
•••
Mereka pun kembali ke rumah dengan suasana yang sudah berbeda, melihat istrinya pulang, Arzan pun langsung menyambutnya dengan sok berlagak khawatir.
"Nil, kamu nggak papa kan?" tanya Arzan melihat Nila dari atas ke bawah.
Melihat tingkah Arzan, Nata hanya tersenyum sinis, muak akan tingkahnya pria itu.
"Anak kurang ajar, berani kamu sama saya! Saya akan laporkan kamu ke polisi karena sudah melakukan tindakan penganiayaan terhadap saya!" ancam Arzan terhadap Nata.
Nila yang ingin marah langsung dihentikan oleh Nata, mengisyaratkan Ibunya untuk tetap diam.
"Oh ya, laporin aja," tantang Nata.
Arzan yang merasa ditantang seperti itu pun langsung bergegas mengeluarkan handphone nya untuk mencari nomor kantor polisi.
"Tapi jangan lupa, anda juga melakukan tindakan murahan terhadap Mama saya. Tindakan penganiayaan atau KDRT!! Anda tahu, jika saya laporin hal ini, maka apa yang akan terjadi pada anda," jelas Nata tersenyum sinis merendahkan.
"BERANI KAMU ANCAM SAYA!" marah Arzan, seraya hampir menampar Nata, untung saja hal itu segera dicegah oleh Nila.
"Anak kamu ini Nila semakin kurang ajar!"
"Bukannya kamu yang kurang ajar!!" ucap Nila sesantai mungkin.
Kemarahan Arzan semakin memuncak saat Nila berkata seperti itu.
"Maksudnya apa?" kesal Arzan tak terima.
Nila menghembuskan napasnya kasar, lalu kembali berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Game of Fate [SELESAI]
Novela Juvenil"Nata, makasih ya untuk semua memori indah yang kamu beri untuk aku. Sekarang aku izin pamit. Maaf aku nggak bisa menepati janji aku untuk kamu." "Kamu nggak boleh pergi ke mana-mana Ra!?" "Raina!?" Deonata Lio Bagaskara, laki-laki dengan penuh seju...