Is Back.
Ya kembali dengan rutinitasku yang dulu. Memulai hari dengan kesibukan yang sedikit membuatku untuk tidak memikirkan Dirandra.Tidak bisa dibohongi, ada ruang hati yang kosong tanpa hadirnya dan itu sedikit memaksaku untuk sedikit memikirkannya.
Tidak sepenuhnya kosong karena hari-hari masih dipenuhi dengan telfon, video call dan rengekan-rengekan darinya.
Sama seperti hari-hari sebelumnya, bangun tidur pagi sudah ada puluhan telfon dan video call darinya.
"Kenapa lo? Suntuk banget dari pagi." Sapa Daffi.
"Gak bisa dihubungi."
"Sibuk kali Ndra, jangan sering-sering ditelfonin. Dia pastinya sibuk juga disana." Dia menghela nafas. "Ya udah yuk balik." Ajak Daffi.
"Lo duluan deh, gue masih mau di kantor."
"Kita cari makan?" Dia menggeleng.
"Lo aja, gue gampang." Daffi menghela nafas. Memang dari pagi aku tidak mengangkat telfon atau video call dari nya. Bahkan chat nya pun aku abaikan, belum aku balas.
"Gue duluan ya." Dia mengangguk. "Telfon gue kalo butuh temen."
"Siap." Daffi pun meninggalkan Andra sendirian diruangannya. Dan dia masih berusaha untuk terus menghubungiku.
"Permisi..."
"Iya..." Sahut Andra sambil melihat kearah pintu.
"Em saya nyari Daffi."
"Daffi barusan pulang, mungkin masih dibawah kalo mau ngejar." Ucapnya. "Atau mau ditelfonin."
"Oh gak gak, gak usah." Jawab perempuan itu. "Saya boleh masuk gak?" Tanyanya.
"Oh iya, silahkan silahkan." Dia beranjak dan mempersilahkan perempuan itu untuk masuk dan duduk. "Ada perlu sama Daffi?" Perempuan itu mengangguk perlahan. "Penting?" Tanyanya. "Penting banget atau..." Perempuan itu mengulum senyum. "Tapi kayaknya saya gak pernah lihat dikantor ya?"
"Saya jarang dikantor."
"Oh pantes."
"Kamu..."
"Dirandra, panggil aja Andra." Dia mengulurkan tangan.
"Shandy." Perempuan itu menjabat tangan Andra. "Kamu yang dari kantor pusat? Yang cuma setahun kontrak?"
"Iya, betul sekali." Mereka tersenyum bersama.
"Tapi kayaknya sebentar lagi selesai kontrak ya." Andra mengangguk. "Gak pengen nambah kontrak lagi?"
"Belum kepikiran." Perempuan itu mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Dia tiba-tiba beranjak melihat meja satu persatu.
"Diruangan ini ada berapa orang?".
"Ada 3 tapi yang satu lagi, 2 minggu kemarin udah balik Jakarta." Perempuan itu mengangguk perlahan.
"Banyak yang berubah ya." Gumamnya dan Andra pun jadi fokus memperhatikan perempuan ini. Siapa sebenarnya perempuan muda cantik ini? "Kamu seneng gak kerja disini?" Andra mengerutkan dahi. "Kalo kamu dikontrak tetap disini, gimana?"
"Maaf, kalo boleh tahu. Kamu dari bagian apa?" Perempuan itu mengulum senyum dan tiba-tiba ada seorang laki-laki datang.
"Permisi Mbak, mobilnya sudah siap."
"Iya Pak, makasi. Bapak tunggu dibawah ya." Ucapnya. "Seneng bisa kenalan sama kamu." Perempuan itu segera berlalu tapi saat melewati sebuah kursi, kakinya tersandung dan hampir membuatnya jatuh tapi untung Andra sigap dan langsung menariknya sehingga refleks memeluknya. Mata mereka beradu pandang, lama dan dalam. Mata yang cantik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Rasa ... (?)
Roman d'amour"Temenan sama lo dari jaman SMP gini-gini aja ya..." "Lo berharap gue berubah gimana sih Be?" Tanya nya. "Ya lo punya pacar kek, temen deket kek, sahabat, TTm kek, apa gitu. Lo gak bosen ngintilin gue terus?" Tanyaku sambil menatap kearahnya, dia me...