Epilog

154 6 6
                                    

02 Februari 2023
Allah tidak pernah ingkar janji, Dia selalu mengabulkan setiap doa yang aku minta dan benar, Allah memberikanmu untukku selamanya.
Saat kamu menemukan dan membaca tulisan ini, itu berarti kamu sudah menjadi milikku seutuhnya. Karna hanya kamu yang bisa menemukan tulisanku.
Terima kasih perempuan hebat sudah mau menerima laki-laki yang banyak kurangnya ini untuk jadi pendamping hidupmu.
Terima kasih perempuan sabar sudah mau mengajariku tentang banyak hal dan memulai semuanya dari awal bersama-sama.
Hay Arabella, teman yang menjadi pendamping hidupku. Aku sangat mencintai dan menyayangimu. Sangat dan lebih dari apapun itu. Akulah laki-laki beruntung yang akhirnya mendapatkanmu, walaupun awalnya harus bersaing dengan Rava haha. Tapi akulah pemenangnya.
Terima kasih, terima kasih dan terima kasih. Akan ada banyak terima kasih yang aku ucapkan untukmu karna kamulah segalanya untukku.
Be, makasi udah nerima lamaranku. Makasi udah mau aku susahin, aku repotin, aku marahin, aku cemburuin. Kalo gak kamu, aku gak tahu lagi harus dengan siapa aku berbagi dan ngelewatin semuanya.
I love you, aku mencintaimu.

Yang sangat mencintaimu
Dirandra Bima Lesmana.
----------

Setelah 7 hari kepergiannya aku baru berani membaca tulisan yang aku temukan diselipan buku kerjanya. Bohong jika aku baik-baik saja, bohong jika aku bisa menerima ikhlas kepergiannya, bohong jika aku tidak sedih dan masih banyak bohong lagi lainnya.

Teman, saudara, keluarga banyak yang datang untuk menghiburku. Untuk sekedar memberiku semangat dan membuatku tersenyum. Tapi apa yang aku lakukan? Aku masih belum bisa menerima kepergiannya dan setiap hari masih pergi menemaninya.

"Hay, jangan pernah bosen ya kalo aku tiap hari kesini." Ucapku. "Kamu gimana disana? Banyak temennya gak?" Aku masih menatap nisan yang bertuliskan namanya. "Ajak aku kesana, aku pengen ikut kamu. Aku sendirian disini." Ucapku terbata. "Aku udah baca tulisan kamu. Aku bahagia pernah dicintai begitu besar sama kamu. Dicintai laki-laki seperti kamu." Aku menghapus air mataku. "Tapi kenapa kamu ninggalin aku? Aku sendirian Ndra disini, sendiri." Aku menangis didepan makamnya, aku memeluknya dan sekarang hanya itu yang bisa aku lakukan.

Dirandra Bima Lesmana, terima kasih sudah mencintaiku dengan begitu besar. Terima kasih sudah menjagaku, sudah mengertiku selama ini. Entahlah, apa aku bisa hidup tanpamu sekarang.

Jodoh, maut dan rejeki itu rahasia Allah. Kita hanya mengikuti kemana takdir berjalan.

Selamat jalan sayang...
Selamat tinggal cinta...
Tenanglah di keabadian...
I love you Ndra...

---The End---

Thank you ya yang sudah sempetin baca, maaf typo masih dimana-mana. Happy dan bahagia selalu😉

Teman Rasa ... (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang