Obsessed With You 1

209 5 0
                                    

"Aku boleh minta sesuatu ke kamu?"

"Apapun..." Dan dengan penuh keinginan, akhirnya Shandy langsung mencium Andra. Shandy melumat bibirnya, lagi, lagi dan lagi. Tangannya pun sudah bermain pada dada bidang Andra. Andra mendesah, melenguh penuh nikmat. Tapi saat tangan Shandy sudah sampai dibawah, Andra menahannya. "Shan, kamu serius?" Tanya Andra.

"Boleh ya?" Matanya seakan memohon, memelas dan sungguh mata yang sudah membuat Andra jatuh cinta.

"Kamu beneran?" Shandy mengangguk. Dalam pikiran Andra sekarang hanyalah ini udah setengah jalan, masa iya mau berhenti. "Beneran gak apa-apa?"

"I want you..." Dan terjadilah malam yang panas diantara mereka. Lenguhan dan desahan terdengar disudut kamar. Keringat sudah membasahi keduanya. "Eugh, Ouh..." Suara mereka saling bersautan, meracau keenakan. "Ndra, eugh... Aahh... Yaah disana Ndra, embh..." Mereka berdua semakin liar dan malam pun semakin panas.

"Aku keluarin diluar ya..."

"Nggh, ouh ouh... No, jangan Ndra, eugh... Keluarin didalem aja..." Andra semakin cepat, cepat dan cepat memacu. Dan "Ouh..." Mereka berdua mencapai kenikmatan bersama-sama. Andra menjatuhkan tubuhnya diatas Shandy.

"Wait, bentar..." Ucapnya ngos-ngosan, Shandy hanya mengangguk. Gak lama Andra pun segera mencabut miliknya dan segera berlari kekamar mandi. Terdengar deru nafas Shandy yang masih ngos-ngosan.

Hal gila apalagi yang sedang dilakukan oleh Andra sekarang. Berani-beraninya making love dengan orang baru yang masih dalam hitungan hari dipacarinya.

Setelah selesai membersihkan diri dengan mandi, Andra langsung menghampiri Shandy yang perlahan tertidur.

"Kamu gak mandi?" Tanyanya.

"Iya bentar."

"Shan, yang tadi itu beneran gak apa-apa?" Shandy mengangguk. "Kalo nanti kamu hamil?"

"Ya tanggungjawab dong." Andra membelalakkan matanya.

"Kamu ngejebak aku?" Shandy langsung terkekeh.

"Tenang aja Ndra, hari ini bukan masa subur aku kok." Andra menghela nafas. "Gitu banget helaan nafasnya."

"Em boleh nanya sesuatu?" Shandy mengangguk. "Sering ngelakuin ini sama pacar-pacar kamu dulu?" Shandy terbangun dan menyandarkan badannya, dia menatap Andra lama dan dalam. "Jangan ngelihatin aku kayak gitu." Andra memalingkan wajahnya dan Shandy tiba-tiba memeluknya. "Eh..."

"Jangan pernah tinggalin aku ya Ndra." Andra kaget mendengar ucapannya. "Aku ngelakuin ini cuma sama kamu, cuma kamu Ndra." Andra menelan ludah. Entah sebuah jebakan atau bukan, yang pasti sekarang Andra memilih Shandy untuk jadi pacarnya.

Dan fakta terbarunya saat ini, Andra dihadapkan sebuah pilihan yang membingungkan. Pilihan yang sulit.

"Ngelamun terus..." Ucap Daffi mengagetkannya, Andra hanya menatap sekilas. "Lo baik-baik aja kan sama Mbak Shandy?" Tanya Daffi.

"Emang kenapa?"

"Gue jarang aja lihat kalian berduaan lagi." Andra mendengus kesal. "Sebenarnya hubungan kalian itu apa?" Tanya Daffi sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Kepo..."

"Dih bukan kepo Ndra, lebih ke ingin tahu."

"Sama aja geblek." Mereka tertawa bersama.

Teman Rasa ... (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang