Sorot Mata

66 5 0
                                    

Sudah hampir 2 bulan aku dan dia Ldr. Entah kapan aku menyelesaikan kontrak setahunku diBali dan menyelesaikan pelatihan untuk anak baru disini.

Bosan itu karena tiap hari direwelin Andra, yang gak pernah ada cape nya nanya "Lo kapan balik kesini sih? Udah mau abis ini kontrak setahun? Lo gak kangen gue? Gue gak suka ah Ldr an gini dan bla, bla, bla." Kalau gak rewel ya bukan Dirandra namanya.

Tapi sepertinya ada yang terlewat lagi dalam pertemanan kami. Selama Ldr an ini, dia dekat dengan seorang perempuan. Mungkin bukan hanya sekedar dekat tapi lebih dari dekat.

"Nanti pulang kantor, main dulu boleh?" Ucap seorang perempuan.

"Mau main kemana?"

"Em, pantai?"

"Mau ngapain ke pantai?"

"Bosen ah kalo jalan ke mall, ke taman. Ya? Boleh ya..." Perempuan itu sedikit memohon manja. "Lagian selama ini kita belum pernah ke pantai kan?"

"Iya boleh, pulang kerja kita kepantai ya." Perempuan itu mengulum senyum.

"Makasi ya..." Putu Arishandy adalah putri pemilik Pasific Galery dimana tempat dia bekerja, perempuan ini bisa dibilang sedang menjalin hubungan atau dekat dengan Andra.

"Gimana soal yang aku tanya kamu kemarin?" Shandy sedikit berfikir.

"Oh soal Bella ya?" Andra mengangguk. "Harusnya sih udah selesai tugasnya disana dan balik kesini?" Ucap Shandy. "Mungkin 2-3 hari ini baru balik, kenapa?"

"Enggak apa-apa, aku kan udah janji mau ngenalin kamu sama dia." Dia menghela nafas.

"Tapi setelah dia balik kesini, kalian pisah kost ya?" Andra mengerutkan dahi. "Aku gak mau kamu satu kost sama dia."

"Kok gitu?"

"Ya emangnya salah kalo aku minta kayak gitu?"

"Kok tiba-tiba?" Mereka bertatapan.

"Emang salah ya kalo minta kamu pisah kost?"

"Enggak gak, gak salah. Cuma tiba-tiba aja kamu ngomong gini." Ucap Andra. "Kemarin-kemarin gak ada tuh kamu bahas pisah kost. Lagian aku gak perpanjang kontrak kan."

"Udah dipikirin emangnya?" Andra sedikit mengangguk. "Kalo aku minta sama Pak Made buat perpanjang kontrak kamu, gimana?" Andra membelalakkan mata.

"Aku?" Shandy mengangguk. "Kenapa harus perpanjang kontrak? Kan udah ada marketing yang lain."

"Emang kamu gak mau kerja disini?"

"Kamu kenapa sih, bahasannya jadi kemana-mana?" Dan tiba-tiba Daffi datang.

"Sore Mbak..." Sapa Daffi, Shandy membalas sapaan Daffi dengan mengangguk dan mengulum senyum.

"Aku balik keruangan ya." Shandy beranjak dan berlalu. "Yuk Daf..."

"Iya Mbak..." Sahut Daffi. "Ada apaan sih, tegang banget mukanya." Tanya nya.

"Dia mau perpanjang kontrak gue?"

"Serius?" Andra mengangguk. "Woah kayaknya dia beneran serius suka sama lo, Ndra." Andra tersenyum kecut mendengar ucapan Daffi. Tidak ada yang tahu bahkan kantor sekalipun tentang hubungan Andra dan Shandy, terlebih Daffi. Karena mereka memang tidak mempublikasi hubungannya, memprivasi dari semua orang.

"Gue gak mau perpanjang kontrak."

"Tapi kalo Bella disini?" Sahut Daffi.

"Ya gue bakalan usahain biar gak kontrak disini."

Teman Rasa ... (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang