Seperti sebuah templete kisah cinta romansa anak muda, kisah yang manis dan juga menghangatkan sangat ingin Sungkyung alami sebagai seorang gadis normal. Di usianya yang menginjak 26 tahun gadis cantik dengan kulit seputih susu itu tidak pernah mengalami yang namanya jatuh cinta pada lawan jenis. Bukan--- bukan karena dia 'pelangi' atau karena tidak laku, hanya saja Sungkyung belum nemukan pria yang tepat yang bisa menarik hati dan atensinya, selain sang sahabat yang kini sudah bersama perempuan lain
Dengan perasaan malas dan juga emosi yang belum sepenuhnya stabil Sungkyung berjalan menyusuri lobi kantor dimana dirinya berkerja. Dia bukan gadis yang terlahir dari sendok emas, dia hanya gadis yang lahir di lingkungan yang dulunya cukup beruntung sebelum kelakuan bodoh adiknya mengubah keberuntungan mereka menjadi sebuah kesialan seumur hidup bagi dirinya. Kembali mengingat perdebatan dan juga perang urat syaraf dengan kedua orangtuanya membuat Sungkyung seketika menghembuskan napas berat dari bibir mungilnya. Kepalanya begitu pusing dan juga hatinya begitu sakit saat mengingat bagaimana kedua orangtuanya dengan mudahnya 'menjual' dirinya pada sebuah keluarga yang menjanjikan bisa membatu Lee Donghwan lepas dari masalah yang anak muda itu perbuat
"Sungkyung noona"
Seorang pemuda yang terlihat seusia dengan Sungkyung datang menghampiri gadis tersebut sambil berlari "syukurlah kamu mendengar"
Dengan wajah malas Sungkyung menepuk bahu pria yang jauh lebih tinggi darinya itu "aku tidak tuli wahai saudara Nam--- lagi pula siapa juga yang tidak akan mendengar jika kamu berteriak sekencang itu" ledek Sungkyung sambil terus berjalan meninggalkan pemuda bernama Nam Joohyuk menuju lift yang akan membawanya ke lantai 6 dimana tempat kerjanya berada.
Bekerja di sebuah perusahan fashion brand membuat hidup Sungkyung sangatlah sempurna sebagai seorang budak corporate, pasalnya bekerja di perusahaan ini merupakan impiannya sejak duduk di bangku sekolah menengah. Brand fashion lokal yang sudah memiliki nama di negara sendiri dan juga di dunia internasional
~d'blue'o~
Sebuah perusahaan brand fashion yang sudah menjadi incaran para designer muda. Pengalaman serta gaji yang menjanjikan membuat para lulusan design fashion berlomba-lomba untuk masuk di perusahaan tersebut dan salah satunya ada seorang Lee Sungkyung. Tiga tahun bekerja di d'blue'o membuat Sungkyung dapat menikmati yang namanya 'kaya' di usia muda
"Kalian datang bersama?" Seorang gadis dengan perawakan lebih muda dari Sungkyung datang menghampiri Sungkyung dan juga Joohyuk saat keduanya sudah tiba di meja masing-masing
"Perlu di ingat bahkan rumah kami berbeda arah" jawab Sungkyung acuh pasalnya dia tau jika perempuan yang terlihat imut dan juga cantik itu tengah mengincar Joohyuk untuk di kencani.Mendengar jawaban Sungkyung gadis yang Sungkyung kenal bernama Somin itu langsung menghembuskan napas lega seolah-olah setengah dari beban hidupnya terangkat begitu saja
"Joohyuk oppa nanti sepulang kerja mau makan bersama tidak?" Tanya gadis muda tersebut dengan intonasi yang cukup membuat Sungkyung merinding dibuatnya
"Maaf Somin-a sepertinya aku tidak bisa karena aku harus menjemput kakak ku yang baru pulang" tolak Joohyuk yang jelas saja membuat Somin langsung beringsut kecewa
"Kamu benar menolak Somin? Dia sepertinya sangat menyukai mu Joohyuk-a" goda Sungkyung yang jelas saja membuat Joohyuk merotasikan kedua matanya dengan sebal
"sayangnya aku menyukai perempuan lain" balas Joohyuk sambil menatap tajam ke arah Sungkyung, ditatap Joohyuk dengan begitu intens membuat Sungkyung langsung mengalihkan pandangannya dari Joohyuk
***
Insiden pagi tadi jelas membuat Sungkyung sedikit merasa aneh dengan pria muda yang merupakan junior di timnya, bagaimana tidak bukan karena Sungkyung yang kepedean tapi memang pria Nam itu begitu aneh saat mengatakan jika dia menyukai perempuan lain "Arkkkkhhh memang aku sudah gila"
"Sinting"
Mendengar seseorang mengumpatinya, Sungkyung dengan refleks menolehkan kepalanya dan di temukannya sosok Jang Kiyong yang merupakan sahabat karibnya selama 10 tahun terakhir. Ucapkan terima kasih pula pada pria jangkung itu karena berkat dirinya Sungkyung dapat bekerja di perusahaan ini, mungkin inilah yang di namakam the power of orang dalam
"Kenapa kamu ada di sini? Kamu kan harusnya ada di divisi lain?" Tanya Sungkyung dengan bingung dan juga heran, karena pria yang terpaut usia satu tahun lebih muda darinya itu kini berdiri tepat di kubikel miliknya
Kiyong hanya menanggapi acuh tak acuh dengan pertanyaan Sungkyung yang sudah biasa dirinya dengar jika gadis itu sedang mengalihkan pembicaraan. Pria tampan dengan senyum manis itu terllihat mengangkat sebelah alisnya saat teringat sesuatu "Kyung-i sepertinya kita harus bicara serius!! Temui aku di rooftop saat jam istirahat ada banyak hal yang perlu kamu jelaskan pada ku" tanpa menunggu jawaban dari Sungkyung, Kiyong berlalu dari hadapan Sungkyung dan menemui seseorang yang dirinya kenal sebagai kekasih dari sahabatnya itu
***
"Bagaimana hasil gambarmu?" Tanya seorang wanita dengan setelah baju stylish dan juga mature
Sedikit merasa terusik dengan kehadiran seseorang di hadapannya Sungkyung langsung meletakkan pensil gambarnya dan menatap kearah sumber suara dihadapannya"oh ketua Kim, masih on progres---saya masih berusaha menyempurnakan gambar-gambar ini" tunjuk Sungkyung pada beberapa kertas yang sudah dirinya coret-coret dengan gambar design
"Ingat besok kita meeting dengan klien jam 10 pagi dan aku tidak mau gambar itu belum selesai, jadi lakukan yang terbaik agar dapat di presentasikan"
Nasib memang hanya menjadi anak buah seperti ini. Desahan napas berat dan juga lelah akhirnya terdengar dari bibir seorang Lee Sungkyung, bahkan kini Joohyuk yang jarang atau hampir tidak pernah mendengar Sungkyung menghembuskan napas lelah mendengar hal tersebut
"are u ok?" Terdengar sebuah kekhawatiran dari pertanyaan Joohyuk saat mendengar Sungkyung menghembuskan napas lelah beberapa saat yang lalu "tadi istirahat juga aku melihat kamu pergi bersama ketua Jang, apakah ada masalah serius diantara kalian?"
Ya sesuai dengan permintaan Kiyong sebelumnya jika pria itu ingin berbicara empat mata dengan Sungkyung saat jam istirahat "hmm aku baik-baik saja terimakasih Joohyuk-ssi sudah mengkhawatirkan ku" senyum tulus terurai dari bibir Sungkyung saat melihat rekan kerjanya peduli padanya
***
1 new message
From: Jang KiyongJangan pernah memendam rasa sakitmu sendiri, ingat kita harus saling berbagi 🤗
Bagi Sungkyung orang yang benar-benar bisa mengerti dirinya adalah Jang Kiyong, sahabat sekaligus pria yang pernah ia cintai meskipun hanya sebatas rasa cinta sepihak
To : Jang Kiyong
Eoh--gumawo Kiyong-a 🤗Suasana sore di kantor ~d'blue'o~ selalu ramai oleh suara dan juga candaan dari para karyawan, meskipun dapat dibilang perusahan yang besar di bidang fashion tapi perusahan ini sangat mengedepankan kenyamanan karyawannya dimana setiap ruangan memiliki atmosfer yang berbeda sesuai dengan area pekerjaan
"Sungkyung eonni kamu mau ikut pesan camilan tidak?" Tanya seorang perempuan muda bernama Sojun yang terlihat begitu lucu dan juga menggemaskan
"Nope--- kalian pesanlah sendiri"
Tiga puluh menit berlalu dan keadaan ruang kerjanya jauh lebih ramai karena makanan pesan antar yang mereka pesan sudah datang. Sungkyung menoleh sesaat kearah para rekan kerjanya dan tersenyum melihat bagaimana mereka semua begitu antusias dengan makanan yang ada di atas meja
"Hah--?" Ekspresi terkejut dan juga heran tampak jelas di wajah Sungkyung saat sekotak kue dan juga segelas minuman mendarat tepat di hadapannya"ini apa?"
Joohyuk hanya tersenyum manis mendengar pertanyaan Sungkyung "makanlah aku tahu noona hanya makan sandwich dan sekotak susu tadi siang" setelah meletakkan pesanannya dan mempersilahkan Sungkyung makan pria tampan itu kembali duduk di kursinya sambil terus tersenyum ke arah Sungkyung yang masih melihat kearahnya
TBC
Semoga kalian suka sama alur cerita ini, ga tau kenapa aku pengen banget bikin cerita tentang mereka ini. Happy reading all
KAMU SEDANG MEMBACA
Via Dolorosa
FanfictionTentang sebuah perjalanan manis-pahitnya kehidupan sepasang anak manusia. Kisah yang seharusnya tidak pernah di mulai, karena pada akhirnya kisah itu tak kunjung berakhir