22

70 5 2
                                    

Hancur sudah hati Sungkyung--- dunianya benar-benar sudah runtuh tak bersisa. Semula ia berpikir jika semua akan baik-baik saja dan normal kembali seperti sedia kala, meskipun dimasa dahulu tetap Sungkyung yang harus menderita tapi setidaknya Sungkyung dapat pengakuan dari tuan dan nyonya Lee jika dia adalah putrinya

Dunia yang semula sudah hancur berantakan kini semakin tidak karuan lagi bagi Sungkyung, keluarga yang menjadi harapan dan tempatnya bersandar kini benar-benar hancur tak tersisa

Didalam mobil Sungkyung hanya diam berusaha menahan isak tangis yang entah sudah berapa lama, sejak dirinya mengetahui kenyataan jika ibu yang merawatnya selama ini bukanlah ibu kandungnya dan ayah yang selama ini menjadi cinta pertamanya adalah pria yang terpaksa menerimanya

"Mau makan?"

Di dalam mobil sedan yang tengah melaju itu terdapat terdapat Sungkyung yang sedang duduk di samping Hyoseop di kursi belakang, serta Joohyuk yang duduk di kursi depan bersama supir pribadi keluarga Ahn

"Noona---gwenchana-yo"

Joohyuk menatap keberadaan Sungkyung dari kaca tengah mobil sambil memberi semangat pada gadis cantik itu

Mobil milik Hyo Seop berhenti tepat di sebuah restoran mewah yang berada di pusat kota Gangnam, pria itu sudah menyewa sebuah private room untuk makan siangnya dengan Sungkyung dan juga Joohyuk

"Ayo turun" Hyoseop mempersilahkan Sungkyung turun terlebih dulu sebenernya hanya saja gadis itu masih diam dan tidak merespon apapun, dengan terpaksa Hyoseop turun lebih dulu dari mobil sebelum akhirnya berlari menuju sisi lain dari mobil dimana pintu samping kiri Sungkyung berada

"Kamu masuklah lebih dulu, dan ajak tuan Han bersamamu" perintah Hyoseop pada Joohyuk yang langsung adiknya itu turuti

Hyoseop membuka pintu mobil dan menundukkan badannya, pria itu mengusap bahu Sungkyung dan mengecup keningnya pelan. Mendapatkan perlakuan manis dari Hyoseop membuat Sungkyung memejamkan matanya sesaat menikmati hangatnya sentuhan Hyoseop di bahunya "semua akan baik-baik saja"

"Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi, dunia yang kubayangkan akan bahagia nyatanya sekarang hancur tak bersisa--- ayah yang ku anggap cinta pertama ku ternyata melukai ku sedalam ini-- mungkin ayah benar kalau aku---"

"Sudah bicaranya?" Hyoseop menghentikan ucapan Sungkyung yang mirip seperti orang mengigau. Pria itu tahu saat ini kondisi fisik dan juga psikis gadis itu sedang tidak baik-baik saja, tapi membiarkan Sungkyung semakin larut dalam kesedihan bukan hal yang baik untuk gadis itu "sehancur apapun dunia mu, kamu masih punya dunia lain yang siap menerimamu. Jangan pernah beranggapan kalau kamu sendirian dan tidak berarti"

Kembali Hyoseop mengusap punggung Sungkyung sebelum mengajak gadis itu untuk keluar dari dalam mobil

Ruang private yang Hyoseop pesan sudah di penuhi oleh makanan-makanan di atas meja, bahkan Joohyuk juga sudah makan bersama tuann Han supir pribadi keluarga Ahn

Hyoseop dan Sungkyung bergabung dengan keduanya untuk makan siang siang bersama, suasana masih terasa hening dan juga sendu bahkan baik Joohyuk ataupun tuan Han dapat melihat jejak air mata di pipi gadis cantik di depan mereka

"Hari kamu tidak bekerja?" Tanya Hyoseop pada Joohyuk yang masih menikmati makan siangnya

Joohyuk mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya sebelum menjawab pertanyaan Hyoseop yang sedikit retoris "niatnya sih ingin berangkat cuma malas setelah sampai kantor harus berdebat dengan kesayangan mu" ucap Joohyuk dengan suara sebal

"Maksudmu?"

"Kita bicarakan nanti saja aku masih ingin makan dengan tenang"

Hyoseop hanya mendengus sebal melihat tingkah Joohyuk yang sepertinya sudah kembali seperti Joohyuk dulu, meskipun mereka bukan saudara kandung tapi kedekatan Joohyuk dengan Hyoseop melebihi ikatan saudara kandung

Semuanya sudah menyelesaikan makan siang mereka dan kini tuan Han akan mengantarkan Hyoseop dan juga Sungkyung pulang setelah menurunkan Joohyuk di rumah sakit. Ya, pria Nam itu tadi pergi sendiri ke rumah sakit dengan mobilnya tapi saat melihat Hyoseop yang membawa Sungkyung pergi dari rumah sakit, pria itu langsung melupakan keberadaan mobilnya

Setelah selesai menurunkan Joohyuk di rumah sakit kini Hyoseop akan mengantarkan Sungkyung pulang ke flat pribadi miliknya, pria itu sedari tadi membiarkan Sungkyung tetap diam selama perjalanan dirinya tidak ingin mengganggu Sungkyung yang tengah dalam keadaan yang kurang baik

"Tuan Han pulang saja, nanti aku akan minta Joohyuk untuk menjemput kebetulan aku masih ada urusan dengannya" pesan Hyoseop setelah mobil miliknya berhenti tepat di parkiran apartemen miliknya

"Baik tuan"

Hyoseop menggandeng Sungkyung yang terlihat lemas dan juga tidak bersemangat untuk naik ke unit apartemen miliknya.

Keduanya kini sudah berada di dalam lift yang akan membawa mereka ke unit apartemen pribadi milik Hyoseop

"Mau sampai kapan bersedih?" Bukanya Hyoseop tidak pengertian hanya saja sedari tadi Hyoseop menahan diri untuk tidak berucap sesuatu yang membuat Sungkyung semakin sedih, hanya saja melihat bagaimana gadis itu saat ini membuat Hyoseop cukup khawatir

Gadis cantik bermata hazel itu menatap Hyoseop sesaat sebelum tersenyum pahit terpatri di bibirnya "maaf"

"Lihat aku" Hyoseop menarik bahu Sungkyung dan membuat gadis itu kini menatap mata pria jangkung di hadapannya "apa sekarang kamu rasakan? Mau menangis?"

Sungkyung menatap Hyoseop sambil menggelengkan kepala menjawab pertanyaan yang diberikan padanya

Hyoseop bukan anak kemarin sore yang tidak mengerti ekspresi ataupun luka yang terpancar dari sorot mata, dengan lemah lembut pria itu menarik Sungkyung kedalam pelukannya mencoba menenangkan gadis itu

Suasana di dalam lift yang sepi membuat Hyoseop lebih leluasa menenangkan gadis cantik ini "menangislah jika menangis membuatmu lebih baik" Hyoseop merasakan kepala gadis itu menggeleng dalam dekapannya, hanya saja apa yang Sungkyung sampaikan dengan apa yang terjadi tidaklah sesuai. Kini nyatanya Hyoseop bisa merasakan jika kaosnya basah dan juga tangan Sungkyung semakin erat memeluknya. Berulangkali Hyoseop menekan tombol lift agar lift terus bergerak membiarkan Sungkyung menangis dalam keheningan

***

Setelah cukup lama memeluk dan meluapkan kesedihannya kini di dekapan tubuh Hyoseop kini Sungkyung sudah mulai melepaskan pelukannya dan mengusap air mata di pipi dan pelupuk matanya

"Sudah puas?"

Sungkyung hanya mengangguk sebagai jawaban tanpa mau menatap mata Hyoseop

"Lihat aku---"

Sungkyung menggelengkan dengan menundukkan kepalanya

"Lihat aku" perintah Hyoseop untuk kedua kalinya

"Tidak mau---- muka ku pasti jelek dengan hidung merah seperti badut" elak Sungkyung yang masih belum mau menatap Hyoseop

Melihat tingkah gadis di depannya itu membuat Hyoseop dibuat gemas dan juga tak habis pikir, bagaimana bisa dia berpikir jika dirinya jelek

Tanpa mengatakan sesuatu Hyoseop menarik dagu Sungkyung dan memaksa Sungkyung untuk menatapnya

"Wae?" Tanya Sungkyung dengan lemah sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan

Hyoseop membuka kedua telapak tangan Sungkyung dan mengatakan jika gadis itu tidak pernah terlihat jelek meskipun tengah menangis

Via DolorosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang