Hyoseop kembali ke apartemen miliknya Sungkyung setelah menghabiskan waktu selama dua jam untuk bicara dengan Joohyuk. Pria itu masuk kedalam apartemen tanpa perlu mengetuk ataupun memanggil nama dari Sungkyung, setelah melepas sepatu yang di kenakan pria itu berjalan menuju ruang tengah yang berfungsi sebagai ruang tamu dan juga ruang bersantai, pria dengan tinggi 188 cm itu hendak merebahkan tubuhnya sesaat sebelum dirinya menemukan Sungkyung yang terlelap di sofa
"Hah-- kenapa dia malah tidur di sofa" gumam Hyoseop sambil berjalan kearah sofa dan duduk di tepiannya "Sungkyung-a bangun tidurlah di kamar" panggil Hyoseop sambil menepuk pelan lengan Sungkyung yang terlihat lelap dalam tidurnya
"Selama apa kamu menangis sampai mata dan wajah mu seperti ini?"
Merasakan sesuatu mengusap pipi dan juga matanya, gadis cantik berambut coklat itu perlahan membuka matanya "kamu sudah pulang? Berapa lama aku sudah tidur?"
Sungkyung bangun dari tidurnya dan mendudukkan dirinya di sofa dengan punggung yang bersandar pada sandaran sofa
"Hmm--- tidurlah di kamar kalau kamu merasa lelah"
"Kamu kenapa kembali kemari?"
"Kamu mengusir ku?"
"Tidak-tidak bukan begitu" jawab Sungkyung dengan wajah panik dan tangan yang mengatakan jika bukan itu maksudnya "ah sudahlah dasar pria terlalu bawa perasaan"
Sungkyung berdiri dari sofa dan berjalan meninggalkan Hyoseop seorang diri di sana. Gadis itu pergi menuju kamar untuk mencuci muka dan juga berganti pakaian
Baru sekitar tiga puluh menit Sungkyung berada di kamar, sebuah ketukan dari pintu kamar membuat gadis itu mau tidak mau beranjak dari tempat
Tok---tok
"Apa lagi?!" Tanya Sungkyung dengan nada yang sedikit sewot
"Mau ku belikan pembalut? Sepertinya kamu akan kedatangan tamu bulanan" ledek Hyoseop saat menyadari jika gadis didepannya itu mudah sekali berubah-ubah suasana hatinya
"Kamu---" geram Sungkyung yang malah terlihat menggemaskan di mata Hyoseop "sudahlah apa?"
"Mau es krim tidak? Aku tadi membeli es krim di toserba dibawah?"
Tanpa menjawab Sungkyung menutup pintu dan berjalan mendahului Hyoseop yang masih berdiri di depan pintu kamar gadis itu
"Mana es krimnya?" Tanya Sungkyung sambil mencari keberadaan Hyoseop
Pria Ahn itu berjalan menuju meja makan dan menyodorkan sekantong makanan berbagai jenis dan rasa "ini"
"Kamu beli sebanyak ini?" Sungkyung menyipitkan kedua matanya dan menatap Hyoseop dengan wajah penuh tanya "aku tidak percaya kamu beli di toserba"
"Sekertaris Yoo yang membelinya tapi dengan ---"
"Sudah ku duga--- mana mungkin presdir The A&N akan pergi ke toserba membeli barang-barang seperti ini" ledek Sungkyung sambil membawa kantong belanja yang tadi di berikan oleh Hyoseop
Kedua manusia beda gender ini akhirnya menikmati sisa hari libur mereka dengan berbincang-bincang tanpa arah.
Dalam benak Hyoseop yang penting gadis di depannya itu bisa mengalihkan kesedihannya
Sungkyung menikmati es krim choco mint ukuran sedang seorang diri tanpa ingin berbagi dengan Hyoseop, gadis itu bahkan sudah menghabiskan setengah dari isinya
Melihat Sungkyung yang begitu khusyuk menikmati makanannya Hyoseop hanya tersenyum sambil sesekali mengamati gadis di depannya "aku yang membeli tapi aku tidak mencicipinya barang sedikitpun"
Sadar akan sindiran yang di lontarkan Hyoseop membuat Sungkyung langsung menyodorkan wadah es krim yang sudah berkurang banyak itu ke hadapannya Hyoseop "kalau mau itu bilang jangan main menyindir!"
Geli dengan tingkah Sungkyung yang mendadak seperti anak kecil membuat Hyoseop hanya menggelengkan kepala sambil merebahkan tubuhnya ke sandaran sofa
"Makanya lah aku tidak ingin kamu terus mengungkit masalah es krim ini" paksa Sungkyung sambil menyodorkan sendok berisikan es krim ke depan mulut Hyoseop "cepat buka mulut mu! Ini akan terus mencair jika kamu biarkan--- ya Ahn Hyoseop-ssi--- aishh" karena tidak ada respon dari Hyoseop membuat Sungkyung mau tidak mau memuaskan es krim itu kedalam mulutnya sendiri hingga sesuatu yang tidak dirinya duga membuyarkan semuanya
Sebuah bibir tebal dan juga lembut mendarat tepat dibibir Sungkyung dengan tiba-tiba, gadis dengan rambut yang di cepol sembarangan itu kini hanya mematung sambil memejamkan mata saat di rasa bibir tebal itu mulai mencecap bibirnya dengan cukup intens
"Manis" ucap Hyoseop sambil menjauhkan bibirnya dari bibir Sungkyung yang terlihat terkejut dengan tindakannya "buka mata mu!"
Tanpa penolakan Sungkyung membuka kedua matanya dan melihat jika pria itu benar-benar berada dihadapannya dengan bibir yang terlihat mengkilat dan juga jejak es krim terlihat di sudut bibirnya
Beberapa kali Sungkyung mengerjapkan kedua matanya seolah-olah apa yang baru saja terjadi adalah sebuah mimpi
"Awww-- sakit" pekik Sungkyung nyaring saat di rasakan sebuah cubitan tepat di pipinya
"Aww--aww apa yang kamu lakukan?" Rintih Hyoseop gadis didepannya itu justru membalasnya dengan lebih brutal
"Aku yang seharusnya bertanya apa-apa tadi, Kya-- Hyoseop-ssi kenapa kamu membuatku di posisi yang sulit" keluh Sungkyung yang justru dihadiahi sebuah rengkuhan hangat dari Hyoseop
Pria itu kini menarik tubuh Sungkyung kedalam pelukannya dan mengusap kepala gadis itu dengan lembut "kenapa hobi sekali marah-marah? Aku rasa kamu sudah lebih baik sekarang" pria itu bahkan kini sudah meletakan es krim yang sedari tadi dipegang oleh Sungkyung keatas meja
Aku datang lagi, maaf ya kelamaan updatenya. Trus juga ini pendek banget, tapi next time di usahakan lebih rajin lagi. Tapi plisss jgn lupa baca dan komen ya biar nambah semangat aku buat lanjut nulis. Xiexie
KAMU SEDANG MEMBACA
Via Dolorosa
FanfictionTentang sebuah perjalanan manis-pahitnya kehidupan sepasang anak manusia. Kisah yang seharusnya tidak pernah di mulai, karena pada akhirnya kisah itu tak kunjung berakhir