Sudah lebih dari tiga minggu Sungkyung memutuskan untuk keluar dari rumah dan tinggal di sebuah flat yang Hyo Seop 'beri' untuk dirinya. Dan hari ini adalah weekend ke tiga dirinya menghabiskan waktu di rumah dengan seperangkat gawai yang khusus untuk membuat desain baju, sudah sekitar satu jam berlalu sejak pertama kali Sungkyung mengaktifkan gawai tersebut dan mulai mengoreksi dan mendesain baju-baju baru untuk di perkenalkan pada publik
Tring!!!
from : Donghwanie
Noona kamu dimana? Kenapa tidak pernah menghubungi kami lagi? Maaf sudah sangat membuat mu kecewa dan mungkin seumur hidup Noona akan membenciku. Tapi jangan abaikan eomma sekarang eomma di rawat di rumah sakit
Rentetan kalimat dari pesan singkat yang Donghwan kirimkan sukses membuat Sungkyung membelalakkan kedua matanya. Berulang kali gadis itu membaca kalimat terakhir dari Donghwan yang mengatakan jika sang ibu masuk ke rumah sakit, memang Sungkyung marah tapi mendengar kabar jika sang ibu sakit tetap saja membuat gadis itu lemah
Dengan cepat Sungkyung menyimpan gawainya dan beranjak untuk pergi dari rumah menuju rumah sakit yang sudah Donghwan infokan padanya tadi
Saat gadis itu baru saja membuka pintu sosok pria yang sudah tiga minggu ini menemaninya di akhir pekan sudah berdiri tepat di depan pintu seolah ingin mengetuk pintu rumah tersebut
"Hyo Seop-ssi" pekik Sungkyung yang cukup kaget dengan keberadaan Hyo Seop di depan pintu
Melihat wajah Sungkyung yang panik dan juga khawatir pria Ahn tersebut langsung saja bertanya mengenai keadaan Sungkyung. Bukannya menjawab Sungkyung justru menarik tangan Hyo Seop dan membawa pria itu berlari menuju lift yang ada di kanan dari flatnya
"Waeyo?" Tanya Hyo Seop yang bingung dan juga tidak paham dengan situasi yang sedang terjadi
"Dimana kamu parkir mobil?" Tanya Sungkyung sambil masih menarik tangan Hyo Seop dengan panik
"Sungkyung----LEE SUNGKYUNG" panggil Hyo Seop dengan sedikit meninggikan nada bicaranya saat gadis itu terlihat panik sambil menekan tombol lift dengan tergesa-gesa
Sungkyung yang sedikit tersentak dan kaget lantas menghentikan tangannya yang sedari tadi menekan tombol lift. Tepat saat pintu lift terbuka Hyo Seop memegang kedua bahu Sungkyung dan menarik tubuh gadis itu untuk menatap ke arahnya "wae?" Hyo Seop dengan jelas dapat melihat mata Sungkyung yang mulai berair disana. Pria itu menghela napasnya sesaat sebelum meminta gadis itu untuk menjelaskan keadaan yang terjadi saat ini "tenangkan dirimu dan kita pergi ke tempat yang kamu ingin tuju"
***
Dengan ditemani Hyo Seop gadis cantik berambut coklat itu berjalan menyusuri koridor rumah sakit untuk menuju ruangan dimana ibunya dirawat
Hyo Seop yang menemani Sungkyung hanya mengekor di belakang, pria itu tau bagaimana perasaan Sungkyung saat ini. Gadis itu sudah menceritakan semuanya saat tadi di perjalanan sehingga Hyo Seop tidak akan menginterupsi apapun yang akan gadis itu lakukan
Dari kejauhan Sungkyung dapat melihat ayah dan juga adiknya berada di luar ruang rawat pasien, gadis itu berlari menuju kedua pria dewasa beda usia tersebut
"Ayah" baru juga Sungkyung berhenti di depan sang ayah pria paruh baya itu sudah menghadiahi sebuah tamparan di pipi mulus Sungkyung
"Masih berani kamu menampakkan dirimu di depan kami? Kamu bilang kamu akan pergi bukan meninggalkan keluarga mu!!! Lalu kenapa kamu masih kembali? Belum puas kamu membuat istriku seperti sekarang? Anak tidak tau diri!! Kami membesarkan kamu dari anak-anak sampai dewasa lalu ini balasan mu untuk kami!!" Tuan Lee yang entah sejak kapan memendam rasa kecewanya akhirnya meledak juga siang itu. Pria paruh baya itu terus memaki dan mengumpat pada anak gadisnya yang sudah menangis dalam diam
"Ayah sudahlah--- ini bukan salah noona, ini semua salahku. Aku yang membuat keluarga kita berantakan, Noona benar Donghwan hanya beban keluarga kita" bela Donghwan yang berusaha menghentikan pertikaian antara ayah dan anak tersebut
"Kamu tidak salah--- dia saja yang sejak awal tidak berniat membantu keluarga kita! Apa salahnya berkorban untuk keluarga?! Toh keluarga Ahn juga keluarga baik-baik, dia bisa hidup bahagia dan kamu sebagai adik juga akan bisa lepas dari para pengerat itu"
"Appa?--" panggil lirih Sungkyung sambil menatap sang ayah dengan mata yang sudah tergenang air "setidak berharga itukah aku di mata kalian? Wae-- appa? Kenapa kamu sangat membenciku? Apa salah ku sampai Appa tega melukai hati ku sampai berkeping-keping bahkan sampai tak bersisa sedikit pun"
Hyo Seop yang sejak tadi menyaksikan pertengkaran antara ayah dan putrinya itu hanya memilih untuk diam, bukan karena tidak peduli tapi Hyo Seop ingin Sungkyung mengungkapkan isi hatinya pada sang ayah
"Kamu ingin tahu kenapa Appa sangat membencimu!!!" Ulang tuan Lee dengan nada bicara yang masih juga tinggi "Dengarkan baik-baik dan appa tidak akan mengatakannya lagi---Kamu-- karena kamu tidak pernah di inginkan di kehidupan ayah" satu kalimat yang terucap dari mulut sang ayah sukses membuat dunia Sungkyung benar-benar hancur, selama 26 tahun dirinya meyakini jika suatu saat semua akan baik-baik saja tapi nyatanya semua hanyalah bualan semata "--- kamu tidak pernah di inginkan bahkan oleh ibu kandungmu sendiri, kamu adalah kesalahan yang selalu ayah sesali, andai saja wanita itu membawamu dan ibu tidak melarang ayah memberikan mu pada panti asuhan keluarga ku pasti tidak akan menderita seperti ini!!!" Jelas tuan Lee dengan penuh penekanan di setiap ucapannya
Dari kejauhan Hyo Seop dapat melihat tubuh Sungkyung yang mulai bergetar dan terlihat limbung, pria itu lantas berlari mendekati Sungkyung dan berdiri di belakang gadis itu. Hyo Seop menarik Sungkyung untuk masuk kedalam pelukannya
"Tuan muda Ahn---" ucap tuan Lee yang sedikit terkejut melihat kedatangan calon menantunya itu. Dirinya tidak menyadari jika sejak tadi Hyo Seop berada tak jauh dari mereka dan pria itu mendengar setiap ucapan tuan Lee pada Sungkyung
"Mulai saat ini Sungkyung sudah bukan bagian dari keluarga kalian lagi" dengan cepat Hyo Seop menghubungi asisten pribadinya dan mengatakan pada sang asisten untuk menyerahkan sejumlah uang pada keluarga Sungkyung secepatnya "uang yang anda minta akan langsung asisten saya berikan dan mulai hari ini sesuai dengan keinginan anda tuan Lee--- Sungkyung akan menjadi istri saya dan anda tidak memiliki hak lagi atas dia" ucap Hyo Seop dengan gurat wajah yang memerah menahan marah pada pria paruh baya di hadapannya.
Di pelukannya--Hyo Seop dapat merasakan jika Sungkyung sudah menangis dengan hebatnya karena dirinya dapat merasakan jika bajunya terasa basah "ayo pulang--- dan jangan menangis lagi kamu tidak sendiri" sambil menatap tajam kearah tuan Lee, Hyo Seop dengan perlahan menegakkan tubuh Sungkyung dan mengusap air mata dari gadis di hadapannya itu "aku yang akan menjaga mu--- kajja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Via Dolorosa
FanfictionTentang sebuah perjalanan manis-pahitnya kehidupan sepasang anak manusia. Kisah yang seharusnya tidak pernah di mulai, karena pada akhirnya kisah itu tak kunjung berakhir