14

66 9 0
                                    

"Ya--- Ahn Hyo Seop-ssi" panggil Sungkyung pelan sambil melambaikan telapak tangannya di depan wajah Hyo Seop "--- Hyo Seop-ssi gwenchana-yo?" Tidak adanya respon dari pria Ahn tersebut membuat Sungkyung sedikit khawatir, hingga membuat gadis itu terpaksa menepuk lengan Hyo Seop

Mendapatkan tepukan ringan dari Sungkyung, membuat kesadaran Hyo Seop kembali setelah beberapa saat yang lalu Sungkyung membuatnya terkesima "eoh---wae?"

"Kenapa balik tanya? Harusnya aku yang bertanya kamu baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba melamun?" Sambil berdiri Sungkyung berjalan menuju wastafel untuk mencuci alat makan yang sudah mereka gunakan tadi. Dengan begitu telaten Sungkyung mengembalikan setiap peralatan tersebut ketempatnya tanpa terkecuali

"Apa rencanamu setelah ini?"

Mendengar perkataan Hyo Seop yang sudah berada kearah ruang tengah membuat aktivitas Sungkyung terhenti sejenak. Gadis itu memikirkan sedikit maksud dari pria Ahn tersebut, setelah di pikir-pikir pertanyaan Hyo Seop benar juga apa yang akan dirinya lakukan setelah ini

Hyo Seop yang tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan langsung saja menoleh kearah lawan bicaranya, dan di sana dirinya dapat melihat Sungkyung hanya melamun sambil memegang sebuah piring

"Hah--- bukannya di jawab malah melamun" decih Hyo Seop sambil berjalan kembali ke arah Sungkyung dan mengambil piring yang ada ditangan gadis tersebut "berhenti melamun saat kamu membawa barang-barang di rumah ini--- jika kamu terus melakukan kamu hanya akan merusak barang-barang ku"

Gerakan mendadak yang Hyo Seop lakukan hampir saja membuat ucapan pria itu menjadi kenyataan "aishhh bisa tidak sih jangan mengagetkan!"

Jika melihat interaksi diantara Sungkyung dan juga Hyo Seop hari ini, mungkin orang-orang akan mengira jika keduanya adalah sepasang kekasih yang begitu menggemaskan dan juga sempurna, dimana sang wanita akan membantu membereskan peralatan makan siang pria dan sang pria setia menunggu sang wanita yang sedang bersih-bersih. Hanya saja apa yang terjadi hari ini hanyalah awal dari rasa sakit yang sesungguhnya. Awal dari setiap sayatan yang akan terus menggores hati keduanya, sejak awal keduanya bukanlah pasangan yang harus bersama. Mereka hanyalah korban dari keegoisan lingkungan sosial yang ada

***

Sehari sudah Sungkyung tidak masuk kerja dan selama satu hari itu pula banyak hal terjadi di perusahaan, sepertinya memang Sungkyung tidak di kendaki untuk meliburkan diri di hari kerja

"Eonni---" Somin yang pertama kali melihat kedatangan Sungkyung langsung saja menghampiri Sungkyung dengan wajah sedih dan juga kecewa

"Wae? Apa yang terjadi?" Sungkyung dapat melihat sesuatu hal yang buruk pasti ada dibalik ekspresi wajah teman-temannya

Nana yang memang berteman dekat dengan Sungkyung berniat untuk menginformasikan apa yang terjadi pada sahabatnya sebelum akhirnya Sejong menginterupsi pembicaraan diantara tim 2

"Oh kamu sudah masuk? Bagaimana keadaan mu nona Lee?" Tanya Sejong dengan intonasi yang sedikit mengusik pendengaran Sungkyung

Sungkyung melepas pelukan dari Somin dan meminta Somin untuk berdiri di sampingnya agar Sungkyung dapat berbicara dengan Sejong "eoh--- saya sudah jauh lebih baik? Maaf nona Kim sebentar ada apa kenapa ekspresi mereka semua terlihat sedih?" Akhirnya rasa penasaran itu tidak dapat Sungkyung sembunyikan. Gadis itu dengan lantang bertanya pada ketua timnya untuk mendapatkan jawaban pasti atas segala spekulasinya

"Ah iya--- aku ingat--- selamat nona Lee" ucap Sejong sambil mengulurkan tangannya pada Sungkyung

"Selamat?? Untuk apa? Apa desain kita yang kemarin sukses? Atau tim kita mendapatkan tawaran baru?" Tanya Sungkyung dengan ekspresi yang terlihat bingung

Via DolorosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang