"kamu kemana saja kenapa aku tidak bisa menghubungi mu sama sekali, pesanku tidak kamu balas--- bahkan telepon ku juga kamu abaikan. Sebenarnya kamu kenapa?" Sebuah sapaan yang sangat berbeda dari orang-orang kebanyakan. Ya, Kim Sejong baru saja mengatakan apa yang dirinya pendam selama seharian kemarin, gadis itu sudah berusaha menghubungi Hyoseop bahan sampai ke asisten pribadi Hyoseop tapi tidak ada seorangpun yang tahu di mana Hyoseop kemarin
"Maaf membuatmu khawatir, aku baik-baik saja" jawab Hyoseop dengan nada setenang mungkin "Sejong-a bisa kita bertemu hari ini? Ada beberapa hal yang perlu aku katakan padamu"
"Eoh tentu saja aku bisa--- aku juga sangat merindukan mu" nada suara Sejong seketika berubah saat mengetahui jika Hyoseop ingin mengajaknya bertemu
"Baiklah saat makan siang nanti temui aku di tempat biasa, sudah dulu aku harus berangkat ke kantor" tanpa menunggu respon Sejong, pria Ahn itu langsung mematikan sambungan telepon dan mulai memasukkan ponselnya kedalam kantong dan pergi ke ruang makan yang berada di lantai satu
Hyoseop keluar dari kamar dan menuju ruang makan, disana sudah duduk dengan lengkap ayah,ibu dan juga adik kesayangannya
"Duduklah ibu ambilkan sarapan mu!" Hyoseop duduk di kursinya dan menerima sepiring nasi lengkap dengan lauk yang menjadi favoritnya
"Terimakasih Bu"
Nyonya Ahn hanya tersenyum saat menerima ucapan tersebut dari Hyoseop, setelahnya keempat keluarga inti Ahn Jaemin menikmati sarapan pagi mereka dengan sangat tenang tanpa sebuah pembicaraan serius
Tuan Ahn yang sudah selesai dengan sarapan mulai meletakan pisau dan garpu miliknya dan meraih secangkir kopi yang sudah di siapkan "pulang jam berapa kamu semalam?"
"Jam dua atau jam tiga" jawab Hyoseop dengan enteng seolah-olah sudah mengetahui respon seperti apa yang akan ayahnya tunjukkan
"Lalu bagaimana keadaan Sungkyung apa dia baik-baik saja? Ibu dengar dari adikmu ini, telah terjadi sesuatu yang tidak baik pada Sungkyung?" Terlihat gurat khawatir dari wajah nyonya Ahn saat menanyakan kondisi Sungkyung pada Hyoseop
"Haahh" sebuah helaan napas keluar dari bibir Hyoseop saat harus kembali mengingat kejadian tidak menyenangkan yang dirinya saksikan sewaktu di rumah sakit "hmm--- memang terjadi sesuatu yang cukup mengejutkan bagi Sungkyung, bahkan kejadian itu kini mengubah segalanya"
"Apa maksudmu tuan muda Ahn?" Tegas sang kepala keluarga saat ucapan Hyoseop sulit di pahami
"Hyoseop sendiri juga bingung harus memulai semua dari mana--- yang jelas hubungan antara Sungkyung dan kedua orangtuanya sedang tidak baik-baik saja dan semua akibat perjodohan yang ayah dan tuan Lee lakukan" terang Hyoseop pada sang ayah
"Maksudnya Sungkyung keberatan dengan perjodohan ini?" Ulang nyonya Ahn yang cukup terkejut dengan pengakuan sang putra sulung
"Awalnya--- tapi seiring berjalannya waktu semakin kesini hubungan kami baik-baik saja. Hanya saja kemarin adalah puncak dari masalah yang timbul akibat kesalahan dari adiknya Sungkyung dan juga perjodohan ini--- oh ya yah, Hyoseop sudah memberikan uang senilai dengan nominal perjanjian antara ayah dengan tuan Lee jadi ayah tidak perlu memberi pria tua itu uang sepeserpun lagi" jelas Hyoseop yang hanya di jawab dengan anggukan paham dari sang ayah
Disisi lain Joohyuk yang mendengarkan penjelasan Hyoseop cukup terkejut mengenai perjodohan antara Sungkyung dengan kakaknya tersebut. Semula Joohyuk kira perjodohan itu di landaskan karena pertemanan sang ayah dengan tuan Lee, tapi apa yang baru saja dirinya dengar sangatlah jauh dari perkiraannya
"Hyung--- jadi maksudmu orangtua Sungkyung noona---?" Belum sempat Joohyuk menyelesaikan pertanyaannya Hyoseop sudah bergumam sebagai jawaban. Pria Ahn itu sepertinya mengerti apa yang akan di tanyakan oleh sang adik "Hyung tahu dari mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Via Dolorosa
FanfictionTentang sebuah perjalanan manis-pahitnya kehidupan sepasang anak manusia. Kisah yang seharusnya tidak pernah di mulai, karena pada akhirnya kisah itu tak kunjung berakhir